19 - Bisu

490 27 0
                                    

Ternyata pak Dino sudah ada dikelas.

"Dari mana kalian?" Tanya pak Dino dengan sorotan matanya yang tajam setajam silet itu.

"Ki.. Kita.. " Zahra berusaha menjawab tapi ia malah gugup.

"Kita dari kantin pak." Ujar Lala dengan polosnya.

Zahra dan Aisyah refleks menepuk jidatnya masing-masing. Sedangkan Cindy yang melihat kejadian itu hanya tersenyum melihat tingkah Lala yang begitu polosnya.

Difa? Difa hanya menanggapinya dengan dingin. Huh! Dasar ice!

"Yasudah , duduk." Perintah pak Dino mengagetkan Lala dan kedua temannya itu. Tidak biasanya pak Dino baik seperti ini. Biasanya dia akan menghukum setiap siswa yang telat datang ke kelas ,tapi tidak untuk kali ini.

"Makasih pak.." Ucap Lala tersenyum manis dan duduk di bangkunya juga di ikuti oleh Zahra dan Aisyah.

***

Akhirnya , hari libur pun tiba. Ya meski cuma dua hari , sabtu dan minggu. Tapi Lala bersyukur , setidaknya hari ini ia bisa tertidur dengan pulas.

Biasanya , Difa akan mengajak Lala bermain setiap hari sabtu atau minggu. Meskipun hanya sekedar jalan-jalan saja. Tapi Lala merasa bahagia. Namun , semenjak SMA Difa tidak pernah lagi mengajak Lala bermain ataupun jalan-jalan. Alasannya hanya karena Difa ingin istirahat setiap hari libur.

Lala tak bermasalah jika Difa tak mengajaknya jalan-jalan. Tapi , sudah dua hari ini Difa tidak ada kabar. Biasanya ia selalu sempat mengirim Lala pesan WhatsApp meskipun hanya satu kali. Berbeda dengan hari sabtu kemarin dan hari ini , tak ada satu pun chat dari Difa.

Akhirnya Lala mencoba menghubungi Difa karena penasaran.

WhatsApp On

Me :

P

P

P

Difa?❤

Difaaaaa

Difa kemana sih?

Difa kok gak ada kabar?

Difaaa Lala rinduuu;(

.....

Hingga masih banyak lagi pesan yang lainnya. Tetapi Difa masih juga belum membalas. Gimana Difa mau bales coba , WhatsApp nya aja off:(

Akhirnya Lala pun menyimpan handpone nya kembali karena sudah seharian ini ia lelah menunggu kabar dari Difa , ia pun memutuskan untuk menanyakannya besok saja di sekolah , toh mereka kan satu kelas. Jadi sangat mudah bagi Lala untuk menanyakan apapun kepada Difa.

***

"Mama , Lala berangkat dulu.." Teriak Lala sambil berlari membawa roti dan menyalami Marisa.

"Iya sayang , hati-hati."

Lala pun berangkat ke sekolah menggunakan mobil milik papa nya , tak lupa juga diantar oleh Mang Uloh.

"Sudah sampai neng." Ucap Mang Uloh mengagetkan Lala dari lamunan nya.

"Hah Iya mang , Lala masuk dulu."

Mang Uloh pun hanya mengangguk.

***

Hari ini adalah hari senin. Sehingga semua siswa harus melaksanakan upacara bendera dulu setiap pagi nya.

Seorang gadis manis berhidung mancung itu rupanya sedang menyeret-nyeret teman-temannya.

"Lala disini yaa.. Plis.." Rengek Lala kepada Cindy.

"Iya iya , gue tau lo mau sejajar sama Difa." Ujar Cindy sambil mempersilahkan Lala berbaris bersebelahan dengan Difa.

"Hehehe." Lala hanya tersenyum watados.

Itulah kebiasaan Lala setiap upacara , ia akan selalu berusaha agar bisa sejajar dengan Difa. Lala hanya ingin ia dekat dengan Difa. Itu saja.

Upacara pun dimulai , Lala mulai fokus dan hidmat menikmati kelangsungan upacara. Waktupun tak terasa , dan akhirnya upacara selesai. Semua murid berhamburan memasuki kelasnya masing-masing.

"Difaaaaa.." Teriak Lala mengejar Difa , sedari tadi Lala aneh melihat sikap Difa yang aneh sekali. Difa memang terkesan cuek dan dingin , namun kali ini Lala merasakan ada yang berbeda dengan Difa.

"Difa sakit ya?" Tanya Lala memastikan keadaan Difa saat dikelas. Pasalnya , dari tadi Difa batuk-batukan terus tapi tidak menjawab satu pun pertanyaan yang dilontarkan Lala.

Bahkan , saat istirahat pun Lala masih terus membujuk Difa agar mau berbicara dengannya. Tetapi lelaki itu sangat keras kepala. Ia tetap saja diam seribu bahasa.

"Difa sebenernya ada apa sih?" Tanya Lala heran.

"Difa kenapa?"

"Difa jangan diem mulu kek!"

Nampaknya Lala mulai kesal dan capek. Akhirnya sampai pulang pun ia tak mau lagi menanyakan apapun pada Difa.

"Sejak kapan sih Difa jadi bisu?" Ucap Lala entah kepada siapa.

"Kenapa sih La?" Tanya Zahra yang sedari tadi sedang asyik mengobrol bersama Cindy dan Aisyah.

"Iya dari tadi komat kamit gak jelas mulu." Ujar Cindy mulai berbicara.

"Lala lagi kesel sama Difa!" Jawab Lala mengerucutkan bibirnya.

"Si Difa kenapa lagi emang?" Zahra mulai menginterogasi.

"Pas hari sabtu sama minggu Difa gak ngabarin Lala , terus Lala tanya kenapa dia malah diem aja. Bisu kali ya!" Curhat Lala kepada ketiga sahabatnya.

"Tanya baik-baik lah La , jangan sambil marah-marah gitu." Ucap Aisyah memberi pendapat.

"Omaygat Aisyaaah.. Lala tadi nanya baik-baik kok , cuma sekarang ya Lala lagi kesel aja." Lala membela dirinya. Dan yang diucapkan Lala pun memang benar adanya.

"Tuh cowok kan emang dingin banget kayak ice! Jadi gak usah heran lah La." Ujar Zahra nampak santai-santai saja.

"Enggak Ra , ini beda! Difa gak biasanya kayak gini." Ucap Lala dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Hingga tak lama kemudian...

Tringgg..... Tringggg... Tringg...

Bel pulang pun berbunyi.

"Sabar aja , besok coba lo tanyain lagi sama Difa." Ucap Cindy sambil berlalu pergi untuk pulang.

Lala pun hanya mengangguk.

"Mau pulang bareng gak La?" Tanya Zahra diikuti Aisyah sudah siap pulang meneteng tas nya.

"Lala dijemput Pak Uloh , kalian duluan aja." Ucap Lala kepada Zahra dan Aisyah.

"Yaudah , kita duluan ya geulis. Jangan mikirin Difa muluu , byeee.." Ucap Zahra meninggalkan Lala dikelas.

Lala pun mulai membereskan buku-bukunya dan segera memasukannya pada tas untuk segera pulang.

#CuapCuapAuthor

Gimana part ini nya teman? Kira-kira Difa kenapa ya?

Pengen tau ?
Pengen tau?
Pengen tau?

Tunggu kelanjutan ceritanya aja yaaa❤❤

See you😘

Salam,
LastriNurhayati

Cinta dan KesabaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang