Haiiii !!
Akhirnyaa aku bisa update lagiii . Kalian pasti nunggu nunggu kelanjutan nya yaa ? Oke dan inilah kelanjutanyaaaHappy reading~
****
Lala kaget bukan main melihat orang itu sedang menyuapi makanan kepada seorang perempuan.
"Di..Di..Difa?" Ucap Lala lirih. Air matanya hampir saja lolos dari matanya yang coklat dan indah itu namun Lala berusaha menahannya.
Ya! Orang itu adalah Difa. Difa yang sangat Lala cintai.
Difa lantas menengok ke asal suara. Ia melihat Lala dengan tatapan biasa saja. Seperti tak terjadi apapun diantara mereka. Berbeda dengan wanita yang berada di sebelah Difa. Ia terlihat sangat panik sekaligus bahagia sudah membuat Lala cemburu.
"Gue bilang apa , lo jangan masuk La. Ngeyel sih!" Ujar Zahra yang kini telah berada di belakang Lala.
"AYO PERGI!" Teriak Cindy yang menarik tangan Lala dengan kasar.
"Gak mauuuu." Elak Lala yang masih ingin berada di tempat itu.
"Lo udah liat kan gimana brengseknya pacar lo itu ? Makanya , sekarang ayo pergi! Tetep disini malah akan membuat lo tambah sakit La." Cindy berbicara dengan nada ketus.
"Lala butuh penjelasan dari Difa." Ujar Lala sangat pelan. Bahkan hampir tak terdengar.
Lala pun berjalan menghapiri bangku yang kini ditempati Difa dan gadis disebelahnya.
"Difa , dia siapa?" Tanya Lala berusaha tenang.
Belum sempat Difa menjawab tiba-tiba gadis itu menjulurkan tangannya.
"Kenalin , gue Jasmine. Gue murid baru pindahan dari Amerika , gue udah kelas 11. dan Difa," Dia menjeda ucapannya sambil melirik Difa sebentar. "Dia teman masa kecil gue."
Lala pun tersenyum, Ia lega saat ini. Setidaknya Jasmine itu temannya Difa. Bukan selingkuhannya! Lala membalas uluran tangan kakak kelasnya itu.
"Nama aku Syahla Carissa Daniela. Pacarnya Addifa Illarion Edwin." Ia merasa bangga dengan statusnya itu.
"Aku biasa disebut Lala." Lanjutnya.
"Oh dia pacar kamu Dif ?" Tanya Jasmine sambil melirik Difa.
Difa hanya berdehem. "Hm."
"Ciee udah punya pacar aja nih temen gue." Goda Jasmine yang membuat Difa malas untuk menjawabnya.
"Oh iya La , lo jangan salah paham sama gue dan Difa ya. Tadi kebetulan gue buatin sarapan buat Difa dan Difa malah minta gue sarapan bareng sama Dia.." Ujar jasmine menjelaskan semuanya.
"Iya gak papa kok." Ucap Lala sambil tersenyum . Lala percaya sama Difa. Difa gak mungkin main dibelakang Lala.
"Oh, jadi dia kakak kelas yang dibicarain temen-temen.." Ucap Lala dalam hati. Ia rasa kak Jasmine itu baik. Dia tidak mungkin merebut Difanya.
Kunci dari sebuah hubungan itu kepercayaan. Bukan begitu ?
****
Satu bulan pun berlalu , kedekatan Difa dengan kakak kelas yang bernama Jasmine itu semakin membuat para siswa siswi SMA Pelita Harapan curiga. Banyak yang bilang Difa selingkuh , dan banyak juga yang bilang Difa telah putus dengan Lala. Tetapi , Lala tidak memperdulilkan itu semua. Yang ia tau , Jasmine hanya teman masa kecilnya Difa.
Sebenarnya Lala juga merasa risih dengan keberadaan Jasmine. Pasalnya , Jasmine selalu ingin berada di dekat Difa. Mereka seperti tak bisa dipisahkan.
"La , bengong mulu. Kenapa sih?" Tanya Aisyah yang kini telah memakan bakso kesukaannya di kantin Bi Ema.
Lala hanya menggelengkan kepalanya sambil meminum jus alpukat.
"Gue liat-liat , akhir - akhir ini hubungan lo dan Difa jadi renggang. Apalagi semenjak kehadiran kakak kelas itu." Ucap Zahra tersenyum licik.
"Maksud kamu kak Jasmine?" Tanya Lala menatap Zahra.
"Iya , siapa lagi lah kalo bukan dia."
"Kak Jasmine itu baik kok , dia gak mungkin rebut Difa dari Lala." Ujar Lala meyakinkan dirinya sendiri.
"Tapi La , semenjak ada dia Difa jadi jarang ada waktu buat lo. Dia selalu aja nempel sama kakak kelas ganjen itu!" Zahra semakin kesal dibuatnya.
"Tuh liat , sekarang aja mereka masih berduaan terus." Lanjut Zahra menunjuk ke satu arah.
Lala pun menengok kearah yang ditunjukan Zahra sambil berkata "tenang aja." Ucapnya sambil tersenyum.
"Eh guys gue ke kelas duluan ya." Pamit Cindy yang langsung bergegas menuju kelas.
"Kenapa lo? Biasanya juga bareng-bareng kali." Tanya Zahra yang merasa aneh.
"Iya , ke kelasnya bareng aja Cin." Ujar Aisyah menambahkan dan Lala pun hanya mengangguk pertanda setuju.
"Gak papa." Jawab Cindy sambil berlalu meninggalkan teman-temannya.
****
#CuapCuapAuthor
Pantengin teruuus ceritanya say❤ Bakalan ada konflik konflik yang mengejutkan setelah iniiii , tunggu aja kelanjutannya okeyy❤❤
JAN LUPA VOTE AND COMMENT!
Salam,
LastriNurhayati
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Kesabaran
Teen Fiction"Barangkali benar, hati paling keras hanya mampu diluluhkan oleh kelembutan cinta paling sabar yang memeluknya." ***** "CUKUP La! Hati lo gak terbuat dari besi ataupun baja! Mau sampe kapan sabar kayak gini?" ^^^^