12 - Kejadian di kantin

603 28 0
                                    

Lala sudah berdiri di koridor utama sekolahnya pagi pagi sekali dengan senyum yang semanis mungkin. Ia sedang menunggu Difa pagi ini , pasalnya ia lupa mengucapkan terima kasih kepada Difa saat kemarin Difa memberinya sebuah boneka hello kitty.

"WOY!" Ucap seseorang sambil menepuk bahu Lala. Membuat Lala kaget dan refleks melihat kearahnya.

"Astagfirulloh Araaa.. Ngagetin aja sih!" Ketus Lala kepada sahabatnya. Zahra!

"Habisnya tumben nih pagi pagi udah dateng , pake berdiri disini segala lagi bukannya masuk kelas." Cibir Zahra sambil menyenggol-nyenggol tubuh Lala.

"Lala lagi nunggu Difa. Udah Ara pergi aja sana ke kelas!" Usir Lala sambil mendorong tubuh Zahra.

"Emangnya kenapa? tumben lo nunggu si Difa pagi pagi banget?" Tanya Zahra heran.

"Udah deh sekarang Ara masuk kelas aja , ntar Lala ceritain. Pasti Ara belum ngerjain tugas bahasa Indonesia kan? Nih kerjain dulu sana.." Ucap Lala sambil mengasih buku bahasa Indonesia miliknya kepada Zahra.

Zahra pun tersenyum kikuk sambil mengambil buku milik Lala.

"Makasih hehehe yaudah gue ke kelas duluan ya." Ucap Zahra berpamitan sambil melangkah menuju kelas X Science B.

"Iyaa , hati-hati ra.." Teriak Lala ketika Zahra sudah pergi.

Tak lama setelah kepergian Zahra ke kelas Lala melihat Difa. Difa berjalan menuju koridor utama. Lala pun bersiap-siap untuk mengucapkan terimakasih kepada Difa dengan senyum yang terus mengembang di bibirnya.

Dag dig dug

Astagfirulloh kenapa Lala deg degan seperti ini? Kayak pertama jatuh cinta aja:v

Difa pun semakin mendekat , jarak mereka pun tinggal beberapa meter lagi.

Tapi

Difa berbelok arah. Ia tidak berjalan ke koridor utama,melainkan pergi ke arah kantin.

Lala yakin , Difa sengaja melakukan itu . karena sebelum Difa berbelok kearah kantin , Difa sempat melihat Lala.

"Difaaaa..." Teriak Lala sambil berlari mengejar Difa.

"Difa tunggu.." Lala masih terus berteriak sekeras kerasnya hingga para siswa melihat aneh kearah Lala. Tapi Lala tidak peduli dengan itu semua. Ia terus mengejar Difa.

Dasar aneh:(

Lala sudah yakin , ia berteriak sangat keras. Dan teriakannya yang cempreng itu pasti terdengar oleh Difa. Tapi Difa tidak menengok sekalipun.

Tring tring tringgg...

Tiba-tiba bel berbunyi. Pertanda jam pelajaran akan segera dimulai. Lala pun menghentikan langkahnya. Ia sudah terlalu lelah berlari mengejar Difa.

"Kenapa Difa kayak ngejauh gitu sama Lala?" Celoteh Lala entah kepada siapa. Dengan matanya yang berkaca-kaca berjalan menuju kelas X Science B.

***

"Sel ke kantin bareng yu." Ajak Difa kepada Sela. -Teman Sekelasnya.

"Ogah! Ntar pacar lo marah." Tolak Sela dengan cepat.

"Yaelah , enggak bakalan kok beneran deh." Ucap Difa meyakinkan Sela.

"Yaudah yu."

Mereka pun berjalan beriringan menuju kantin.

Disisi lain Zahra , dan Cindy sedang bingung dengan tingkah sahabatnya ini. Sedari tadi Lala tidak berbicara sepatah katapun.

"La , kita kantin dulu yaaa.. " Ucap Zahra kapada Lala.

Lala hanya mengangguk sambil membenamkan kepalanya ke bangku.

"Lo gak mau ikut?" Tanya Cindy heran.
"Biasanya paling depan kalo urusan makan." Cibir Cindy yang mulai akrab dengan Zahra dan juga Lala.

Lala hanya menggelengkan kepalanya.

"Kenapa?" Tanya Cindy.

Sekali lagi,Lala hanya menggelengkan kepalanya.

"Yaudah kalo gitu lo gak mau nitip apa gitu? Gue tau kok lo pasti lapar." Ucap Cindy so tau.

"Gak usah." Jawab Lala seadanya.

Cindy dan Zahra pun pergi meninggalkan Lala. Tidak biasa nya Lala seperti ini. Zahra juga sangat heran dengan sikap Lala , tadi pagi aja keliatannya bahagia banget eh sekarang udah beda 180° .

***

"Cin , itu si Difa kan ya?" Tanya Zahra kepada Cindy sambil menyipitkan matanya. Meneliti apa itu benar Difa atau bukan.

Cindy pun menengok kearah yang ditunjuk oleh Zahra.

"Iya itu Difa." Jawab Cindy sambil terus memakan baksonya.

"Eh lo liat deh , disebelahnya. Ada cewek!" Ucap Zahra kaget.

"Terus kenapa? Bodoamat lah ra." Sahut Cindy yang bodoamat. Ia memang orangnya tidak suka ikut campur dengan urusan orang lain.

"Ih kalo si Lala lihat , dia pasti udah nangis bego! Dia bakalan marah-marah sampe jambak-jambak tuh rambut ceweknya." Ucap Zahra dengan yakinnya.

Cindy pun berhenti memakan baksonya.
"Hah iya bener banget Ra , gimana dong? Kita kasih tau aja kali ya si Lala."

"Jangan! Ntar dia sedih bego! Kita diem aja, pura pura gak tau." Ucap Zahra dengan solusinya.

Cindy pun mengangguk sambil melanjutkan memakan baksonya yang sempat tertunda.

***

#CuapCuapAuthor

Semoga part ini feel nya dapet ya amiiinnn^^

Jangan lupa vote and comment guys;*❤
Maafkan typo nya😂

Salam,
LastriNurhayati

Cinta dan KesabaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang