Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. Terimakasih __________________ Marcus x Kevin Boy x Boy Drabble __________________
. . .
Kevin berada di taman sekitar tempatnya menghadiri resepsi pernikahan. Ia berdiri disana dengan satu tangan memegang minuman, ditemani oleh seorang pria.
Kevin mendongakkan wajahnya keatas, melihat langit yang tidak terang juga tidak gelap. Mengalihkan pandangannya pada wajah seseorang yang berdiri disampingnya yang sama seperti dirinya sedang memandang langit, lalu kembali melihat keatas.
"Ko" panggil Kevin kepada sosok yang disampingnya itu.
"Ya?" Tanya pria yang disamping Kevin bernama Marcus tanpa melihat ke arah Kevin, masih asik dengan langit yang menyejukkan mata.
"Tuhan memang selalu punya kejutan-kejutan dengan caranya sendiri ya" Kevin berbicara dengan nada tenang, ia tersenyum.
"Ya, kamu benar" balas Marcus.
"RancanganNya memang selalu di luar rancangan manusia. Tapi, setau Kevin itu adalah rancangan yang selalu terbaik" Kevin menolehkan wajahnya kesamping melihag Marcus yang juga sedang menatapnya, leher Kevin sedikit lelah karena mendongak keatas.
"Terimakasih untuk dua tahun lalu, sudah berada di samping Kevin, terimakasih sudah menjadi bagian hidup Kevin selama lima tahun lebih, sedikit mengejutkan bertemu dengan Koko lagi dalam keadaan seperti ini, dua tahun terakhir Kevin hidup dengan sangat baik di London, Koko juga pasti hidup dengan baik disini, berakhir dengan pernikahan yang begitu sangat indah, sampai setiap orang yang menyaksikan ingin seperti Koko" Kevin tersenyum tulus dengan air mata bahagianya, mentap Marcus seolah mengatakan bahwa ia sangat bahagia, dan memang seperti itu, Kevin sangat bahagia akhir cerita cintanya dengan Marcus seperti ini. Melihat wanita yang dipilih Marcus begitu mencintainya, apakah ada alasan lain untuk Kevin tidak ikut bahagia. Sama sekali tidak ada.
"Kamu juga harus mendapatkan bahagia versi dirimu" balas Marcus, memutus kontak mata mereka dengan senyum bahagianya, berjalan meninggalkan Kevin karena panggilan dari wanita yang sudah menjadi istrinya. Ia tahu Kevin akan lebih bahagia dari dirinya. Ia juga menunggu itu. Menunggu seseorang yang pernah menjadi bagian masa lalu yang begitu indah untuk berbahagia di masa depannya.
"Versi ku ya?" Kevin termenung sebentar mendengar ucapan terakhir Marcus. Kemudian, ia tersenyum lebar. Ia pikir ia sudah tahu apa bahagia menurut versinya sendiri.
"Menjadi orang ketiga dalam hubungan Marcus dengan istrinya"
. . . . . . . . . . . .
Gak mungkin lah, Kevin ga segila itu, itu cuma pemikiran author nya aja kok, yang pengen mereka ter-realisasikan. Hehehe.
. . . .
"Versi ku ya?" Kevin termenung sebentar mendengar ucapan terakhir Marcus. Kemudian, ia tersenyum lebar. Ia pikir ia sudah tahu apa bahagia menurut versinya sendiri.
"Mengelilingi dunia dan bertemu seseorang yang akan melengkapi hidupnya nanti"
Itu versi bahagia yang Kevin temukan dalam dirinya.
. . . END
Sebenernya tadi udah bikin MarVin yang fluff cuma pas mau update ilang :"( Hancur sudah mood bagus ku Dan berakhir seperti ini.