Late night

2.5K 335 55
                                    

A/n : silahkan hujat aku karena tidak kunjung membawa pasangan lain :"Dan tolong hentikan aku mengetik cerita dengan kedua orang tokoh ini lagi :"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A/n : silahkan hujat aku karena tidak kunjung membawa pasangan lain :"
Dan tolong hentikan aku mengetik cerita dengan kedua orang tokoh ini lagi :"

Besok aku akan kembali membawa JoThony dan FajRi :"
Sampe malem ini aja ya ku habiskan dengan MarVin :"
Gatau bisa ga :""""""""

Yaudahlah, harap bersabar ya untuk JoThony dan FajRi karena penulis sedang mabok dicekokin sama ke uwuwan mereka. Thx.

.
.
.
.

Marcus x Kevin

———————
.

.

'Berhenti menjadikan anakku menjijikan sepertimu'

'Jangan pulang lagi! Kau bukan anakku'

Kevin mematikan layar ponselnya, setelah melihat dua pesan yang dikirimkan ke nomornya.

Ia menghela nafas panjang. Berjalan ke arah balkon apartemen yang di belinya bersama seseorang.

Menghirup udara malam hari yang begitu terasa dingin menyentuh kulitnya.

Tap tap tap

Kevin mendengar suara langkah kaki yang mendekat ke arahnya, ia mengabaikannya masih terus menatap langit diatasnya.

Grepp

"Kau bisa sakit sayang" bisik seseorang yang memeluk tubuh Kevin dari belakang.

Kevin diam, dia menyandarkan tubuhnya pada dada bidang yang memeluknya dari belakang, menaruh tangannya diatas tangan sang kekasih- Marcus Fernaldi.

"Koko baik-baik saja?" Tanya Kevin, begitu lirih. Marcus bisa mendengar suara itu penuh rasa sedih sekaligus ketakutan.

"Asal bersamamu, Koko akan selalu merasa baik" balas Marcus, mereka menikmati setiap momen yang terjadi, tidak ingin melewatkan sekecil pun untuk di rekam dalam ingatan masing-masing.

"Bagaimana jika kenyataannya tidak baik-baik saja Ko?" Kevin kembali bertanya lirih, ia ingin menangis namun mengapa terasa begitu sulit mengeluarkan air matanya.

"Kamu ingin menyerah?" Marcus bertanya balik, ia bisa merasakan tubuh Kevin yang bergetar.

"Apa boleh?" Tanya Kevin, ia benar-benar ingin menangis, berteriak pada semuanya untuk berhenti mengurusi cintanya, kenapa begitu sulit merasakan kebahagiaan sedikit saja?

Marcus menghela nafas, setelah mendengar pertanyaan Kevin.

"Kenapa ingin menyerah?" Marcus bertanya, ia sibuk menenangkan hatinya, jika Kevin benar-benar ingin menyerah.

"Kevin tidak berkata ingin menyerah, hanya bertanya apa boleh jika menyerah?" balas Kevin.

Marcus menghirup aroma tubuh Kevin, bagaimanapun ia harus memperjuangkan Kevin, hal-hal seperti ini tidak akan membuatnya menyerah.

"Koko sih ga pengen bilang boleh, mau nya tetep perjuangin kamu, maunya tetep hidup disamping kamu, menikmati setiap detiknya sama kamu, pengen kamu ga nyerah cuma gara-gara ini" Marcus menjelaskan isi hatinya.

Kevin membalikkan badannya, mengalungkan tangannya pada leher Marcus.
Keduanya saling menatap, Kevin yang mencari kekuatan untuk bertahan pada mata Marcus, dan Marcus yang memcari tatapan Kevin yang masih sangat mencintainya. Keduanya tersenyum ketika mendapatkan apa yang di cari. Menempelkan kedua benda kenyal tersebut, haya menempel. Menyalurkan rasa cinta yang tidak ada habisnya.

"Penolakan memang selalu ada sayang, tapi asal kau mau berjuang bersamaku, kita akan mendapatkan penerimaan walau dari orang lain" Marcus tersenyum menatap wajah Kevin, begitu menenangkan.

"Tidurlah, besok kita akan lepas landas"

"Ko" Kevin memanggil Marcus

"Ya sayang?"

"Tidak ada alasan Kevin untuk menyerah bersamamu, I won't give up on you, karena Koko adalah segalanya yang Kevin butuhkan"

"My sweetheart" Marcus membawa Kevin kembali ke pelukannya.

"My sweetheart" Marcus membawa Kevin kembali ke pelukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
About Us 2 [JoThony/FajRi/MarVin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang