Ny. Kang tampak sangat terkejut mendengar pengakuan putranya yang kelewat berani -menurutnya. Matanya menatap Daniel tidak berkedip, sedangkan Daniel memasang ekspresi serius.
"A.. Apa yang kau katakan?"
"Aku yakin eomma mendengarnya dengan jelas"
Ny. Kang menggelengkan kepala merasa tidak yakin dengan pendengarannya sendiri.
"Niel-ah... K..kau..menyukai.. Jaehwan?"
Daniel mengangguk mantap.
"Aku tidak peduli eomma akan marah, kecewa atau bahkan menganggapku bukan anak eomma lagi. Aku hanya ingin memberitahu eomma agar eomma tidak kecewa nantinya" lanjut Daniel tenang.
Ny. Kang tidak tau harus mengucapkan apa. Pengakuan Daniel benar-benar membuatnya kaget.
Beberapa saat kemudian, Ny. Kang menghela nafas.
"Niel-ah, dengar.."
Daniel memasang wajah cueknya, tau bahwa sang ibu akan menentang perasaan itu.
"... Eomma tidak marah ataupun kecewa saat kau mendengar kau menyukai Jaehwan. Tidak sama sekali.."
Daniel melongo.
"Eomma yakin, kau pasti sudah memikirkan semuanya baik-baik. Eomma tidak akan menentang seperti dulu, tapi eomma tidak akan menggubris jika ada masalah di antara kalian"
"Tapi ada satu hal yang membuat eomma marah padamu. Kenapa kau menjadikan Sejeong sebagai pelarian? Kau benar-benar tidak memikirkan perasaannya?"
"Aku pikir Jaehwan tidak akan pernah menerimaku karena setahuku dia menyukai Minhyun-hyung. Ditambah lagi Minhyun-hyung ternyata juga menyukainya, aku jadi putus asa.. Ku pikir dengan menjalin hubungan dengan Sejeong, aku bisa melupakan perasaan ini, nyatanya tidak. Aku malah semakin menyukainya" jelas Daniel.
"Eomma harap kau tidak lagi berbuat hal bodoh yang menyakiti hati orang lain. Perasaan bukan mainan, kau dengar itu?"
Daniel mengangguk.
"Eomma tidak keberatan kau menyukai Jaehwan, tapi eomma tidak ingin kau berpacaran dengannya"
Daniel menatap ibunya bingung dan ingin protes.
"Tidak ada protes Kang Daniel"
"Kenapa eomma melakukan hal kejam ini padaku?" protes Daniel.
"Kejam?" ulang ibunya. "Ini hukumanmu karena menyakiti hati orang lain!"
"Tapi Jaehwan akan ikut tersakiti karena hubungan kami yang tidak jelas begini eomma!"
"Eomma tidak mau tau. Kau tidak boleh berpacaran dengannya. Kenapa?"
Daniel menatap ibunya penasaran.
"Karena kau belum pantas untuknya sampai saat ini. Kau harus benar-benar berubah menjadi manusia yang sebenarnya. Memiliki sifat sopan santun, menjadi murid yang baik dan bisa dipercaya sebagai pengganti eomma"
"Eomma-"
"Jaehwan terlalu baik untuk anak nakal sepertimu. Kau harus membuat dirimu pantas untuknya, bisa menjadi pasangan yang baik untuknya. Sebelum itu terwujud, kau dilarang berpacaran dengannya!" tegas Ny. Kang.
Daniel merasakan tulang-tulangnya menjadi lemas
"Apa-apaan ini? Kupikir eomma juga memberi izin untuk hubungan kami" gerutunya.
"Kau pikir semudah itu? Ah, satu lagi. Jangan merusaknya sampai tiba waktunya"
Daniel bungkam. Apakah mencium Jaehwan termasuk perbuatan merusak? Kalau ya, terkutuklah hormon remajanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Stupid Kang
Fanfiction"Hey, tuan sombong yang disana!!" "Persetan dengan maaf!! Aaaaak!! Oke oke!! Maafkan aku!!" "Annyeong, hmm.. Kim Jaehwan-ssi? Senang bertemu denganmu untuk kedua kalinya?" 'Bunuh aku sekarang jugaaaaaa!!!!!!'