"Aku tidak bisa membantumu Niel-ah.. Itu salahmu" ucap Minhyun saat mendengar cerita Daniel.
Daniel mengusap wajahnya, merasa frustasi.
"Aku sudah melarangmu untuk melakukannya, tapi kau mengabaikanku. Aku angkat tangan"
"Hyung.."
Minhyun menatap adik sepupunya itu sebentar lalu kembali menoleh ke arah lemari pendingin yang ada dihadapannya.
Daniel terduduk lesu di sampingnya. Ia tidak menyangka rencananya akan berakhir seperti ini, padahal ia sudah memikirkan dan menyusunnya dengan rapi.
Bel apartement berbunyi. Tanpa semangat, Daniel berjalan menuju pintu. Ia membuka kunci dan menarik kenopnya.
"Niel.."
Daniel mengangkat wajah.
🌠🌠🌠
Ny. Kang menatap foto putranya yang ada di album, lalu mengelusnya dengan lembut. Senyumnya terkembang dengan manis.
"Putraku...kau sudah banyak berubah.. eomma harap kau akan terus seperti ini.."
"Nyonya, ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda" ucap Bibi Ahn.
"Siapa?"
"Tuan Muda Jaehwan.."
Ny. Kang membulatkan matanya dan refleks berdiri.
"Kenapa harus meminta untuk diberitahu? Dimana dia??"
"Diruang tamu, Nyonya"
Ny. Kang segera berjalan menuju ruang tamu. Menemukan sosok dengan jaket tebal abu-abu duduk manis disebuah kursi sambil menunduk.
"Jaehwan-ah!"
Sosok itu -Jaehwan- mengangkat wajah dengan ekspresi sedikit kaget. Ia langsung berdiri.
"Nyonya.." ucapnya pelan.
"Apa maksudmu " nyonya"? " gerutu Ny. Kang.
"Ehm.." Jaehwan mengulum bibir, ragu.
"Ayo duduk dulu"
Keduanya duduk berhadapan. Ny. Kang menatap Jaehwan yang tampak bersikap aneh.
"Ada apa Jae? Kau ada masalah?"
"Uh..maaf, begini Nyonya-"
"Kim Jaehwan, apa-apaan dengan panggilan itu?" ucap Ny. Kang, tidak suka.
"A..maaf.. Bibi, aku ingin menyampaikan sesuatu"
Ny. Kang hanya diam, menunggu kelanjutan dari ucapan pemuda dihadapannya.
"Bibi, aku ingin mengucapkan terima kasih banyak.. Semua yang kau lakukan untuk membantuku, keluargaku..kau wanita yang paling baik yang pernah kutemui selain ibuku.."
"Apa maksudmu Jae?" Ny. Kang mengernyit tidak mengerti.
"Uh.. Aku.. Kurasa, aku bisa membiayai biaya sekolahku mulai dari semester depan.. Jadi, anda tidak perlu lagi membantuku-"
"Kenapa? Ada apa? Apa aku memiliki salah padamu?" potong Ny. Kang.
Jaehwan menjilat bibirnya yang terasa kering.
"Tidak..anda tidak memiliki salah pada saya...hanya saja..aku merasa tidak nyaman jika bersekolah menggunakan uang dari anda-"
"Bahasamu mendadak formal, dan aku tidak suka" potong Ny. Kim dengan nada datar. Ia serius membenci gaya bicara Jaehwan saat ini.
"Ma- maaf.."
"Ada apa, Jae? Ada yang mengganggumu?" desak Ny. Kang.
Jaehwan menunduk, menyembunyikan ekspresi sedihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Stupid Kang
Fanfiction"Hey, tuan sombong yang disana!!" "Persetan dengan maaf!! Aaaaak!! Oke oke!! Maafkan aku!!" "Annyeong, hmm.. Kim Jaehwan-ssi? Senang bertemu denganmu untuk kedua kalinya?" 'Bunuh aku sekarang jugaaaaaa!!!!!!'