Daniel mengendap-endap masuk ke dalam ruangan luas yang penuh dengan rak buku itu. Wangi khas buku masuk ke indera penciumannya.
Ia celingukan mencari sosok yang tadi mengacungkan jari tengah padanya.
"dimana dia?" gumamnya pelan. Ia terus mencari hingga saat matanya terfokus pada satu titik, ia tersenyum lebar tanpa disadari.
Ia melangkah mendekati sosok yang sedang merebahkan kepala diatas buku tulis yang sedang terbuka. Tangan kanannya menggenggam pulpen dengan ujungnya menyentuh buku tulis. Membuat coretan abstrak disana.
Daniel terkekeh geli lalu duduk perlahan disamping sosok menggemaskan itu a.k.a Kim Jaehwan.
Ia mengabadikan ekspresi polos itu lalu menatap dalam-dalam wajah Jaehwan. Menikmati debaran keras yang lagi-lagi datang tanpa seizinnya.
"ah, debaran ini lagi" bisiknya.
"Kim Jaehwan.. sedang tidur pun kau masih bisa membuatku berdebar" lanjutnya.
jari telunjuknya bergerak menuju puncak hidung Jaehwan dan menyentuhnya dengan hati-hati. ia takut Jaehwan akan bangun dan langsung mengamuk padanya.
"mm.." kedua alis Jaehwan menukik, menjelaskan bahwa ia terganggu karena sentuhan Daniel.
Daniel terkekeh senang. ia meraih buku yang dijadikan bantal oleh Jaehwan dan menariknya dengan gerakan cepat.
bruk!
"aduuh.."
Daniel membekap mulutnya, menahan tawa yang hendak meledak. namun matanya tetap mengawasi pergerakan Jaehwan yang sepertinya mulai terbangun.
tangannya mengusap-usap pipi dan pelipisnya yang terasa sakit karena membentur meja dan mata masih terpejam.
Lalu namja manis itu menoleh ke samping kanannya. Mata sayunya langsung terbuka lebar saat indera penglihatannya menangkap sosok laki-laki bergigi kelinci dengan tubuh atletis sedang duduk sambil menyengir idiot.
Jaehwan mendengus malas.
"jangan ganggu aku" ketusnga
"aku tidak mengganggumu"
"kalau begitu silahkan pergi"
"perpustakaan ini tempat umum, omong-omong"
Jaehwan mendelik kesal.
"awas saja kalau kau menggangguku!"
Daniel hanya mengangguk-angguk santai sambil memperhatikan Jaehwan yang mulai kembali menulis.
"kenapa kau bisa ada disini? bukankah pelajaran sedang berlangsung?" tanya Jaehwan setelah diam sepuluh menit.
"memangnya kenapa kalau pelajaran sedang berlangsung?" Daniel balik bertanya.
"kau berencana bolos?!" tanpa sadar Jaehwan melotot padanya dan kegiatan menulisnya terhenti.
Daniel menyengir sambil menggaruk tengkuk. Sebelum Jaehwan melayangkan pukulannya, Daniel buru-buru menjelaskan.
"aku sudah minta izin-"
"kau pikir ada izin untuk bolos? jangan membodohiku lagi!"
"bukan Jae, astaga" keluh Daniel. "aku sudah minta izin pada Seonsaengnim. Kukatakan saja bahwa aku ingin istirahat di UKS karena pusing"
Jaehwan melongo, sementara Daniel tertawa senang.
"Dasar bodoh" gumamnya lalu melanjutkan kegiatan menulisnya.
Beberapa menit keduanya saling diam. Jaehwan tidak terlalu peduli apa yang dilakukan Daniel disampingnya selama kegiatan laki-laki itu tidak mengganggunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Stupid Kang
Fanfiction"Hey, tuan sombong yang disana!!" "Persetan dengan maaf!! Aaaaak!! Oke oke!! Maafkan aku!!" "Annyeong, hmm.. Kim Jaehwan-ssi? Senang bertemu denganmu untuk kedua kalinya?" 'Bunuh aku sekarang jugaaaaaa!!!!!!'