Daniel menggaruk tengkuknya yang tiba-tiba saja terasa gatal. Ia merasa risih ditatap tajam oleh seseorang yang tidak ia kenal- tapi sepertinya mengenal dirinya.
Pria ini sahabat Jaehwan, tapi ia merasa tidak terlalu kenal karena sepertinya pria ini jarang berkumpul bersama namja manis itu.
"Kau Kang Daniel?"
"Ha? Eh,..iya.." jawab Daniel, mendadak merasa seperti orang idiot.
"Teman Jaehwan?"
"Uhm...sahabat..sepertinya lebih tepat.." jawab Daniel lagi, ragu-ragu.
Ia ingin mengatakan bahwa dirinya adalah calon kekasih lelaki berpipi pangsit itu, tapi untuk sementara ia memilih untuk menjawab sahabat saja.
"Kau sekolah di Kyunggi High School?"
Aku merasa sedang diwawancarai, keluh Daniel dalam hati.
"Ya..tapi, kenapa-"
"Kau kenal Jung Sejeong?"
Daniel sedikit tersentak mendengar pertanyaan yang tidak ia duga-duga itu.
"Ya, aku mengenalnya.."
"Apa hubunganmu dengannya?"
"Ugh.. Mantan kekasih.."
"Kau kenal aku?"
Daniel mengernyit. Sejujurnya kesabarannya terasa sudah habis, tapi ia harus menahan emosinya.
Hei, dia merindukan Jaehwan. Tapi pria ini dengan seenaknya menyeretnya tanpa sempat menyentuh tangan Jaehwan seinchi pun.
"Aku..tidak kenal..eh..maksudku..Jaehwan memiliki banyak sahabat, jadi aku kurang yakin namamu siapa diantara nama-nama yang dia katakan padaku"
"Aku Jung Hoseok"
"Lalu?"
Daniel menggaruk kepala, tidak mengerti. Sebenarnya apa tujuan pemuda Jung itu membawanya ke sini? Apa untuk berkenalan dengannya harus pergi ke atap rumah sakit?
Dasar aneh, Daniel menggumam dalam hati.
Hoseok mengernyit menatap Daniel. Berpikir kenapa Sejeong bisa mencintai pria bodoh seperti yang ada dihadapannya saat ini?
"Kau masih tidak mengerti?"
"Apa?" Daniel balik bertanya.
Dalam hati ia sudah berteriak jengkel, tolong hentikan acara tanya-jawab tidak jelas yang sedang mereka lakukan ini.
"Aku Jung Hoseok, dan mantan kekasihmu Jung Sejeong. Apa yang kau simpulkan pertama kali?" sepertinya Hoseok perlu sabar menghadapi bocah didepannya.
"Eh...mmm.. Kakaknya..?" tebak Daniel dengan nada bertanya. Keduanya diam beberapa saat, lalu Daniel terkejut sendiri.
"APA??? KA..KAKAK...NYA??" Daniel melebarkan bola mata menatap Hoseok. Meneliti dari ujung rambut hingga ujung kaki.
"Eh...kau kakaknya.." gumamnya lalu menyengir, salah tingkah.
"Kau tau apa yang sudah kau lakukan pada adikku?"
Daniel menggigit bibirnya.
"Kupikir masalah diantara kami sudah selesa. Aku sudah meminta maaf padanya, lagipula itu sudah berlalu tiga bulan yang lalu" ujar Daniel dengan tangan sibuk menggaruk alis.
"Kau pikir semuanya selesai dengan kata maaf?"
Daniel menatap Hoseok bingung.
"Adikku masih memikirkanmu bahkan hingga saat ini. Tidak peduli bahwa kau pernah menjadikannya sebagai pelarian, tidak peduli bahwa kau sudah menyukai orang lain dan tidak peduli bahwa.. Kau itu gay.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Stupid Kang
Fanfiction"Hey, tuan sombong yang disana!!" "Persetan dengan maaf!! Aaaaak!! Oke oke!! Maafkan aku!!" "Annyeong, hmm.. Kim Jaehwan-ssi? Senang bertemu denganmu untuk kedua kalinya?" 'Bunuh aku sekarang jugaaaaaa!!!!!!'