Daniel berlari tergesa-gesa mendekati Minhyun yang sedang mengusap wajah dengan kemeja putihnya yang terkena sedikit darah.
"Hyung!"
Minhyun menoleh. Daniel mendekatnya dengan wajah panik dan khawatir. Pandangannya jatuh pada pakaian dengan noda darah di yang dikenakan Minhyun.
"Ini apa hyung?" tanya Daniel. Dalam hati ia berharap dugaannya salah.
"Ini darah Jaehwan.."
Tapi dugaannya tepat, membuat otak Daniel semakin kacau.
"Di..dia kenapa hyung?! Kenapa ada darah?! Hyung???!!"
Minhyun menelan ludah, tidak berani menatap wajah panik adik sepupunya.
"HYUNG JAWAB AKU!!" Daniel yang merasakan kesabarannya menyusut langsung membentak Minhyun.
"Jaehwan jatuh dari tangga, Niel-ah.."
Daniel menatap Minhyun tak percaya.
"Apa? Kenapa- kenapa bisa?!"
"HARUSNYA AKU YANG MENANYAKAN ITU PADAMU? BAGAIMANA BISA DIA JATUH DARI TANGGA?! BAGAIMANA BISA KAU MENINGGALKAN DIA SENDIRI PADAHAL KAU SENDIRI TAU BAHWA BANYAK YANG MEMBENCINYA?!!! KEMANA KAU SAAT ITU?!!"
Tidak pernah Minhyun semarah ini pada Daniel hingga berani membentak adik sepupu kesayangannya ini. Tidak pernah, bahkan saat Daniel menceritakan tdntang kesalahan yang ia lakukan bersama Myeong Eun.
Daniel langsung bungkam. Otaknya mencerna ucapan Minhyun tadi, memaksa untuk berpikir.
Benar, ini salahnya. Bagaimana dia bisa lupa kalau orang-orang yang membenci Jaehwan itu sangat banyak? Kenapa dia bisa lupa kalau Myeong Eun bisa saja mengambil kesempatan saat ia jauh-
Daniel menegakkan kepalanya. Myeong Eun. Gadis yang sangat membenci Jaehwan.
"Park Myeong Eun" desisnya geram.
"Apa?"
"Pelakunya Myeong Eun, hyung. Gadis sialan itu yang membuat Jaehwan jatuh dari tangga!" tegas Daniel.
Minhyn terdiam dengan otak yang sibuk berpikir.
Benarkah?
"Akan kupastikan dia merasakan sakit yang lebih dari Jaehwan!" tekad Daniel.
"Minhyun-ah, Daniel-ah!"
Ny. Kang datang dengan wajah panik. Minhyun dan Daniel segera mendekati wanita itu.
"Apa yang terjadi pada Jaehwan?! Ada apa dengan pakaianmu?!"
Ny. Kang tampak sangat panik. Baik Minhyun maupun Daniel terdiam sambil menunduk.
"Jaehwan di dorong seseorang dari tangga, eomma, dan kepalanya berdarah" jelas Daniel pelan.
"Ya Tuhan..." Ny. Kang terkejut lalu menutup mulutnya.
"Kenapa bisa? Bukankah..bukankah kau bersamanya Niel-ah?? Apa yang kau lakukan??" Ny. Kang menatap putranya.
"Maafkan aku eomma.." Daniel tidak berani menatap wajah ibunya. Ia juga merasa sangat bersalah.
"Astaga.." Ny. Kang terduduk lemas dikursi yang telah di sediakan.
Ketiganya terdiam, sibuk dengan pikiran masing-masing. Ny. Kang berkali-kali mengusap wajahnya.
Minhyun terus menunduk, sedangkan Daniel sibuk berpikir dan menyalahkan diri sendiri.
Setengah jam kemudian, dokter yang menangani Jaehwan keluar dari ruangan. Ny. Kang langsung mendekati dokter itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Stupid Kang
Fanfiction"Hey, tuan sombong yang disana!!" "Persetan dengan maaf!! Aaaaak!! Oke oke!! Maafkan aku!!" "Annyeong, hmm.. Kim Jaehwan-ssi? Senang bertemu denganmu untuk kedua kalinya?" 'Bunuh aku sekarang jugaaaaaa!!!!!!'
