"Niel, jangan menatapku terus! Tatap ke depan!" bisik Jaehwan jengkel saat menyadari bahwa sejak jam pelajaran pertama dimulai, namja Kang itu tidak memperhatikan guru.
Matanya fokus menatap Jaehwan.
"Niel.." cicit Jaehwan sambil mencubit lengan laki-laki itu.
"Apa Jae?" gumam Daniel.
"Perhatikan ke depaan.."
"Aku sedang memperhatikan ke depan" jawab Daniel sambil menatap lurus pada Jaehwan dengan tubuh diputar menghadap ke arah namja manis itu.
"Astaga..jangan bertele-tele Kang Daniel.." bisik Jaehwan was-was. Ia terus menatap Sungwoon-Seonsaengnim yang sibuk menjelaskan.
"Cepat ikuti ucapanku atau kau akan terkena masalah!" ancam Jaehwan pelan sambil melotot.
"Aku tidak masalah. Toh itu makananku sehari-hari di Kanada" jawab Daniel sambil menyengir.
Jaehwan mengeluh dalam hati tentang betapa idiotnya seorang Kang Daniel.
Plak!!
Daniel terkejut dan refleks memegang kepalanya yang berdenyut menyakitkan. Ia langsung menoleh ke depan kelas, dan bertukar tatapan dengan Sungwoon-Seonsaengnim.
Cengiran bodohnya muncul.
"Jangan hanya menyengir! Bawakan penghapus papan tulis itu padaku!" tegas Sungwoon.
Daniel menoleh sejenak pada Jaehwan yang malah menggelengkan kepalanya, seolah berkata : "salahmu sendiri, dasar keras kepala".
Dengan terpaksa, Daniel beranjak dari bangkunya. Ia meraih penghapus papan tulis yang ada di belakang kursinya, lalu berjalan ke arah guru sekaligus wali kelasnya itu.
" berdiri di samping papan tulis. Sepertinya hari ini Kim Jaehwan benar-benar menyedot seluruh perhatianmu" sindir wali kelasnya, membuat Daniel merasa sangat malu.
Apalagi banyak murid yang tertawa mendengarnya. Bagaimana dengan Jaehwan? Ia malu sekaligus sedikit takut. Beberapa siswi mendelik padanya, dan jangan lupakan Myeong Eun.
Jaehwan memutuskan tetap berekspresi datar dan terus menatap wali kelasnya serius.
...
"Baiklah, pelajaran dihentikan sampai disini. Sebelum mengakhiri pelajaran, ada yang harus disampaikan kepada kalian"
Murid-murid saling pandang dan berbisik-bisik penasaran.
"Salah satu teman kita akan meninggalkan sekolah ini. Dan hari ini adalah hari terakhirnya belajar bersama kita"
Murid-murid kembali berbisik-bisik, kali ini dengan ekspresi kaget tak percaya.
"Jaehwan-ah, semoga kau nyaman dengan sekolah barumu"
Sontak saja semua tatapan mengarah pada Jaehwan. Namja manis itu hanya mengangguk sambil tersenyum kecil.
"Baiklah, hanya itu. Sampai jumpa minggu depan dan selamat istirahat"
Terdengar keluhan murid-murid seiring melangkahnya Sungwoon keluar dari kelas. Daniel melangkah ke bangkunya, mendekati Jaehwan yang mulai merebahkan kepalanya di meja.
"Haiiiisshh... Kaki-ku sepertinya jadi mati rasa.." keluh Daniel sambil duduk disamping Jaehwan.
"Jangan berlebihan" sahut Jaehwan malas.
"Tapi ini serius Jae.. Guru mungil itu kejam sekali, sama sepertimu"
"Bagus kalau begitu, ada yang akan menggantikanku menyakitimu besoknya" sahut Jaehwan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Stupid Kang
Fanfiction"Hey, tuan sombong yang disana!!" "Persetan dengan maaf!! Aaaaak!! Oke oke!! Maafkan aku!!" "Annyeong, hmm.. Kim Jaehwan-ssi? Senang bertemu denganmu untuk kedua kalinya?" 'Bunuh aku sekarang jugaaaaaa!!!!!!'