◼◼ini bakalan panjang◼◼
◼◼jadi carilah posisi senyaman mungkin saat membaca◼◼"Kenalkan, ini Kang Daniel! Dia sahabatku. Dan Niel, kenalkan ini Jung Sewoon. Sahabatku dari kecil, sebaya dengan Jihoon"
Jaehwan menjelaskan dengan semangat, tidak menyadari raut wajah Daniel.
Dua laki-laki itu berjabat tangan sambil tersenyum -Daniel tersenyum paksa-. Lalu Jaehwan menarik tangan Sewoon untuk duduk di kursi, lupa dengan Daniel.
Mereka sibuk bercerita ini-itu, mengenang masa kecil yang menyenangkan sambil tertawa. Jaehwan tertawa keras -Daniel tidak tau apa sebabnya-, dan itu membuat namja Kang itu merasa terganggu -dengan alasan- acara menontonnya jadi tidak menarik.
Apa salahnya mengakui kalau kau cemburu, Tuan Kang.
Sambil menjejalkan bantal ke wajah Jaehwan dengan kasar, ia beranjak pergi. Tidak peduli dengan umpatan kesal Jaehwan karena kepalanya tersandar ke sandaran kursi gara-gara jejalan bantal itu.
"Dasar sialan" umpat Jaehwan, lalu kembali berbicara dengan Sewoon.
Daniel menghentikan langkahnya saat tiba di dapur. Ia membuka pintu lemari pendingin dan meminum minuman soda yang dibeli Jaehwan sebelum pergi ke Daegu.
"Aish! Kalau begitu kapan akan jalan-jalannya?" gerutu Daniel.
Ia meneguk kasar minuman itu hingga airnya menetes ke dagu dan membasahi kaosnya.
"Aih! Aiiisssh, benar-benar! Kenapa aku jadi belepotan begini" gerutu Daniel lagi. Ia menepuk-nepuk kaosnya yang sedikit basah.
"Ah, terserah sajalah!"
Setelah menghabiskan sekaleng minuman bersoda, ia berjalan melewati tempat dimana Jaehwan sedang asyik bercanda dengan Sewoon.
"Cih, sepertinya jalan-jalan ini batal" gumamnya, kemudian memutuskan untuk ke kamar.
Setibanya dikamar, ekspresi kesalnya tergantikan dengan ekspresi berbinar-binar.
"Kenapa aku harus kesal? Benar juga.. Kang Daniel bodoh! Harusnya kau bersyukur Sewoon-Sewoon itu datang, jadi perhatian si Hulk teralihkan.. Benar! Harusnya seperti ini! Kau bisa memakan jelly dengan tenang! Aiih, aku bahagiaaa" gumamnya sambil tersenyum lebar.
Ia meraih koper Jaehwan, mengeluarkan bungkusan jelly-nya yang tadi disita oleh Jaehwan. Mulai membuka bungkusan, ia asyik makan jelly.
Sambil mengunyah-ngunyah benda kenyal itu, ia sibuk bermain game di ponsel. Seketika lupa dengan rasa kesalnya karena diabaikan oleh Jaehwan.
"BAGUS SEKALI!!"
Daniel terlonjak kaget mendengar teriakan itu, dan refleks menoleh ke pintu. Jaehwan sudah berdiri disana sambil menatapnya tajam.
"Oh, J.. Jae.."
Jaehwan segera mendekatinya dan merampas jelly di genggaman Daniel.
"Kau tidak boleh bicara denganku malam ini!!" serunya jengkel, lalu berbalik pergi.
Daniel melongo sejenak, lalu buru-buru menyusul langkah Jaehwan. Namja manis itu tampak keluar dari rumah sambil berseru pamit pada ibunya. Langkahnya lebar-lebar tapi Daniel bisa menyusulnya.
Alih-alih merasa bersalah, Daniel malah tersenyum kecil entah kenapa. Ia merangkul bahu Jaehwan membuat pemuda Kim itu berjengit.
"Siapa kau?! Lepaskan atau aku berteriak?!" ancam Jaehwan dengan mata melotot.
"Ya ampun, kenapa kau marah sekali~?" rayu Daniel sambil mencolek dagu Jaehwan, dan segera ditepis kasar oleh Jaehwan.
"Eyyy, ayolah~~... Jangan marah seperti itu~" Daniel semakin semangat merayu namja manis yang ia rangkul itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Stupid Kang
Fanfiction"Hey, tuan sombong yang disana!!" "Persetan dengan maaf!! Aaaaak!! Oke oke!! Maafkan aku!!" "Annyeong, hmm.. Kim Jaehwan-ssi? Senang bertemu denganmu untuk kedua kalinya?" 'Bunuh aku sekarang jugaaaaaa!!!!!!'