Jaehwan menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya yang mulai mendingin. Hoodie over-sizenya tidak bisa mengusir dingin yang menusuk kulitnya. Ia mendengus, sudah setengah jam ia duduk di dibangku taman itu, tapi orang yang mengajaknya keluar masih diam.
Sesekali ia menarik masker yang menutupi mulutnya untuk menghembuskan nafas beratnya.
Tiba-tiba Jaehwan berjengit saat merasakan tangan kanannya ditarik dan digenggam hangat oleh pria disampingnya. Tanpa sadar Jaehwan mengulum senyum dengan pipi yang terasa panas.
"tanganmu mulai dingin"
setelah setengah jam mereka disana, itu kalimat pertama yang keluar dari mulut Daniel.
"gara-gara siapa tanganku jadi dingin" sindir Jaehwan sambil menyimpan tangan kirinya di saku hoodie-nya.
"maaf" lirih Daniel sambil menyelusupkan jarinya diantara jari-jari lentik itu.
Tuhann, tolong tenangkan jantungku.. ucap Jaehwan dalam hati.
Setelah lima tahun tidak bertemu, jantungnya tetap berdebar kencang saat Daniel menyentuhnya. Hanya untuk Daniel.
"bukan masalah.. aku sudah sering kedingin-"
"maaf untuk semuanya" potong Daniel, membuat Jaehwan bungkam. Ia melirik sedikit pada Daniel yang menunduk.
"aku tidak akan menjelaskan kenapa aku tidak menemuimu selama ini.. karena aku yakin, semuanya hanya akan terdengar seperti bualan" lanjut Daniel.
"sudahlah, aku juga tidak menuntutmu untuk menjelaskan semuanya. Itu sudah lama berlalu dan aku tidak mau mengingatnya " sahut Jaehwan.
Ia tidak mau mengingat ataupun mengungkit semua yang terjadi padanya di masa lalu. Terlalu sakit untuk diingatnya. Dimana saat ia sedang terluka tidak ada Daniel disampingnya sebagai penyemangat.
Daniel tercekat mendengar ucapan Jaehwan. Walaupun Jaehwan mengucapkan dengan nada biasa saja, tapi ia merasa seolah tertohok oleh kalimat itu.
"aku benar-benar minta maaf" bisik Daniel.
Jaehwan menghela nafas.
"sudahlah, aku lapar. Kalau hanya untuk mengatakan itu, lebih baik aku pergi" gerutu Jaehwan.
"aku juga merindukanmu"
Jaehwan menatap tangannya yang masih saling menggenggam dengan tangan Daniel.
"belajarlah untuk tidak merindukanku lagi" ujar Jaehwan.
"kenapa?" tanya Daniel sambil menatap mata sayu Jaehwan yang hampir tertutupi oleh poni.
"karena kau akan segera menjadi milik orang lain. Apa kau lupa?"
Daniel baru sadar akan sesuatu. Ia akan bertunangan dengan Sejeong dan tentu saja Jaehwan tau itu. Siapa yang tidak kenal dengan Jung Sejeong dan dirinya, Kang Daniel? Berita tentang mereka sudah tersebar luas.
"Jae.. aku tidak mencintai Sejeong" lirih Daniel. Jaehwan mengangkat alis kanannya sejenak.
"tidak mencintai tapi mau bertunangan dengannya? kau pikir aku bisa kau bodohi?"
"menurutmu kenapa aku mau bertunangan dengannya?" tanya Daniel sambil menatap Jaehwan dalam-dalam.
Jaehwan terdiam sejenak, mencoba memikirkan jawabannya. Tiba-tiba ia menatap Daniel dengan tatapan tidak percaya.
"kau.. menjadikannya pelarian... lagi??"
Daniel hanya mengangkat sudut bibir kirinya.
"kau gila!" desis Jaehwan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Stupid Kang
Fanfiction"Hey, tuan sombong yang disana!!" "Persetan dengan maaf!! Aaaaak!! Oke oke!! Maafkan aku!!" "Annyeong, hmm.. Kim Jaehwan-ssi? Senang bertemu denganmu untuk kedua kalinya?" 'Bunuh aku sekarang jugaaaaaa!!!!!!'