"Kang Daniel!!! Siapa yang mengizinkanmu mengecat rambut menjadi pink?!"
"Aih Ssaem, jangan terlalu kaku menjadi guru. Ini gaya Ssaem!"
Seorang guru laki-laki menatap tajam pria bermata sipit dengan gigi kelincinya yang khas itu. Yang ditatap malah menyengir ke arah lain sambil sesekali merapikan poninya.
"Kau ingin dikenakan poin?"
"Eeyy, jangan Ssaem.. Baiklah, aku akan mengecat ulang rambut ini. Aku janji!" ucap Daniel sambil mengacungkan jari kelingkingnya.
"Cepat masuk!" ketus guru itu, mengabaikan jari kelingking itu.
"Terima kasih Ssaem!" seru Daniel senang, sambil beranjak meninggalkan tempat itu. Memasuki gerbang sekolah.
"Hwang Minhyun, kenapa kau tidak mencoba untuk menegur adikmu?" ucap guru itu saat melihat Minhyun berjalan di belakang Daniel.
"Ssaem.. Semua ucapanku tidak ada yang ia dengarkan.." jawab Minhyun, lemah. "aku tidak tau harus melakukan apalagi" lanjutnya.
"Baiklah, cepat masuk"
Setelah membungkuk sejenak, Minhyun berjalan menyusul adik sepupunya itu.
"Kang Daniel!" seru Minhyun. Daniel yang sedang menerima sebuah kado dari seorang siswi langsung menoleh.
"Wae hyung?" sahutnya malas. Setelah mengacak rambut siswi itu sejenak ia melanjutkan langkah.
"Jangan seperti ini, hyung mohon. Kembalilah-"
"Tidak bisa hyung. Tidak akan bisa hingga aku mendapatkan pengganti'nya', ataupun dia sendiri" potong Daniel, menatap kakaknya itu datar.
"Niel, tapi ini-"
"Jangan mengatur-aturku! Hanya dia yang boleh!" tegas Daniel kemudian berjalan menjauh.
Minhyun menghela nafas, lelah. Ia tidak lagi mengenal Kang Daniel yang benar-benar ceria, yang tersenyum dan tertawa dengan tulus, yang suka menjahilinya.
Kang Daniel benar-benar berubah.
"Apa yang harus kita lakukan?" Seongwoo datang sambil merangkul Minhyun.
Namja Hwang itu mengangkat bahu tak berminat.
"Kita tidak mungkin menyeret Jaehwan kesini hanya untuk itu" gumam Seongwoo.
Mendadak saja langkah Minhyun terhenti dengan mata menatap sahabatnya.
🌠🌠🌠
"Kang Daniel!! Apa yang kau lakukan?!"
"Kau tidak melihatnya, Ssaem? Ini namanya break dance!" seru Daniel sambil menggerak-gerakkan tubuhnya.
Ditelinganya, sebuah earphone terpasang ditelinganya, namun hanya satu yang menutupi telinganya itu.
Kim-Seonsaengnim berjalan dengan rasa geram mendekati murid nakalnya. Ia meraih bahu lebar pemuda Kang itu, menghentikan gerakan Daniel.
"Keluar dari kelasku!! Sekarang!!"
"Baiklah" sahut Daniel datar lalu beranjak pergi.
Kim-Seonsaengnim menghela nafas, tidak habis pikir dengan perbuatan muridnya.
Sementara itu, Daniel masih berjalan santai dengan telinga tersumpal earphone. Mulutnya sibuk mengemut permen bertangkai, tangan kiri masuk ke dalam saku, seragamnya keluar dari baju serta dasi yang tidak terikat dengan rapi.
Ia terus melangkah hingga tiba di atap. Mata sipitnya menatap ke sekeliling, lalu ia tersenyum kecil. Kenangannya bersama Jaehwan selama berada diatap berputar diotaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Stupid Kang
Fanfiction"Hey, tuan sombong yang disana!!" "Persetan dengan maaf!! Aaaaak!! Oke oke!! Maafkan aku!!" "Annyeong, hmm.. Kim Jaehwan-ssi? Senang bertemu denganmu untuk kedua kalinya?" 'Bunuh aku sekarang jugaaaaaa!!!!!!'