Jaehwan tidak tau harus bagaimana. Dalam hati ia berdoa bahwa ini semua hanya mimpi ataupun candaan yang dilontarkan Daniel.
"Ahhk- Dan--hh"
Jaehwan mendesah saat lehernya menjadi sasaran gigitan pemuda diatasnya.
Ya Tuhan, selamatkan aku..
Jaehwan meremas kuat rambut Daniel dengan kesepuluh jarinya saat pemuda itu sudah mulai menjilat puting kanannya. Bibirnya digigit kuat agar suara nista itu keluar atau Daniel akan semakin menjadi-jadi.
"ungghhh...jangh.. jang-ahnnhh.." Jaehwan membenamkan kepalanya ke bantal dengan dada membusung. Daniel menyeringai dan tetap melanjutkan kegiatannya.
Walaupun tau bahwa sangat susah untuk bicara, Jaehwan tetap memaksa untuk mengucapkan kalimat yang kali ini benar-benar ingin ia ucapkan pada Daniel.
"k- ah! kauh sendiri yangh- nghh..mengatakan-"
"hmm..?" dengung Daniel santai.
"tidahk akan merusak-kuuhhh..." Jaehwan tidak kuat lagi. Ia memejamkan matanya erat dan menggelengkan kepala.
Mendengar ucapan Jaehwan, Daniel terdiam. Kegiatannya terhenti seketika.
Perlahan tapi pasti kepalanya terangkat ke atas dan matanya menatap mata Jaehwan. Namja manis itu balas menatap Daniel takut-takut.
Laki-laki tampan itu menghembuskan nafas pelan-pelan lalu membelai pipi chubby Jaehwan.
"maafkan aku.."
Jaehwan mengalihkan pandangannya ke arah lain, tidak ingin bertemu pandang dengan Daniel sedikitpun.
"maafkan aku Jae.. terima kasih sudah mengingatkanku"
Daniel beranjak turun dari atas tubuh Jaehwan setelah mencuri ciuman di dahinya. Jaehwan mengerjap pelan, masih mencerna apa yang terjadi.
ia pikir Daniel tidak akan peduli dan tetap melanjutkan kegiatannya. Lamunannya buyar saat mendengar pintu kamar mandi di tutup sedikit keras.
🌠🌠🌠
Daniel sedikit berubah sejak kejadian pagi itu. Ia memang tetap ceria di kelas tapi saat bersama ia melihat Jaehwan ia akan langsung terdiam.
Sebenarnya Jaehwan merasa sedikit aneh tapi ia juga merasa lega karena tidak ada lagi hal yang harus ia cemaskan. Daniel lebih seringnya bersama adik-adik kelas mereka. Hampir semuanya mengenali Daniel karena kelakuan kekanakan serta penampilan kerennya.
"Sunbae, tolong berikan ini pada Daniel-hyung. Kudengar kau roomatenya. Terima kasih banyak!"
"huh,? yak-!" Jaehwan terlambat. Namja manis itu sudah pergi sebelum Jaehwan mengerti dengan keadaan.
Mata sayunya menatap kotak biru yang ada dipelukannya. Sudah beberapa kali Jaehwan menolak permintaan adik-adik kelasnya untuk menyampaikan hadiah mereka pada pemuda Kang itu. Tapi sekarang...ia harus bagaimana??
🌠🌠🌠
Daniel masuk ke dalam kamar dengan wajah lelah. Tanpa banyak bicara ia langsung naik ke ranjang atas dan berbaring. Ekskul basket serta ucapan ibunya membuatnya pusing.
"eomma senang kau benar-benar serius kali ini pada seseorang hingga rela mengikutinya ke sekolah yang sangat kau benci. tapi ingat, jangan bermain-main lagi. Setelah lulus kau harus menggantikan posisi ibumu ini"
Daniel menggusak rambut kesal.
"aku bahkan tidak bisa kuliah!" gerutunya lalu menguap lebar. ia memaksakan diri untuk duduk, tapi ia terkejut melihat Jaehwan muncul dengan mengenakan bathrobe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Stupid Kang
Fanfiction"Hey, tuan sombong yang disana!!" "Persetan dengan maaf!! Aaaaak!! Oke oke!! Maafkan aku!!" "Annyeong, hmm.. Kim Jaehwan-ssi? Senang bertemu denganmu untuk kedua kalinya?" 'Bunuh aku sekarang jugaaaaaa!!!!!!'