Elinna dan Tiara berjalan menuju ke locker. Sekarang merupakan waktu PE jadi mereka perlu menukar pakaian.
Nak-nak pula harini Sir Elhan membuat latihan renang. Jadi terpaksalah mereka menukar pakaian renang.
" So guys. Harini kita akan buat latihan basic untuk swimming. Pencapaian yang terbaik akan terpilih untuk wakil kelas bagi acara swimming pada bulan July nanti. " Jelas Sir Elhan.
Mereka semua mengambil posisi. Sesi pertama sudah pun bermula sebentar tadi. Tiara dan Elinna pula berada pada sesi kedua.
Tiba giliran mereka, Elinna mengambil posisi di lorong ke tiga manakala Tiara berada di lorong keenam.
Prett!!
Bunyi wisel yang membingitkan itu bergema.
Seramai 7 orang yang berada di sesi kedua mula menyelam kedalam air.
Masing-masing berlumba untuk mendapat tempat yang pertama. Tiara yang pada mulanya berada di belakang sekali mula menggunakan sisa tenaganya sehabis mungkin lalu memotong mereka dihadapan.
Keputusan bagi sesi kedua agak memberangsangkan berbanding dengan sesi pertama.
Alisha selaku ketua kelas mereka mendapat tempat pertama dengan masa tercatat 5.50 saat. Manakala tempat kedua pula dimiliki oleh Tiara masa yang tercatat pula selama 6.59 saat.
Elinna pula mendapat tempat ketiga dengan catatan masa selama 7.19 saat.
" Alright, tempat pertama, kedua dan ketiga bagi keempat-empat sesi akan melakukan perlawanan sekali lagi pada hari khamis. Saya akan pilih seramai 3 orang sahaja untuk wakil kelas. " Terang Sir Elhan.
" Kelas boleh bersurai. " Sambungnya lagi.
Mereka semua beransur pergi ke bilik persalinan untuk menukar pakaian.
" Gila cool! Laju eh kau Tia. Tadi aku nampak kau dekat belakang sekali. " Tegur Alisha.
" Ala biasa-biasa je. Kau bukan main laju lagi macam kilat. " Kata Tiara malas.
" Ni pun kira slow lah. Dah lama tak swimming. Dulu waktu jadi atlet masa paling pantas aku dapat 3.54 saat. " Ujar Alisha sedikit riak.
" Hmm yelah. Aku nak tukar baju dulu. Jom El. " Ajak Tiara seraya menarik lengan Elinna.
" Aku tak suka betul dengan minah tu. Meluat wei! " Adunya.
" Biasalah tu. Dia mana pernah tak riak. Sabar jelah ada ketua kelas macam dia. " Balas Elinna.
" Tu lah pasal. Kalau tadi dia puji dia cantik, sumpah aku kata.. aku akan sumbat kepala dia dalam mangkuk jamban. " Ujar Tiara geram.
" Ehem! "
Elinna dan Tiara toleh kebelakang.
" May I steal your bestfriend for a while? " Pinta Karl pada Tiara.
Belum lagi mendapat keizinan daripada Tiara, dengan selamba Karl menarik Elinna lalu beredar.
" Main culik je. " Kata Elinna.
" Ada apa nak jumpa? Rindu ke? " Soal Elinna tanpa segan silu.
" Bisinglah kau ni. " Karl menjentik dahi Elinna.
" Auch! Sakitlah! " Adunya lalu mengusap dahi.
" Waktu rehat jumpa aku dekat gelanggang basketball. " Ujar Karl mendatar.
" Kenapa pula? " Soal Elinna.
" Datang jelah pendek! " Kata Karl. Sebelum beredar sempat lagi dia mengenyitkan matanya kearah Elinna.
Seperti yang dijanjikan. Elinna menuju kearah gelanggang basketball. Tiara pula macam biasa, duduk di pondok. Panas katanya.
Mata Elinna melilau mencari figura Karl.
" Dasar janji melayu! " Marahnya.
" Siapa janji melayu? " Mendatar saja suara itu.
Elinna menoleh kebelakang. Sebelum menjeling Karl.
" Oh dah pandai eh main jeling-jeling. " Tegur Karl.
" Nak apa jumpa aku? " Soal Elinna.
" Saja. "
" Hah? Saja? Kau tau tak, aku dah korbankan waktu rehat aku untuk jumpa kau. " Kata Elinna geram.
" Oh baguslah. "
Melihat muka Elinna yang cemberut terus ketawa Karl terletus.
" Apa yang lawak? " Tanya Elinna geram.
" Kau. " Ujar Karl setelah berhenti ketawa.
Dia menayang riak muka bersahaja.
" Kalau tak ada apa-apa, aku nak gerak dulu. " Kata Elinna lembut.
" Eh pendek! Nanti dulu. " Halang Karl.
" Kenapa aku tengok sejak kebelakangan ni kau rapat sangat dengan beruk tu? " Soal Karl.
" Siapa beruk? " Polos Elinna bertanya.
" Jack. "
" Oh. Tak ada lah rapat. Dia minta tolong ajar add math, jadi aku tolong lah dia. " Terangnya.
" Elinna jangan jadi naif sangat. Dia ada muslihat lain. " Kata Karl tegas.
" Jangan nak menuduh oranglah! " Suara Elinna naik seoktaf.
" Aku tak menuduh. Cuba fikir logik, kalau dia nak belajar add math sekalipun Tiara ada. Nak-nak pula Tiara tu kakak dia. Kenapa mengada sangat nak belajar dengan kau? " Mendatar suara Karl.
" Dia dengan Tiara mana ngam. Sebab tu dia minta tolong aku. " Elinna ingin menegakkan hujahnya.
" Suka hati kau lah. Jangan kata aku tak warning kau. "
" Yang aku tau aku tak nak kau rapat dengan beruk tu. Aku tak suka. " Sambung Karl lagi.
" Kau bukan parents aku. Tak perlu sibuk! " Kata Elinna.
" Tapi hakikatnya am like your brother who always protect you. " Jelas Karl.
" Aku tak perlukan sesiapa. Aku boleh jaga diri sendiri. So better you stop control me. " Kata Elinna.
" You're my responsibility, so by hook or by crook I have to protect you. Clear? "
Balas Karl dengan sabar lalu beredar meninggalkan Elinna seorang diri.
Written by Cikl0li
15 Oct 2018
YOU ARE READING
PROTECT HER
Teen Fiction[ UNEDITED ] ⚠SILA BACA IKUT SUSUNAN BAB. TQ⚠ " You're my responsibility, so by hook or by crook I have to protect you. Clear? " - Karl. Beku. Dingin. Itulah sisi kehidupan Karl. Namun apabila disamping Elinna Rose dia bertukar kepada protector guy...