28 : Friendship

4.1K 221 3
                                    

BEBERAPA BULAN KEMUDIAN

Setelah selesai berdoa, Karl mengusap tanah yang sudah diselaputi rumput yang menghijau itu.

Tak sangka, seorang sahabatnya itu sanggup mempertaruhkan nyawa demi dirinya.

Kenangan bersama dia terimbas seketika sewaktu mereka berumur 8 tahun.

Sejak berumur 8 tahun, dia sudah mula belajar seni mempertahankan diri bersama sahabatnya iaitu, Luke dan Clara.

Karl tersenyum kecil apabila teringat Luke yang selalu dimarahi Uncle Loy kerana tidak fokus sewaktu latihan.

Manakala Clara pula, selalu menjadi pasangannya sewaktu berlatih. Sikap Clara yang jenis selamba dan cool itu membuatkan dia senang.

" Terima kasih. Aku akan hargai pemberian yang berharga dari kau. " ucap Karl.

Bahu Karl ditepuk perlahan.

" Jom balik. Cuaca dah mendung, sekejap lagi mesti hujan turun..." kata Elinna lembut.

Karl tersenyum lalu mengangguk. Kemudian dia menoleh ke belakang, kelihatan sosok tubuh Luke, Tiara, Jack dan Felix sedang melambai tangan kearahnya.

" Clara, aku balik dulu. Ada masa lagi aku datang jenguk kau. " pamit Karl.

Sebelum beredar, dia sempat menoleh kearah makam Clara.

' Terima kasih untuk semuanya sahabat. ' bisik hatinya.

Beberapa bulan yang lepas...

Masing-masing diam membisu di hadapan bilik pembedahan.

Tiara setia disisi Elinna. Sesekali dia mengusap lembut bahu Elinna.

Elinna pula nampak tak bermaya. Kata-kata Doktor Adam terngiang-ngiang ditelinganya.

" I'm sorry Elinna. Ujian makmal telah dilakukan dan ia tak sesuai . " kata Doktor Adam.

Elinna terdiam seketika. Terasa seperti beban menghempap dirinya.

" Tak ada cara lain ke doktor? " soalnya.

" Saya akan cuba sedaya upaya saya untuk cari penderma lain. " terangnya.

" Bagi saya peluang untuk selamatkan nyawa sahabat saya. " kata satu suara.

Doktor Adam dan Elinna menoleh ke belakang.

" Clara? "

" El...kau belum makan lagi. Jom aku teman kau makan. " Tiara memujuk.

Elinna yang sedang mengelamun, tersentak.

" Aku tak lapar lagi... " balasnya.

Lampu merah bilik pembedahan tiba-tiba mati.

Doktor Adam keluar bersama beberapa orang jururawat.

" Alhamdulillah. Semua berjalan dengan lancar. " ucapnya.

" Tapi... Clara tak dapat diselamatkan. Badannya tiba-tiba drop dan berlaku komplikasi semasa pembedahan dijalankan. " terangnya.

" Saya harap semua bersabar dengan apa yang terjadi ini. Saya minta diri dulu. " pamit Dr. Adam.

" El.. " panggil satu suara.

Elinna tersentak.

" Kau mengelamun apa? " soal Karl.

Elinna tersenyum lalu menggeleng kepala.

" Tak ada apa. " katanya.

" Ahh rindunya aku dekat kau. " ucap Karl lalu memeluk erat tubuh Elinna.

Dahi Elinna dikucup lama.

" Malu lah dia orang tengok... " kata Elinna.

" Biarlah. " balasnya selamba.

" Hormat lah orang yang single ni. " kata Jack dengan Felix serentak.

" Eh ada orang eh dekat belakang. Ingatkan beruk. " Karl bergurau.

" Dah lama hidup ni!! " Jack menjerut leher Karl dengan lengannya dari belakang.

" Aduh!! Mati aku! Lepas gila!!! " jerit Karl.

" Mati kau! " Jack mengetuk kepala Karl beberapa kali.

" Lama tak tengok dia orang bergurau macam ni. " kata Felix.

" Finally, Karl yang dulu dah kembali. " kata Luke pula.

" Perangai kebudak-budakkan dia orang takkan hilang. " Tiara pula bersuara.

Elinna yang jadi pemerhati hanya ketawa kecil.

Written by Cikl0li
6 April 2020

PROTECT HER Where stories live. Discover now