Punching bag ditumbuk dengan sekuat hati. Sesekali kakinya bertindak memberi tendangan yang kuat pada punching bag tersebut.
Karl mendengus kuat.
" Bro. Rest lah dulu. Dari tadi non stop lepas geram. " Tegur Luke.
" Kau buat apa dekat sini? " Soal Karl malas.
" Ni tempat bapak aku. Suka hati aku lah nak buat apa dekat sini. " Balas Luke selamba.
Karl hanya menjeling Luke lalu meneguk air mineral.
Pusat tinju yang terkenal itu adalah kepunyaan Encik Loy, ayah kepada Luke.
Jadi tak hairan lah Luke kerap kesitu. Karl pula merupakan salah seorang peninju disitu.
Dia juga mencari sumber pendapatan dengan meninju. Kadang kala dia berlumba motorsikal.
" Dua minggu lagi kau ada battle dengan Carlos. Dah ready? " Soal Luke.
" Dengan Carlos tu? Tak serik-serik ke dia tu? Baru round kedua dah kalah. Loser. " Balas Karl sinis.
" Kau jangan riak sangat. Aku dengar selama 5 bulan ni, coach Jin yang bimbing dia. " Beritahu Luke.
Karl terdiam seketika.
Coach Jin pernah membimbingnya selama 5 tahun. Namun tiba-tiba saja dia menarik diri daripada terus mengajarnya.
Jadi, Carlos pasti tahu kelemahan dirinya. Sudah tentu dia gunakan Coach Jin untuk kepentingan dirinya.
" Nanti pandai-pandai lah aku susun plan. " Kata Karl tenang.
Jack jalan mendekati Tiara dan Elinna yang berada tak jauh dihadapannya.
" Tiara. " Tegurnya malas.
" Apa kau nak? " Soal Tiara.
" Pinjam kawan kau sekejap. " Pinta Jack lalu menarik tangan Elinna.
" Eh bangang! Kau nak bawak El pergi mana ha?! Kalau Karl tau, mati aku. "
" Karl tak akan tau kalau kau tak bagitau. Cauu. " Balas Jack.
" Eh aku tak habis cakap lagi hanat! " Jerit Tiara.
Sampai saja diparking motosikal, Tangan Elinna dilepaskan.
" Kau nak apa Jack? Ada apa-apa tentang pelajaran yang tak tau ke? " Soal Elinna.
" No no. Bukan pasal pelajaran. Aku nak curi masa kau sekejap. " Ujar Jack.
" Ikut aku. " Arah Jack.
" Pergi mana? " Soal Elinna lurus.
Jack mendecit lalu tanpa amaran dia mencempung tubuh Elinna.
" Hei! Kau buat apa ni? Turunkan aku lah! " Ronta Elinna.
" Kau boleh diam tak?! " Tengking Jack.
" Eh sorry. Tak bermaksud nak marah kau pun. Sorry eh. " Ucap Jack setelah sedar atas keterlanjurannya.
Kini tubuh Elinna selamat diletakkan diatas motor miliknya. Jack memakaikan helmet dikepala Elinna.
" Peluk aku. " Arahnya.
" Ha?! " Elinna terpinga-pinga.
" You heard me. "
Motornya laju meluncur diatas jalan raya.
Elinna menyisip sedikit hot chocolate yang dipesan. Setelah lama mendiam diri akhirnya Jack bersuara.
" Kau okey ke aku bawak kesini? " Soal Jack.
" Eh aku okey je lah. Tak kisah pun. " Kata Elinna lembut.
" Oh baguslah. "
" Kalau kau tak kisah, aku nak bawak kau ke belakang kafe ni. Dekat situ ada tasik buatan. " Ujar Jack.
" Wahh.. ada tasik. Boleh-boleh. Tak kisah pun! " Balas Elinna ceria.
Jack hanya tersenyum melihat gelaggat Elinna.
Mereka duduk dibawah pokok yang besar. Dihadapan matanya terbentang luas sebuah tasik buatan manusia.
" Aku tak pernah rasa segembira macam ni. Terima kasih Jack. " Ucap Elinna.
" Kasih diterima. Emm.. sebelum ni, Karl tak ada bawak kau ke tempat yang kau suka ke? " Soal Jack ingin tahu.
Elinna hanya menggeleng kepala.
" Kami jarang jumpa diluar. Biasanya jumpa dekat sekolah je. Dia busy kerja. " Terang Elinna Tanpa ragu-ragu.
" Lepasni kalau nak pergi mana-mana, bagitau aku je. Nanti aku bawak. " Pelawa Jack.
" Okey! "
" Memandangkan ni pertama kali kita keluar berdua.. I'll consider this as our first date. " Kata Jack lalu mencuit hidung Elinna.
" Dulu saya selalu ingat yang kau ni seorang yang bad intentions. But am wrong. You're too kind. " Kata Elinna.
Jack tersenyum.
" Don't worry. I don't have any bad intentions. " Balas Jack.
Mereka terdiam seketika bagi menikmati permandangan dihadapan mereka.
" Do you want heard something? " Soal Jack. Elinna mengangguk kepala.
" Rose is red. Violet are blue. If you don't mind, will you being my red rose? "
" Rose is red. Violet are blue. I have five finger and the middle one is for you. " Suara garau seseorang mula menyapa pendengaran mereka.
Tanpa berlengah, Jack dan Elinna menoleh kebelakang.
" Karl.. "
" Kau buat apa keluar dengan beruk ni? " Soal Karl dingin.
" Aku bawak dia jalan-jalan. And this is our first date. Any problem? " Soal Jack.
Karl senyum sinis.
" Oh ya? And I will make sure, this first date will being the first and last. " Ucap Karl tegas.
" Elinna Rose. Kalau nak balik dengan aku cepat sikit gerak. " Ujar Karl.
Elinna menelan air liur.
" Aku balik dulu. Nanti kita jumpa kat sekolah. " Kata Elinna lalu mengejar langkah Karl dihadapan.
" Bye my rose ! " Jerit Jack lantang. Saja ingin menyakitkan hati Karl.
Written by Cikl0li
25 Oct 2018
YOU ARE READING
PROTECT HER
Teen Fiction[ UNEDITED ] ⚠SILA BACA IKUT SUSUNAN BAB. TQ⚠ " You're my responsibility, so by hook or by crook I have to protect you. Clear? " - Karl. Beku. Dingin. Itulah sisi kehidupan Karl. Namun apabila disamping Elinna Rose dia bertukar kepada protector guy...