patung

4.6K 621 158
                                    

Sian berdecak kagum melihat patung macan saat bus yang ia dan teman-temannya tumpangi untuk pulang dari study tour sedang melewati jalan tol.

"Bi, lu liat nggak patung macan barusan?" tanya Sian pada Eunbi.

"Iya liat, aneh, masa iya ada patung kayak gitu di jalan tol?" Eunbi memiringkan kepalanya sementara Sian mengedikkan bahunya.

"Chowon, pinjem power bank dong," pekik Sian ke Chowon yang duduk di paling belakang.

"Chowon?" sang empunya nama justru tak menghiraukan panggilan Sian dan terus menatap kosong ke depan.

"Chowon! Lo budek yak?" Chowon menoleh ke arah Sian, tapi tatapannya begitu mengerikan dan sepersekian detik kemudian matanya memancarkan kilap berwarna merah menyala.

"AAAAAAAA!!!" Sian berteriak ketakutan, membuat semua yang sedang tertidur terbangun.

"Sian apaan sih?" respon Eunbi karena Sian bersembunyi di bahunya.

Tiba-tiba saja Chowon datang menghampiri Sian dan menjambak rambutnya tanpa aba-aba hingga kepala Sian tertarik keras ke belakang. Seluruh perhatian langsung mengarah ke mereka.

"Chowon, lo gila ya?!" Eunbi menahan tangan Chowon. Chowon langsung menatap tajam Eunbi.

Chowon melepas jambakannya dengan kasar lalu beralih mencekik Eunbi dengan sangat keras hingga Eunbi terbatuk-batuk.

"D-dia bukan Chowon!" pekik Sian ketakutan dan suasana dalam bus semakin menegang.

"Misi, Yan," Mark dan Jeno berusaha melepas cekikan hingga akhirnya mereka berhasil dan menahan Chowon sekuat tenaga.

Chaeyeon menahan Eunbi yang hampir terjatuh dan membawanya menjauh dari Chowon. Napas Eunbi tersengal-sengal dan lehernya mengeluarkan banyak darah segar.

Karena keadaan sedang lengah Chowon memanfaatkannya dengan menggigit bahu Mark dan menendang daerah sensitif Jeno sehingga dia dapat terlepas.

Chowon memperhatikan sekeliling dan matanya berhenti pada jendela yang menampakkan supir yang tengah menyetir.

Chowon menyeringai. "Mati.... mati.... mati...mati...."

Chowon melangkah cepat menuju pintu ke tempat kemudi, tapi Haechan menjegalnya hingga terjatuh.

Chowon bangkit dan menatap Haechan tajam. Haechan menelan salivanya kasar.

Chowon bersiap untuk menyerang Haechan tapi tidak jadi karena tiba-tiba saja dia menggeliat secara brutal sembari berteriak kesakitan.

Ternyata Chowon menggeliat akibat Nako membaca Al-Qurán kecil yang selalu ia bawa kemana-mana.

Chowon semakin menggeliat tak karuan hingga akhirnya ia menjatuhkan diri kelantai sembari menekukkan kaki dan menutup telinga.

Nako memberi isyarat pada Haechan dan Jisung untuk memegangi kedua tangan Chowon agar dia tidak menutup telinganya.

Nako terus membaca ayat demi ayat yang membuat Chowon berteriak semakin keras dan akhirnya terlihat sebuah mata dari dalam mulut Chowon yang kemudian menghilang bersamaan dengan tubuh Chowon yang tadinya tegang seketika melemas.

Jisung menghela napas lega sementara Chowon kehilangan kesadaran dirinya.





Tapi baru sebentar semuanya merasa lega, tiba-tiba saja Haechan mencekik leher Jisung.

_______

Jd, mitosnya dr masyarakat setempat katanya klo waktu matahari tenggelam (maghrib) hrs berhenti ketika dlm perjalanan, klo dlm perjalanan kalian melihat patung 'macan' maka itu pertanda buruk gaes...

Btw gpp lah ya gue bikin jd ke-Islam-an, karna gue gatau cara nyembuhin orang kesurupan kecuali dengan cara Islam hehe

GAIB - k.idolsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang