✔ ʜᴏʀʀᴏʀ ᴏɴᴇꜱʜᴏᴛ ꜱᴛᴀʀʀɪɴɢ ʙʏ k̶.i̶d̶o̶l̶s̶
❝ ᴡᴀʀɴɪɴɢ!!! ᴅᴏ ɴᴏᴛ ʀᴇᴀᴅ ᴀʟᴏɴᴇ!!! ❞
- di ambil dari beberapa sumber atau murni dari ide gue sendiri
- mengandung gore dan kekerasan, jadi selektif ya
Highest rank :
#1 kidols
#1 plottwist
#1 kumpulancerpen
...
Kun baru saja selesai memotong-motong jasad seorang gadis dan meletakkannya sesuai dengan tempatnya.
"Lo itu cantik, sayangnya bodoh," gumam Kun tersenyum miring seraya meletakkan bola mata indah gadis tersebut di miniatur kaca yang di taruh tempat khusus koleksi bola mata miliknya.
Setelahnya Kun berjalan menuju mejanya dan menduduk di kursi. Ia meraih buku berwarna hitam dengan tulisan 'death note'.
Kalau kalian menganggap buku itu hanya untuk mainan tapi tidak bagi Kun. Ia menggunakan buku itu untuk mencatat list gadis yang menjadi incarannya, untuk di bunuh.
Wajahnya yang tampan serta gombalan manis yang ia buat membuat banyak gadis telah takluk padanya. Dan setelahnya dengan mudah Kun membujuknya untuk datang ke rumah dan membunuh para gadis malang itu dengan cara sadis yang berbeda-beda.
Kun lantas mencoret nama gadis yang baru saja ia bunuh dari list-nya.
Setelah meletakkan pensil di meja begitu saja Kun meraih foto gadis yang membuatnya sangat terobsesi karena kecantikan dan kebaikan hatinya, Kwon Eunbi.
"Andai kamu dulu terima aku, mungkin aku nggak perlu kayak gini dan aku akan berubah buat kamu," gumam Kun tersenyum miring, tapi setelahnya ia merubah ekspresinya menjadi marah dan melempar foto Eunbi hingga memecahkan salah satu koleksinya—darah dalam miniatur.
"Ternyata kamu baik sama semua orang, bukan cuma sama aku. Nggak! Kamu cuma milik aku Eunbi!" pekik Kun dengan tangan terkepal, kemudian ia meregangkan badannya dan tertawa layaknya orang gila.
"Karena kamu spesial, tubuh gadis-gadis malang itu akan menjadi mahar buat kamu. Setelah itu kita akan pergi ke neraka, bersama AHAHAHA—AH!" Kun memekik merasakan sesuatu menjalari kakinya.
Kun pun melihat ke bawah dan terbelalak melihat darah yang ia tumpahkan sedang berusaha menyelimuti tubuhnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
