'Nak, mengapa engkau tak mati?'

28 1 0
                                    

Katanya, tumbuhlah dengan baik. 'Nak, jadilah anak yang berbakti.' Adalah doa pertama yang kudengar ketika pertama melihat dunia.

Aku tumbuh. Tidak semenarik mereka yang sejenisku. Tidak sebaik kawan-kawanku. Tidak sehebat anak-anak idaman ibu. Tidak pernah seberharga mereka bagiku.

Aku tumbuh. Dengan lubang besar merongga di relung hati. Menggerogoti seiring usia bertambah setiap hari.

Aku berdiri. Dengan sungai-sungai tersembunyi mengalir ke pipi. Perlahan mengering. Sesekali gerimis. Mati.

Aku bertahan. Dengan hati mengeras menahan badai. Kata menajam menusuk semua hati. Aku tidak peduli.

Aku berdoa. Agar Tuhan tak membenci, jika kuakhiri waktuku sendiri. Agar mereka menyesali. Namun si pecundang ini tak berani menghabisi.

Tetap kujalani. Nafas yang ingin berhenti. Hidup terasa mati. Rasa yang tak pernah dimengerti. Aku yang tak pernah berarti.

All The Things That Your Heart Never HeardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang