Dan di penghujung hari, kulihat namaku hanya sebagai pengganti cahaya dalam gelapmu. Sejak terang menyapa, pijarku tak lagi dibutuhkan. Katamu, akulah yang ternyaman. Kau berkata, tak lagi ingin pulang kemana-mana.
Sejak awal, tak pernah kupinta kau bergantung padaku. Tak pernah inginku menjadi yang paling memahami butuhmu. Seperti yang sudah-sudah, aku bisa terganti dengan mudah. Oleh pengisi baru hari-hari, yang kau temui dan menginginkanmu lebih dari sekedar singgah.
Tak apa. Sejak kepulangan itu, selalu kucoba untuk mengerti dan menerima. Bahwa peranku tak pernah sepenting rumah, untukmu memulangkan lelah.
- Shin
Bulanmu, ke-22
KAMU SEDANG MEMBACA
All The Things That Your Heart Never Heard
PoetrySuatu hari, aku harap kamu menemukan apa yang selalu aku tulis di tengah malam, atau pukul dua dini hari, kadang pukul empat sore di bis, seringnya sih saat ingat kamu yang tidak kenal waktu. Jika hari itu tiba maka kamu perlu tahu, sebagian di anta...