Kepada,
yang entah tengah bersukacita atau biasa saja atas bertambahnya usia. Kuharap kamu merayakan hari ini dengan bahagia.•
Tuhan, terimakasih telah Engkau sematkan bahagia di hatinya. Bahagia yang menciptakan lengkung bibir sederhana nan tenang, namun begitu istimewa meski hanya kutengok lewat maya.
Tuhan, terimakasih untuk mengirimkan orang-orang baik yang menyayanginya. Yang berada di sampingnya dalam sulit dan mudahnya, dalam mendung dan cerah harinya, dalam luka dan sembuhnya.
Tuhan, jagalah dia dalam seaman-amannya perlindungan-Mu. Buatlah dia agar selalu berada di dekat-Mu. Tolong ingatkan dia ketika dirinya mengambil jalan keliru atau hampir melupakan-Mu.
Tuhan, bahagiakan dan tenangkanlah hatinya. Kuatkan dan sehatkan raganya. Ringankan segala beban di pundaknya, agar tak lagi kulihat lelah di balik tenang sosoknya. Agar tak lagi kudengar kabar tak baik tentangnya.
Tuhan, sembuhkan dia dari luka yang pernah seseorang goreskan di hatinya. Biarkan dia berjalan dengan bebas tanpa beban dalam langkahnya.
Tuhan, jika memang tak mungkin aku, maka berilah ia yang terbaik dan yang paling baik untuk melengkapi separuh keyakinannya. Yang bersedia untuk mengajaknya membaik bersama, yang dengan sukarela merawat lukanya, yang tanpa ragu akan mempercepat atau memperlambat langkah untuk mengimbanginya, yang akan selalu menghargai isi hati dan kepalanya, yang berusaha memahami setiap pilihannya, yang akan mencintainya sepanjang sisa hidup meski dengan cara paling sederhana.
Tuhan, jika memang bukan aku, tak apa, sungguh. Cukup bahagianya, yang menjadi bahagia untukku. Temanilah ia dengan ketenangan peluk-Mu. Tolong, jangan biarkan ia sendirian dalam langkahnya.
Jika memang tak bisa aku, kuharap ia diberi yang lebih baik dari sekedar yang selalu bersembunyi. Tak mudah, meski melepas apa yang sebenarnya tak pernah dimiliki. Namun bahagianya menjadi keyakinanku bahwa semua akan baik-baik saja meski tak sejalan dengan angan dan ingin yang sering kusemogakan.
Tuhan, maaf aku banyak pinta hari ini. Maaf doaku hanya tertuju padanya hari ini. Sebab tak ada lagi yang bisa kulakukan untuknya. Tak ada lagi kesempatan untukku menyampaikan meski dalam satu tatap. Untuk kesempatan bersamanya, aku mungkin terlalu memaksa. Untuk harapku padanya, aku mungkin terlalu berlebihan. Namun apalagi yang bisa kulakukan ketika melepas selain memohon kebaikan?
Langit pagi ini masih mendung, kuharap harimu tidak. Tetaplah menjadi awan yang menenangkan, ya.
Dengan bertambah angka dalam usia, semoga Tuhan selalu memberkahi setiap langkah dalam perjalananmu serta menjadikan sebaik-baiknya manusia, yang bertanggungjawab atas kewajibannya.
Jangan lagi menyimpan lelah sendirian dalam matamu. Jangan lagi memupuk ketakutan dan keraguan dalam tatapanmu. Jangan terlalu sering berkeliaran dalam pikiranmu.
Bersabarlah sebentar lagi. Nanti akan ada yang meleburkan lukamu dengan ketulusannya. Nanti akan ada yang mengukir senyummu dengan cara sederhananya. Nanti akan ada yang menemanimu untuk kemudian membaik bersama menuju-Nya.
Maka, sejenak, beristirahatlah. Makan dengan baik dan jangan lupa tidur yang cukup, ya!
- Aku
Senin, masih di tanggal yang sama dengan tahun lalu, dengan rasa dan doa yang masih sama ㅡbahkan bertambah, hanya saja keadaan tak lagi serupa.
KAMU SEDANG MEMBACA
All The Things That Your Heart Never Heard
PoetrySuatu hari, aku harap kamu menemukan apa yang selalu aku tulis di tengah malam, atau pukul dua dini hari, kadang pukul empat sore di bis, seringnya sih saat ingat kamu yang tidak kenal waktu. Jika hari itu tiba maka kamu perlu tahu, sebagian di anta...