0.3 - Dilan

616 158 20
                                    

.

Jadi orang terlalu peka itu melelahkan, menurut Dilan.

Apalagi kalau hidup di sekitar orang-orang kayak temen-temennya.

Gak ada yang peka.

"Lele ngambek sama lo tuh," kata Dilan sambil meletakkan kantung plastik berisi beberapa kaleng minuman bersoda. "Lo sih becandanya keterlaluan."

"Hah masa?" Jeffri kaget sebentar, terus sibuk nyari cola di plastik. "Masa ngambek, dia juga biasanya ngerjain orang lebih parah dari gue."

Dilan menghela napas.

Capek.

"Jeff, lo tuh—"

"Woi, minggir, minggir, cola gue!"

Dilan batal ngasih wejangan ke Jeffri karena Leo tiba-tiba ngerusuh di antara mereka. Tangannya merebut cola yang tadi sudah hampir diambil Jeffri.

"Lah, ini si Lele," Jeffri bersuara, terus ngegas, "Le, cola gue, ah!"

Dilan menghela napas, lagi.

Ya emang dasar Leo, mana bisa marah lama-lama sama salah satu di antara mereka. Tadi pas di kosan aja cowok bangir itu pundung, bilangnya nggak mau dateng, males ketemu Jeffri.

Giliran tahu ada makanan gratis, Leo langsung berangkat, nggak sampai mikir dua kali.

Padahal yang hari ini nraktir nyediain makanan gratis, ya Jeffri.

"Sam mana, Le?" tanya Jeffri sambil membuka kaleng sprite. Cowok jangkung itu akhirnya ngalah, merelakan cola-nya buat Leo.

Leo emang murahan sih, disogok cola kaleng sebiji juga kelar ngambeknya.

"Masih di depan, lagi ngobrol sama Hana," Leo berhenti sebentar, meneguk isi kaleng cola-nya. "Taudah ngomongin apaan."

Jeffri mengernyit. "Hana? Cewek lo?"

"Aamiin." sahut Leo spontan, mengadahkan tangan dengan gaya lebay. Bikin Jeffri ketawa sambil melempar keripik ke arahnya.

"Kagaklah, anjir," kata Leo setelah menghindari keripik lemparan Jeffri. "Hana bentar lagi juga jadian sama Sammy."

Kalimat Leo membuat Dilan menoleh, refleks. Diam-diam, cowok yang daritadi cuma menyimak itu, memperhatikan Leo yang kini sudah berdebat nggak penting sama Jeffri.

Lagi-lagi, Dilan hanya bisa menghela napas.

Kapan sih, Leo bisa peka kalau Sammy sama sekali nggak punya perasaan lebih apapun ke Hana?

Dan kapan juga Sammy bisa peka kalau cewek yang cuma dia kenal sebagai "Temannya Lele" itu sebenernya naksir—ralat, naksir banget—sama dia?



***

We're In The Rain✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang