.
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan. Cobalah beberapa saat lagi."
Sammy menjauhkan ponsel dari telinganya, menoleh ke dua temannya dan menggeleng.
Leo berseru kesal sementara Dilan hanya menghela napas dalam.
Lewat satu jam dari waktu janjian mereka di studio, dan Jeffri tidak memberi kabar apa pun.
Bahkan, ponsel cowok itu tidak aktif.
"It couldn't be something bad, could it...?" suara Sammy terdengar ragu mengucapkannya. Kepala Dilan menoleh cepat, seolah sedang memikirkan hal yang sama sejak tadi.
Leo terdiam. "Bokapnya... lagi?"
"Sort of," Sammy angkat bahu. "Serius, ini anak nggak pernah ilang tiba-tiba sampe hapenya gak aktif gini," cowok itu menggigiti bibir bawahnya.
"Gue baru sadar dia juga udah gak nge-read chat di grup sejak tadi malem," celetuk Dilan tiba-tiba tanpa mengangkat kepala dari ponselnya sendiri. Bikin Sammy buru-buru mengecek grup mereka berempat di aplikasi chat di ponselnya.
Dilan benar.
Chat-nya sejak tadi malam statusnya masih read by 2.
Fakta itu membuat perasaan Sammy semakin nggak enak.
"Kita samperin ke rumahnya?" usul Leo ragu-ragu. Tapi Dilan segera menggeleng.
"Jangan," dia berpikir sebentar. "Jangan dulu."
Hening setelahnya.
Sammy baru akan berusaha menghubungi nomor Jeffri lagi ketika tiba-tiba Leo memekik kaget.
"Read by 3!"
Dan sebelum yang lain sempat bersuara, beberapa chat baru muncul bersamaan di grup tersebut, di ponsel mereka masing-masing.
Dari Jeffri.
Baik Sammy, Leo, mau pun Dilan hanya membaca dalam diam. Sampai akhirnya, terdengar helaan napas Sammy, disusul suara beratnya.
"What the actual fuck is this, Jeff..."
Jeffarian L.
Hai dumbies :3Besok gue dideportasi bokap ke australi gegara bokap kesel gue susah dibilangin. Jgn tanya flight jamberapa, gue gatau. Skrg lg diasingkan. Jgn tanya dimana, gue jg gatau wkwkwk
Can't provide clearer information, ini gue megang hp aja mohon-mohon dulu ke emak mumpung bokap gaada :(
Will try my best to explain things better when I got the chance. Kontak gue jgn diblock dulu :(
iya Lan, I'm talking to you.That's all for now. See you when I see you my dumbies :3
Sammy Kaffareza
Gak lucu
Jeff
Woi
read by 2Sammy terdiam. Ponsel Jeffri sudah kembali nonaktif.
.
.
."Jadi gimana?" Leo bertanya, retoris. Lewat dua hari sejak kabar Jeffri yang terakhir, dan cowok jangkung itu belum memberi berita apa-apa lagi.
Meninggalkan ketiga temannya dengan banyak pertanyaan.
"Masih nonaktif," Sammy menggeleng. "Ini dia beneran udah gak di sini apa gimana?"
Dilan masih diam di pojok ruangan. Kepalanya sedikit tertunduk, matanya menatap lantai. Merasa cowok itu nggak akan bersuara, Leo mengalihkan pandang darinya.
"Terus Jumat?"
Sammy menghela napas. Sepanjang mereka rutin nge-band di kampus sejak dua tahun lalu, The Rose nggak pernah sekali pun tampil dengan personil nggak lengkap. Mereka selalu berempat dan itu state terbaik mereka.
Tapi sepertinya, kali ini mereka nggak punya pilihan.
"Lanjutin aja, gak enak udah konfirm," Dilan akhirnya bersuara, mengusap wajahnya pelan. "Tapi kita info dulu ke panitia kalau kita cuma avail bertiga," cowok itu menatap dua temannya yang lain. "Abis itu, nggak usah ngambil job lagi. Gue nggak yakin bisa perform bertiga doang lebih dari satu kali."
Dan, sebanyak apa pun Sammy dan Leo merindukan panggung, mereka setuju dengan kalimat Dilan barusan.
The Rose bukan The Rose jika kekurangan personilnya.
"Nanti tolong infoin panitianya, Lan."
Dilan mengangguk, mengiyakan. Sammy menghela napas.
"Jadi," Leo kembali bersuara. "The Rose bakal nggak ada dulu sampai---kita gak tahu kapan Jeff bakal balik, kan?"
Baik Sammy maupun Dilan sudah memahami ini sejak awal. Tapi entah kenapa, mendengar Leo menyuarakannya secara gamblang,
Rasanya tetap membuat mereka sulit bernapas.
The Rose adalah tempat pelarian terbaik buat mereka berempat.
Dan sekarang...
Sammy mengusap wajahnya. Dia sudah cukup tertekan karena masalah kemarin. Dia kira, sekarang semuanya sudah akan baik-baik saja.
Tapi semuanya justru makin membuatnya sakit kepala.
"Yah," kata Sammy, dengan nada lelah. "We have no choice, I guess?"
Mereka bertiga berpandangan, setengah nggak rela.
Hening cukup lama, sampai Sammy bersuara,
"Starting this Friday, The Rose is officially on hiatus. That schedule will be our last and we will not be receiving any job as long as Jeff isn't here," cowok itu menghela napasnya. "We will wait for him."
The decision is final now.
Tidak ada jawaban setelahnya, karena memang tidak pernah ada yang ingin mendengar kalimat itu.
Jadi, ketiganya hanya diam, berkomunikasi dengan tatapan yang sama-sama lelah dan perasaan berat yang mengganjal.
Meski Sammy selalu percaya kutipan "There will always be a happy ending for everything.",
Dia nggak pernah mengira The Rose akan berakhir seperti ini.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
We're In The Rain✔
General Fiction"do you hear me?" . . . Sammy, Leo, Dilan and Jeffri stayed in the same band for like two years already. People claimed they do look like siblings, or some family members. But, that doesn't mean they know each other that well. Sad truth. ㅡOct, 2018...