2

24.2K 1.2K 25
                                    

"Pertama,tekan bintang terlebih dahulu"



Warning!!

" Rex..hen-hentikan..kumohon" permintaan permohonan itu tidak ditanggapi oleh Rexan,dia_pria itu terus menghukum Gracia dengan hujaman yang kasar,mengabaikan tangisan isakan piluh dan tertekan milik Gracia.hatinya terlalu sakit disaat istrinya sendiri menjauhinya dan lebih mementingkan makan siangnya bersama keluarga pria masalalunya dan entah mungkin mereka masih memiliki hubungan di Tanpa sepengetahuan Rexan.

Semenjak terikat dengan hubungan pernikahan,Gracia tidak pernah mau melanggar perintahnya,salah satunya yaitu melupakan dan menjauhi keluarga pria yang berhubungan dengan diri Gracia,
Maupun itu sahabat atau sekaligus mantan pria yang pernah dekat dengan istrinya,Rexan tidak peduli.yang hanya diperjelas bahwa Gracia telah menjadi miliknya seutuhnya baik dimata tuhan,keluarga dan Agama.

Walaupun_!dia salah mengambil langkah hanya untuk memiliki Gracia seutuhnya dan benjadi bagian dalam hidupnya,Rexan sekaligus pria tegas dan menantang,tak dapat dipermainkan dengan siapapun , tak pernah menyesal melakukan hal keji,dan tak pernah menyesal melakukan hal licik hanya untuk mengklaim Gracia sebagai tulang rusuknya dan hidupnya.

Hanya satu yang membuatnya sedih hingga sampai sekarang,yaitu,Gracia masih enggan menganggapnya sebagai suaminya,tidak terlalu peduli dengan Rexan karena Gracia menikah dengannya hanya karena rasa paksaan dan tak rela jika hidup dengan pria seperti Rexan,sampai detik ini.dan disinilah Gracia melakukan kesalahan yang fatal dan membangunkan sisi negatif milik Rexan suaminya sendiri dengan melakukan hukuman tergila yang tak pernah ada.

Sofa merah darah itu menjadi saksi tempat bergulatnya sepasang insan yang sedang menuntaskan hasrat dan gairah yang sedang menggebu-gebu dan tak selesai jua.hanya suara desahan dan geraman frustasi memenuhi ruangan kedap suara itu dan pendengaran mereka masing-masing.ruangan besar dan maskulin milik pria yang tengah mengejar usahanya yang tak tuntas-tuntas terhadap sang istri,dengan perasaan marah,kecewa,sakit hati,dan gairah yang membuncah.

Bunyi gesekan alat kelamin menghiasi pendengaran mereka yang mulai buram akibat kelelahan.decitan kaki sofa yang sudah tergeser akibat kerasnya pergulatan kegilaan milik Rexan membuat sofa merah darah itu sudah tak tahu arah.

"Sialan..kamu sudah melanggar peraturan Gracia,dan aku membenci orang penghianat"geraman kemarahan itu mengumbarkan keerotisan dipendengaran Gracia.dia hanya mampu mendesah akibat kenikmatan yang tiada tara walaupun didampingi dengan air mata.entah semenjak kapan hidupnya mulai tergantung terhadap pria brengsek ini.suami mu sialan makinya dalam hati.

" rasakan hukumannya,nikmatilah,
dan setelah ini kamu harus hamil secepatnya"hentakan keras itu, semakin membuat Gracia melambung tinggi hingga kelangit ketujuh,dia tak munafik,dia menikmatinya...sangat.
"Dan katakan sayang!,kamu mencintai ku.., saying that you love me!"
Bunyi benturan itu semakin menggila,dan membuat Gracia menjerit frustasi.dia tidak fokus,dia ingin Rexan semakin menyentuhnya lebih dalam,dia ingin semuanya.
Yehh..katakan dia wanita egois dan pembohong!

Gracia mendesah hebat, gelombang yang akan datang,mampu membuat Gracia menjerit nakal,kedua tangannya memegang lututnya untuk melebarkan selangkangannya.
" Yayaya...i Love you,please Rexan,kiss me and touch me,auchh..yes there"
Rexan tersenyum kecut,dia yakin Gracia tidak mengakui itu dengan tulus,rasanya dia ingin marah dan meninggalkan Gracia akibat sakit hatinya,tapi..sialan!!dia tidak kuat melakukan hal itu.

" baiklah sayang..semuanya untukmu"
Dia berhenti dan membuat Gracia menatapnya lama.dia tahu istrinya ini belum sampai memenuhi klimaks dan dia dengan tegahnya menghentikannya.Rexan tersenyum tulus,dia begitu mencintai Gracia.
"Walaupun kamu masih enggan untuk mencintai ku,tak apa sayang,aku siap menunggu mu,I love you"lagi..lagi Rexan yang mengalah menahan emosionalnya dan keegoisannya demi Gracia wanitanya.karena berapa kali pun Gracia membuatnya marah,dia akan tetap luluh pada akhirnya.
Sedangkan Gracia entah sejak kapan mulai terisak haru mendengar kalimat tulus milik Rexan,dengan hati berdebar Gracia memeluk leher Rexan dengan erat dan membiarkan
Rexan mengecup bibirnya lagi hingga kembali menuntaskan hasrat yang sempat tanggung.

Ribuan kupu-kupu menghampiri hati Gracia,entah kenapa percintaan kali ini,dia lebih menikmatinya dan membawa perasaannya.cara Rexan menyentuhnya sangat tulus dan seakan-akan memuja dirinya,dan hal itu membuat dia seakan cengeng.

"Kamu tahu!,aku ingin memarahi mu disaat kamu menghidari aku dan lebih memilih mereka!aku cemburu..."tatapannya menajam tetapi suaranya sangat lembut di indra pendengaran Gracia.
"Tapi aku tidak tega melakukan nya sayang,karena aku lebih mencintaimu dari pada diriku sendiri" suara lembut itu mengetuk hati Gracia dan membuat wanita itu menitikkan air mata.

"Tapi percayalah,aku hanya manusia yang tidak selalu memaafkan,tapi jika berhubungan dengan mu,aku berusaha memberi mu maaf walaupun kamu menyakiti hatiku"kalimat perasaan itu membuat Gracia bimbang antara memulai dengan Rexan atau tetap seperti ini.
Sangat jelas raut diwajah Gracia yang tampak bingung dan kosong.
Rexan tersenyum,mengecup bibir itu lagi.
"tak usah terlalu dipusingkan..hemm"
Dengan ragu Gracia tersenyum. menatap mata hitam nan tajam itu.
Dia menghela nafas rasanya sangat susah untuk mencintai suaminya ini.

" sstt.."Gracia memejamkan matanya disaat gesekan itu kembali menghantam dirinya berulang kali.
Dan desahan-desahan membara yang berkobar diantara mereka,hingga sampai tak terdengar suara ketukan kasar yang sedari.

" Argghh..ngapain aja sih dokter tampan sama si Grace didalem?"gerutunya dengan kekesalan setingkat dewi fortuna.memaki kedua orang yang sangat menyebalkan baginya.
Bibirnya merenggut kesal dan berkali-kali menendang pintu dengan kasar.
Dia ingin menangis,rasanya dia telah diabaikan."uhh...ngapain sih dari tadi di dalem..aku kan pengen ikutan "
Gerutunya dalam hati.

" suster Tania..gimana?,Dokter Rexan nya ada,Soalnya ini pasiennya dari tadi nggak bisa tenang!" Seorang suster menghampiri wanita yang sedang merengut kesal akibat sahabatnya.
Matanya berair"gak tau Mbak..ini pintunya dikunci,dari tadi digedor gak dibuka-buka"ucapnya yang hampir menangis.
" yaudah deh mbak,mungkin Dr,Rexan lagi keluar"sedangkan wanita itu hanya mengangguk menurut.tapi perasaannya menjelaskan bahwa sahabatnya sedang berduaan didalam sana.entah ngapain dia tak tahu.

"Give me vote and Comment"

Senin,8 october 2018

4:26 pm

Mistaken [21+] SUDAH TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang