3

17.8K 751 10
                                    

matanya berkaca-kaca sambil menahan kesakitan di area selangkangannya.tangan kirinya memegang kewanitaannya dan tangan kanannya memegang erat selimut tebal yang menutupi tubuh polos nya.

Sambil menahan kesakitan serta pegal di sekujur tubuhnya.dia berusaha turun dari atas ranjang yang sudah seperti kos-kosan pria pengangguran yang tak bermodal.seprai yang seharusnya menjadi alas king bed itu kini sudah melayang ke sudut kolong ranjang. sarung bantal guling yang sudah berlepasan,begitu juga dengan pakaian yang sudah terbang kemana-mana.

Dia pusing memikirkan kilasan semalam,yang membuat dirinya berakhir seperti ini.mungkin jika dia tak melawan dan membangkang dia tak akan merasakan sesakit ini pada sekujur tubuhnya.

Hahh...

Helaan nafas kasar,tak memengaruhi rasa frustasinya yang sangat menyiksa pikirannya.

Cekrek..

Terdengar suara pintu terbuka,seakan tahu siapa orang itu,Gracia membuang pandangannya,berpura-pura tidak melihat dengan orang tersebut.
Perasaannya terlalu sakit,saat matanya melihat wajah suaminya yang begitu polosnya seakan tidak berdosa dan tak terjadi sesuatu apapun_tadi malam.

Dia tahu ini berasal dari kesalahannya, dengan merahasiakan kepergiannya menemui rumah mendiang pria masa lalunya tanpa sepengetahuan Rexan.tapi entah dari mana pria itu tahu,Gracia berada disana.di saat dirinya tengah berbincang dengan Mantan ibu mertuanya.
Dia telah berdiri di hadapan pintu dengan raut wajah menahan amarah.dan mau tidak mau dia menerima hukuman,yang sangat tergila baginya.

Suara mampan yang diletakan di atas meja terdengar kecil.Rexan duduk tepat di sampingnya dengan menghadap lurus ke arah Gracia.lelaki itu menghela nafas.
Menatap Gracia dengan dalam dan mengalah.

" sayang.."suara yang begitu lembut khas rayuan milik Rexan terdengar di telinganya.

" sayang,Grace..?"lagi-lagi,Gracia tak menyahut,membuang wajahnya dan menatap lantai menjadi pelampiasannya.

" heii..Baiklah-baiklah,Aku menyerah,
Aku minta maaf"

Dengan raut wajah tidak percaya,Gracia menatap suaminya dengan cepat.
What the-,kenapa dia begitu gampang meminta maaf,dongkol Gracia,menatap suaminya kesal.

"Oke,aku minta maaf soal semalam,"
Kali ini Gracia semakin marah,dan menatap Rexan dengan sinis.

" heii..Minta maaf,kamu kalau ngomong gampang yah,aku tuh capek kalau gini terus,kalau aku salah,dikit-dikit kamu marah,dikit-dikit kamu nyiksa aku.
Kenapa harus aku jadi pelampiasan kamu,kamu tuh jahat,enggak kayak suami-"tanpa disadari Gracia,dia telah menyakiti perasaan Rexan.

Rexan berdiri dengan wajah Menahan amarah,menatap istrinya tajam dan kecewa." Jadi aku salah marah sama kamu semalam,kamu gak tulus ngelayanin aku,Iya..?"tanya nya dengan suara begetar.

"Aku salah marah,karena kamu pergi kerumah Mantan kamu,JAWAB?"
bentakan itu membuat Gracia menangis.
Tubuhnya begetar,dia salah,dan merasa sangat bersalah melihat Rexan menatapnya kecewa.

" Selama ini,aku berusaha untuk mengalah Gracia,selama ini selalu aku yang diam dan mengalah buat kamu"
Tatapan tidak percaya itu semakin membuat Gracia terisak.
" Rex,Ma-maafin aku,aku tidak bermaksud buat mengatakan itu"

" kamu bilang,aku terlalu gampang buat Minta maaf?,oke..terserah kamu,aku gak tahu lagi mau bilang apa,kamu mau nyuruh aku berlutut di hadapan kamu,aku akan lakukan demi kamu,kasih tahu aku,biar kamu senang"
Dengan pelan Rexan menjatuhkan tubuhnya dihadapan Gracia,menatap mata istrinya yang begitu indah walaupun sedang menangis.

" Sayang,aku minta Maaf,jangan selalu pandang aku sebelah Mata,Aku Mencintaimu,apakah kamu mau memaafkanku?katakan lah?"

Gracia hanya menangis terisak,menggelengkan kepalanya karena tidak tega melihat Rexan melakukan ini kepadanya.

Mistaken [21+] SUDAH TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang