7

9.4K 650 55
                                    

Di-Larang keras, meng-copy atau menyalin teks Novel ini, menggantikan nama penokohan, judul dan lain-lain.

NOVEL INI MEMILIKI HAK CIPTA

BERIKAN TANGGAPAN ANDA, DENGAN MEMBERI VOTE BESERTA KOMENT DI BAWAH INI.
___________________________________________

" Jadi berikan cinta mu seluruhnya, dan akan ku berikan cintaku untuk mu segalanya"

Gracia kembali terdiam ketika Rexan berusaha mengajaknya berbicara, untuk kesekian kalinya Rexan menghela nafas, dan berakhir kacau seperti orang Linglung.

" Sayang, hei... Kita gak akan lama disana, cuma makan malam saja, aku berjanji kita akan cepat pulang, aku disini"kalimat menenangkan itu berakhir membuat Gracia menangis.

Dia hanya cemas, Gracia takut ketika makian serta penolakan sang ibu mertua membuat sisi kebenciannya kepada keluarga itu semakin bertambah, Gracia hanya takut pelampiasannya kepada Rexan semakin menjadi.

Mereka lah yang membuat Gracia melakukan ini semua, cacian dan hinaan serta penolakan keluarga suaminya membuat Gracia buta akan ketulusan Rexan.

Tap....

Untuk kali ini Gracia berusaha menerima keadaannya, menerima Rexan sebagai suaminya berusaha untuk mencintai Rexan dengan tulus walaupun belum siap untuk memberikannya keturunan.
Gracia ingin,hanya saja sesuatu didalam hatinya mengganjal.

Sentuhan lembut di tangannya membuat Gracia memejamkan matanya secara cepat, menyembunyikan air matanya akibat membahas sang mertua.

Dia yakin setelah ini dia harus bersedia menulikan telinganya agar tidak berakhir menciptakan perkelahian dan adu mulut dengan ibu mertuanya dan juga orang yang berpihak dengan sang mertua.

Tetapi dia tidak yakin dengan keadaan moodnya yang sedang rusak, dia tidak akan bisa bertahan untuk bungkam, dia bukan si menantu lemah yang hanya diam ketika mertuanya memaki nya karena tidak rela anaknya menikahi upik abu yang lemah dan tak memiliki apapun. Tapi dia Gracia,
Si keras kepala dan pembantah, emosinya yang akan membuat pendiriannya tetap bertahan.

" Kamu gak turun? " Suara datar Rexan membuat hayalan Gracia buyar dan menjadi ke kagetan baginya.

Gracia menatap kedepan dan ketakutannya semakin menjadi-jadi,sejak kapan mereka sampai?
" Udah 5 menit! "Jawab Rexan ketika melihat kebingungan di wajah istrinya dan turun dari sana.

Gracia menormalkan detak jantungnya, yang sudah berpacu kencang seakan sedang berlari marathon.tubuhnya bergetar dan hatinya seakan menolak untuk masuk ketika Rexan membuka pintu mobil untuk menyuruhnya keluar.

" Gak perlu takut, aku ada disini! "Dengan senyuman memaksa Gracia membalas.
Keringat dingin mulai menghinggapi nya, belum lagi puluhan pertanyaan berkecambuk di otaknya dengan pertanyaan yang sama.

Kenapa mertuanya menyuruh mereka pulang,secara tiba-tiba?

Cengkraman pada jemari Rexan semakin mengerat, belum lagi keringat pada telapak tangannya serta di punggungnya membuatnya gerah dan ingin pergi dari lingkungan ini yang seperti Neraka kedua setelah rumahnya sendiri.

Gracia hanya terdiam, ketika pintu telah di bukakan oleh wanita kedua yang selalu menolaknya dengan kalimat menusuk.

Tatapan datar serta kesal di berikan wanita itu membuat Gracia tertunduk dan berusaha menetralkan emosionalnya yang sudah meletup-letup di dalam tubuhnya.

Mistaken [21+] SUDAH TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang