Kaki panjang itu melangkah cepat, tidak perduli dengan suara cemas Sang Mama yang terus memanggil namanya.terus melangkah hingga jemarinya meraih knop pintu.tetapi,wanita paruh baya itu meraih bahunya,hingga dia mau tidak mau berhenti dan menatap sang Mama dengan tatapan datar.
" please! Kali ini saja dengarkan Mama! Mama hanya mau kamu-"
Perkataan wanita paruh baya itu terhenti.Rexan menyahut lantang, menatap sengit Mamanya." Mau apa,Ma?Mama mau aku temani Kasih dan bayinya,begitu?"Tanya nya dengan siratan putus asa.ya.. Kasih telah melahirkan bayinya dan karena itu pula Rexan geram dengan tingkah sang Mama yang menyuruh hal yang sangat di benci Rexan yang berkaitan dengan Kasih.
Wanita paruh baya itu terdiam, menatap anaknya dengan wajah merenung.
" Semuanya aku lakuin buat Mama,Buat melepaskan istriku sendiri yang sedang hamil,walaupun sekarang aku mau gila,aku lakukan demi Mama agar Mama Nggak menghina istriku lagi.dan sekarang Mama nyuruh aku temani kasih?Beberapa hari lagi aku pasti masuk rumah sakit jiwa"Tuturnya dengan pelan dan begetar. tak terasa air matanya terjatuh, menatap sedih sang Mama yang membuatnya sekarang tak tega untuk membenci wanita yang sudah melahirkan dan membesarkannya.
Tapi dia begitu mencintai istrinya.Kedua wanita yang terasa sulit untuk disatukan dan juga membuatnya bingung,akan dengan siapa Rexan berpihak.Sang Mama atau istrinya.
" Aku sayang Sama Mama,tapi aku juga mencintai istriku.Kenapa Mama tidak pernah mengerti dengan perasaan ku?Gracia Nggak salah,dia nggak seburuk yang mama pikirkan.jadi jangan paksa aku untuk menurut sama Mama lagi,semuanya ini demi Kebaikan Istriku, sudah cukup Ma,jangan menyakiti nya lagi."
" dan sekarang,Aku merasa bodoh dan menyesal telah memilih tindakan itu"
" lebih baik aku Mati,karena membiarkan Gracia pergi dengan keadaan hamil.bayi yang aku tunggu-tunggu,keturunan keluarga kita,dan sekarang Mama sudah membuat anak mu ini menjadi suami Brengsek "
Setelah itu Rexan lebih memilih meninggalkan Sang Mama,mengunci pintu itu dan kembali menatap kamar masa kecilnya hingga dia keluar dari sini untuk mencari masa depan.tapi, kali ini dia kembali,untuk menenangkan hatinya,menenangkan perasaannya.
Rexan lebih memilih duduk diatas tempat tidur.menatap kosong lantai itu.dan mengeluarkan sesuatu dari sakunya.jemarinya mendial beberapa debit angka dan menekannya. telinganya, mendengar nada sambung dan kemudian
" halo..? "
Rasanya dunianya hancur,Rexan menutup bibirnya rapat,menahan suara isakannya,dia lemah,suara itu mampu membuatnya runtuh.begitu rindunya dia dengan seseorang disana hingga membuat pertahanannya hancur.
Rasanya dia hampir gila sebentar lagi." halo..?Maaf,dengan siapa saya berbicara"Rexan tersenyum,hanya menatap benda itu yang berada didalam telapak tangannya.
Sudah 4 hari berlalu,dan Sudah 3 kali dia membeli kartu ponsel yang berbeda hanya untuk menghubungi istrinya,yang tak tahu sedang melakukan apa dan dimana.Perasaannya kosong,hati dan pikirannya telah diambil Gracia sepenuhnya,membuatnya ingkar janji untuk tidak ingin menemui Gracia.tapi,Sesak didadanya tak bisa membuatnya tenang,membuatnya ingin melihat istrinya dari dekat dan kembali bersamanya.
Caranya yang bodoh,yang membuatnya berakhir tolol, membuat kesepakatan dengan Mamanya agar istrinya tak di kurung dijeruji dan merasakan sakit hati.
Mengindahkan permintaan sang Mama agar dia lebih baik melepaskan jiwanya,hanya cara itu yang mampu menghindari istrinya dari sakit hati,dan karena cara itu pula membuatnya gagal total.Menangis,rindu yang menggila membuat Rexan tidak kuat lagi,rasa sesak didadanya semakin membuatnya sulit bernafas,ketika pikirannya melayang dengan tatapan istrinya untuk terakhir kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistaken [21+] SUDAH TAMAT
RomanceEdisi Lengkap, Belum direvisi [ Follow akun ini terlebih dahulu sebelum membaca ya, agar kalian tidak ketinggalan update-an ku. ] Gracia pikir semuanya akan baik-baik saja ketika dia meminum pil Kb agar dia tidak hamil anak Rexan. Dia melakukan hal...