5

10.4K 709 47
                                    

" Don't forget to give me a vote"

Dilarang keras menciplak, atau mengkopi cerita ini! Atau menyebar luaskan cerita ini untuk kepentingan pribadi atau menyalin penuh atau sebagian.mengubah judul,nama tokoh dan lain-lain. Cerita ini memiliki Hak cipta.!

HARGAI KERJA KERAS SESEORANG!

___________________________________________

Pusing yang dikepala Gracia, membuatnya malas bergerak dan bangkit dari kursi besi yang hanya cukup menampung bokongnya yang berukuran sedang.
Tubuhnya yang telah membungkuk, dan kepala yang di tengger keatas meja, membuat pusingnya tak kunjung hilang.

Padahal hari ini jadwalnya,yang mungkin diperkirakan nya beberapa menit lagi,tugasnya dan tanggung jawabnya akan dimulai dari sekarang.
Beberapa detik kemudian, dia terduduk panik.menerawang jauh dengan wajah yang pucat.

Tidak mungkin!

Batinnya berkata. Diraihnya kalender kecil yang bertepatan di atas mejanya.
Dilihatnya dan ditatap nya secara seksama. Hingga kemudian,

Huffttt...

Jadwal, bulanannya, belum terlambat, mungkin besok, atau lusa, si merah akan hadir. Sempat dia panik setengah mati.
Jika itu terjadi, dia tidak tau lagi mau melakukan apapun.

Dengan lemas, dan tak bertenaga jemari Gracia membongkar tasnya, mencari-cari sesuatu, yang selalu di konsumsinya selama ini. Dan ketemu.
Di ambilnya pil obat yang berukuran kecil itu dan ditatap nya sendu.

Apakah Rexan akan membencinya, jika dia Tahu?, apakah dia akan membunuhnya?, apakah dia akan pergi dan berpisah darinya?

Gracia mengurut keningnya pusing, rasanya dia ingin mual, ketika memikirkan arah Negatif dan tindakan jahatnya.

Semoga, tidak!! Batinnya berdoa.

Dielus nya perutnya yang terasa keram sedari tadi, dan mengucapkan kalimat 'jangan' berturut-turut.

Diambilnya obat pil itu sekaligus dua butir. " Semalam aku lupa minum, apa sekalian aja yah! Tapi... -Minum aja deh"
Gumamnya tanpa berpikir panjang,Apakah itu baik bagi kesehatannya sendiri?ditelannya kedua butir pil itu sampai tuntas dengan bantuan sebotol air mineral. Masa bodoh jika dia overdose,tapi jika dipikirkan Gracia lamat-lamat, sama saja dia seorang wanita jahat dan tak berkeprimanusiaan.

Sekali lagi, dikeluarkannya nafas lesunya dan memandang langit-langit atap dengan beban yang berkecambuk.

Sekarang dia masih bisa bebas dan bertahan pada pendiriannya, tetapi bagaimana jika semuanya terbongkar.
Gracia pastikan hidupnya akan susah,
Tapi sialan, ini lah yang selama ini diinginkannya. Bebas tanpa ada kekangan dan jerat dari Rexan. Dia ingin
Rexan tidak peduli dengan hidupnya, tidak mengatur nya, dan tidak ingin dimiliki seutuhnya oleh Rexan.

Tapi

Kenapa sekarang rasanya berbeda, kenapa hatinya terlalu labil disaat ini.
Perasaannya tak menentu ketika memikirkan perlakuan dan tindakan tersembunyi nya selama ini dibelakang Rexan. Dan entah kenapa perasaannya tak kuat melakukan ini sejujurnya.

Cekkrekk..

Gracia Menegang kaget, menatap datar kearah pintu dan melihat tak suka kearah Tania yang sedang cekikikan.
" Maaf buk bos, cuma ngasih info, saatnya kita mulai bekerja dan memenuhi tanggung jawab kita,dari sekarang! "

Mistaken [21+] SUDAH TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang