6

10.2K 620 32
                                    

Di larang keras, meng-copy atau menyalin teks cerita ini, atau mengubah nama Tokoh, judul, dll.

NOVEL INI MEMILIKI HAK CIPTA

BERIKAN TANGGAPAN ANDA DENGAN MENEKAN BINTANG DAN KOMENT SECUKUPNYA.

__________________________________________

" Sudah mendingan? " Gracia mengangguk patuh, kedua Netranya tidak pernah lepas akan gerak-gerik Rexan yang sedari tadi sibuk membantunya. Menggendongnya dari Garasi hingga Sampai ke kamar mereka di lantai dua.
Belum lagi membantunya melepaskan pakaian dan menggantikannya dengan pakaian tidur.
Terkadang dia berpikir, apakah perbuatannya selama ini sudah benar?,
Apakah Rexan bila di posisinya akan bertindak sepertinya?
Gracia memejamkan matanya, harus kah seperti ini Grace, kamu keterlaluan melakukan ini semua. Dia menunggu mu agar hamil dan berusaha memanjakan mu, tapi lihat dirimu sendiri, dengan kejamnya kamu meminum obat sialan itu demi keegoisan mu!
" Duduk lah, dan Minum ini"
Gracia menurut, tetapi gerakannya terhenti menatap obat itu, obat apa ini? Pikirnya.
" Itu obat pencegah pusing dan mual! "
Gracia menurut dan meminum nya.
Kembali netranya menatap suaminya yang sedang menatapnya dalam, seakan ingin bertanya sesuatu yang penting tetapi enggan untuk mengeluarkannya.

" Kamu kapan terakhir datang bulan? "
Gracia memucat,rasanya dia ingin pingsan dan Mati bila diberikan Sang penguasa permintaan. Dia benci untuk berbohong kembali, yang akan ke seribu kali baginya demi menghindari kecurigaan Rexan.
" Aahh.. A-aku baru semalam kok siap, Ke-kenapa? "Sialan, kenapa harus gugup begini sih, Makinya.
" Kamu gak bohongkan? Tapi seingat ku kamu selesai bulan kemarin di Minggu ketiga, dan ini Masih seminggu lebih di awal bulan ini,gak mungkin kamu kecepatan Haid, dan kamu bilang sudah selesai semalam! "Gracia gugup, diraihnya tubuh Rexan dan memeluknya erat, rasanya dia ingin menangis, mengucapkan kalimat Maaf beruntun.
" Sok tahu, yang Haid kan Aku, bukan kamu! "Balas Gracia lembut dan mengecup Dada milik Rexan berulang kali, menghirup harum Maskulin pada tubuh Rexan membuatnya terbuai seketika.
" Aku bukan sok tahu sayang, aku selalu ingat kalau kamu datang bulan, dan kali ini kenapa aku salah yah?, karena biasanya sesudah kamu selesai, aku pasti hitung, dan seharusnya kamu haid lusa, kalau enggak lusanya lagi! "
Gracia meneteskan air matanya, Ya Tuhan kenapa suaminya terlalu memperhatikannya secara detail, bahkan untuk dirinya sendiri Gracia terkadang masa bodoh dan sikap yang diberikan Rexan semakin membuatnya jatuh tak bertulang.
" Aku gak tahu- mungkin aku gak lancar, kan terkadang begitu! "Jawab Gracia dengan nafas yang memburu, bagaimana tidak endusan pada lehernya membuatnya tidak Konsentrasi menjawab. Sialan ini sangat Mubazir bila di lewatkan. Batinnya.
" Kamu semalam kan selesai?, kalau gitu hari ini bagus untuk proses pembuahan,walaupun kecil harapan kita."
Gracia terdiam, matanya sudah terpejam erat seikut gerakan tangan Rexan pada tubuhnya, Matanya semakin sayu ketika Rexan mengulum titik sensitif nya yang berada di leher, menggigit dan menghisap nya, membuat kewanitaan Grace berkedud seketika dan ingin di masuki dengan rasa Gairah yang membuncah.
Gracia mengangguk cepat, tangannya dengan lancar melepas kancing kemeja Rexan dengan tak sabaran, memangut leher milik Rexan dengan Gairah yang sudah siap terjang. Hal itu membuat Rexan menggeram dan melentang kan Gracia di bawah kendalinya.
" Tunggu sayang! "Gracia terdiam, hanyut Menatap Rexan dengan kecewa.tubuhnya sudah memanas, Gracia ingin Rexan memasukinya dengan Tergesa-gesa dan tak sabaran.
" Besok kita kerumah Mama! "
Gracia hanya mengangguk-anggukan kepalanya cepat, dia melenguh ketika merasakan Ereksi Rexan sudah sesak di celana denim nya. Konsentrasinya pecah dan tak peduli lagi dengan Rexan yang sedang Menjelaskan apa?Gracia tidak tahu.Pinggulnya bergerak, membuat Rexan terdiam dan menatap Gracia tak sabaran.
" Tunggu-"
" Brengsek, cepat lakukan! "Maki Gracia spontan membuat Rexan emosi seketika.
Duduk dan pergi kekamar mandi tanpa memperdulikan Gracia yang sedang terdiam kaku di tempat.
Gracia gelagapan, Mata sayunya kembali takut, apa yang sudah dikatakannya? Sialan, kenapa jadi begini.
Gracia menjambak rambutnya frustasi.
Ada apa dengannya? Kan sudah biasa Rexan mendengarkan kalimat kotor dari bibir Gracia! Aaaa sialan.
Dengan mengalah Gracia mengetuk pintu kaca transparan itu, menyandarkan keningnya pada kaca dan memanggil nama Rexan. Sialan, Gairahnya kenapa belum surut? Rexan please aku gak kuat.
" Rexan buka! "
" Rexan..Rexan? "
" Rexan, Maaf"
" Sayang, baiklah - baiklah aku menyesal telah mengatakannya! "
" Aku Minta Ma-"
Cekrekkkk
" Masuk"Gracia murung dan menurut memasuki kamar mandi.
Ditatap nya Rexan yang sedang membuka kemejanya dengan memalingkan pandangannya, mau tak mau membuat Gracia sedih dan berakhir memeluk Rexan.
" Kamu marah,kok marah? Kan sudah biasa dengar ngomong aku kayak gitu! "
Rexan tetap diam dan melanjutkan membuka Kausnya membuat Gracia melepaskan rangkulannya.
" Sayang.. "
" Apa? "
Gracia tertegun, air matanya merembes,
Entah kenapa rasanya dia ingin menangis kencang dan memukul Rexan berkali-kali, Moodnya kembali rusak, dan dia tak tahu faktor apa yang membuatnya seperti ini.

Mistaken [21+] SUDAH TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang