Lorong rumah sakit itu berisik akibat suara roda dan suara orang orang yang berlalu lalang terasa memekakkan di telinga.begitu juga dengan seorang pria dewasa yang tengah menekan-nekan dada seorang pria tua yang berlumuran darah.berada di tas tubuh kakek yang kurus itu yang bernafas putus-putus.
" Dorong dengan kencang!" Bentaknya kepada suster-suter yang berlari di kanan kiri dan belakang untuk mendorong ranjang Brankar itu.
Matanya bergurat sedih,pelipis kakek Tua itu berkeluaran darah,sedih dan tak tega menghampirinya.
Ketika memasuki ruang Operasi,pintu dua itu tertutup rapat,lampu yang berwarna merah bertanda tengah melakukan Operasi.
Berbeda dengan Tania yang berdiri tak jauh dari sana.menghela nafas dengan lelah,ada niat yang tak sempat-sempat di katakannya kepada Rexan karena sibuk.Tania membalikan tubuhnya. mungkin nanti,setelah Dokter lelaki itu selesai dengan tugasnya.dan dia harus memberitahu ini.
🍀🍀🍀🍀
Dia menghela nafas lega,tersenyum kepada Asisten dan suster bagian bedah lain nya,seolah-olah kita telah melakukannya dengan baik.
Pria tinggi itu melepas Masker tangannya,memberikannya kepada Suster agar di buang.dia berjalan keluar sambil menyugar rambutnya kebelakang,ketika dia keluar Tania sudah berdiri disana,tersenyum kaku seakan segan untuk menemui pria itu.
" Maaf pak,ada yang mau saya bicarakan,yang...tentang kemarin pak!" Katanya pelan,Rexan menghela nafas,pusing masih menghinggapnya.
Gurat kelelahan tergambar disana, Matanya menatap datar Tania." Mau bicarakan apa?Gracia? Maaf, untuk kali ini jangan bahas soal dia!" Kata nya pelan,Rexan berusaha tersenyum,berusaha untuk menghormati Tania sebagai Suster dan sekaligus Sahabat istrinya. Walaupun hubungan mereka tengah renggang hanya karena kebohongan Gracia.
Ketika Rexan ingin berjalan,Tania memegang lengan itu,dan kembali menarik dengan wajah panik akibat lancang telah menyentuh suami sahabatnya.
" Maaf pak,bukan itu..ini tentang keguguran Gracia!" Katanya pelan, Mata Tania mengedar panik kesekelilingnya,takut seseorang mendengar pembicaraan mereka.
Rexan hanya mengangguk lalu menyuruh Tania untuk mengikuti Rexan,ketika Mereka sampai di ruangan pribadi Rexa Tania merasa deg-degan akibat ketampanan Rexan yang seakan akan mematah kan pertahanannya sebagai wanita.
Tania menggeleng,pikiran sesatnya mulai bermain-main di otaknya.
Kurang ajar kamu!Fokus dong Tan...
Fokus!!Tania menelan ludah,berusaha untuk fokus,dia tersenyum canggung ketika Rexan menatapnya untuk melanjutkan ceritanya yang sempat putus.Tania menghela nafas,berusaha menormalkan tubuhnya dari kakinya yang begetar sampai otaknya yang menyesatkan.
" mm...ini tentang kehamilan Gracia pak!"Rexan hanya mengangguk dan memandanginya terus.
" saya lupa kapan itu terjadi, tapi saya masih ingat" Tania mulai mengulang kejadian itu,dimana Gracia tak sengaja menggugurkan bayinya.
" Waktu itu dia Stress saya nggak tahu lebih masalah nya apa,pak?cuma,dia mengajak saya waktu itu,ngajak saya minum,saya mencoba meyakinkan dia pak,tapi dia cuma diam."
Tania menghela nafas gusar,menelan ludah nya susah payah akibat tatapan pria itu mulai meredup karena merasakan sakit hati.tapi mau nggak mau Tania harus memberitahu ini, agar Masalah Gracia selesai.
" saya mencoba menawarkan ke Restaurant dari pada Club,karena saya Nggak tau apa ada Club siang-siang yang buka dan seumur hidup saya nggak pernah Clubbing, terus setelah sampai, perasaan saya Nggak enak ketika Gracia memesan Vodca pak,hiks..Perasaan saya bilang Gracia hamil sewaktu itu..tapi dia menyanggah, dia bilang..hiks..dia nggak hamil,saya mau marah,tapi saya biarin...hiks..Sampai..sampai dia minum beberapa gelas pak..hiks..saya sungguh minta maaf pak,saya yang salah..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistaken [21+] SUDAH TAMAT
RomanceEdisi Lengkap, Belum direvisi [ Follow akun ini terlebih dahulu sebelum membaca ya, agar kalian tidak ketinggalan update-an ku. ] Gracia pikir semuanya akan baik-baik saja ketika dia meminum pil Kb agar dia tidak hamil anak Rexan. Dia melakukan hal...