Tempat Tinggal

4.2K 493 17
                                    

"Aku tetap pada keputusanku,"

Seulgi tetap menolak ajakan Jungkook dan Yerim meski pasangan tersebut telah memaksanya. Dalam hati sebenarnya Seulgi juga menginginkan tawaran tersebut akan tetapi memikirkan akan berada satu atap bersama Jimin membuatnya muak. Ia memang bersedia untuk menjadi teman pria itu tapi untuk tinggal dirumahnya rasanya itu terlalu menjatuhkan harga diri Seulgi.

"Tolong pertimbangkan kembali keputusanmu, Seul," seru Jungkook untuk kesekian kalinya membujuk Seulgi, "pikirkan uang yang akan kalian keluarkan jika menyewa rumah. Sekarang sangat sulit mencari rumah sewa dengan harga dibawah standart. Jika kalian tinggal dirumah kami, kalian berdua bisa menghemat biaya. Mungkin Yerim bisa mengumpulkan uang tersebut untuk membayar hutang mendiang ayahnya,"

"Unnie, ayolah...," bujuk Yerim.

Dilema. itulah yang dirasakan oleh Seulgi saat ini. Ya Tuhan, andai saja ia tidak berjanji atas untuk tidak menggunakan fasilitasnya. Mungkin saat ini ia akan membawa Yerim tinggal disebuah rumah megah yang bisa ia beli menggunakan depositnya yang menggunung.

"Baiklah, aku ikut tapi biarkan Yerim tidur bersamaku,"

Jungkook mendengus tidak terima dengan tawaran yang dilontarkan oleh Seulgi. Yang benar saja, sudah sejak lama ia menginginkan Yerim kembali tinggal bersamanya sejak insiden waktu itu dimana Yerim melarikan diri dan memutuskan tinggal dirumahnya karena kebodohannya. Sungguh, Jungkook tidak akan memaafkan dirinya jika Yerim sampai pergi jauh dari hidupnya.

"Oke, tidak masalah," balas Jungkook tersenyum. Yang penting Yerim tinggal bersamanya dan masalah selanjutnya bisa diatur nanti, Jungkook punya seribu macam cara untuk membuat Yerim menempati kamarnya lagi.

"Kalau begitu ayo kita pergi sekarang," ajak Jungkook.

"Tapi kami harus mengambil barang dulu dihotel, Oppa.." seru Yerim mengingatkan bahwa barang mereka masih ada dihotel.

"Aku akan membantu membereskannya,"

"Tidak perlu, kami bisa membawanya lagipula kami tidak membawa banyak barang. sebaiknya kau pulang dan meminta ijin Jimin karena biar bagaimanapun itu rumahnya juga. Aku tidak mau mengangkut barangku kembali hanya karena salah satu dari kalian tidak setuju kami tinggal disana,"

Jungkook menganggukan kepalanya, "Baiklah, kalau begitu aku akan kembali kerumah dan menyiapkan kamar untuk kalian," balas Jungkook, "Sekaligus meminta ijin Jimin Hyung, aku yakin dia tidak akan keberatan," lanjutnya tersenyum.

----

"Ya Tuhan, apa yang kupikirkan sebenarnya..," batin Seulgi seperti menyesali keputusan yang ia buat. Kini ia sedang menyerti mobil dengan Yerim disampingnya menuju rumah Jungkook dan juga Jimin dengan barang bawaan mereka yang penuh dibagasi mobil.

"Unnie, tidak perlu khawatir, tidak akan ada yang terjadi disana,"

"Kau mengatakan itu karena Jungkook kekasihmu,"

Yerim tertawa kecil mendengarnya, "Ayolah, Unnie, tidak perlu berlebihan begitu,"

Mobil Seulgi akhirnya sampai dirumah Jungkook dan Jimin. Seulgi turun diikuti oleh Yerim. Jungkook yang memang menunggu kedatangan keduanya sejak tadi berjalan menghampiri mobil keduanya dan membantu Yerim dan Seulgi membawa barang bawaan mereka sekaligus.

"Eh, hati-hati, itu berat," panik Seulgi melihat Jungkook mengangkat dua koper besar milik mereka sekaligus dan membuat otot tangan pria itu terlihat saat berjalan masuk kedalam rumah.

"Tidak apa, Unnie, dia memang sudah begitu," balas Yerim terkekeh geli. Oh ayolah, bagi Jungkook itu perkara kecil. Pria itu jauh lebih kuat dibanding yang dibayangkan oleh Seulgi.

Beautiful Disaster (Seulmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang