Terungkap

3K 436 61
                                    

"Seul, kenapa lama sekali?" omel Irene menyambut kedatangan Seulgi didalam jet pribadi, salah satu fasilitas yang diberikan Vincent untuk istrinya, Irene.

"Bagaimana keadaan Wendy?" bukan menjawab. Seulgi justru melayangkan pertanyaan untuk Irene.

Irene mendengus, "Sedang dirawat. Jay didalam menemaninya. Sekarang bisakah kau menjawab pertanyaanku, Kang Seulgi?"

Seulgi masih diam. Ia mengeluarkan flashdisk fari dalam saku blazer hitamnya dan memperlihatkan benda itu pada Irene lalu berkata, "kita akan segera mengakhiri permainan ini. Semua bukti kejahatan si brengsek itu ada disini. Dia harus membayar segala perbuatannya di neraka. Harus, Rene!"

Air mata jatuh membasahi pipi Seulgi saat mengucapkan kata terakhirnya. Irene bisa merasakan amarah Seulgi sedang meluap-luap. Bukan seperti Seulgi yang dia kenal.

"Seul." Irene menarik Seulgi kedalam pelukannya. Entah apa yang sudah dialami oleh Seulgi selama ini namun yang jelas Irene bisa merasakan penderitaan Seulgi. Irene mengeratkan pelukannyan dengan harapan itu bisa membuat Seulgi merasa lebih baik lagi.

"Aku lelah, Rene. Aku cuma mau hidup tenang, apa itu salah?" keluh Seulgi. Irene Mengusap lembut punggung Seulgi menenangkan wanita itu.

"Sst.. Kita akan mengakhiri semuanya bersama. Seul, aku janji!"

Irene akui hubungan mereka berdua kurang baik sejak insiden kecelakaan Joy yang juga merenggut nyawa gadis itu. Irene mengakui bahwa dirinya dulu terlalu egois hingga menyalakan Seulgi yang pergi ditengah musibah tanpa tau apa yang terjadi. Untuk alasan itu Irene akan berusaha memperbaiki semuanya.

"Seul, Rene. Wendy sudah sadar." sahut Jay menyadarkan Seulgi dan Irene. Keduanya melepas pelukan mereka dan bergegas menemui Wendy diruang istirahat yang telah disulap menjadi ruang perawatan Wendy selama perjalanan.

"Wen.." Seulgi dan Irene duduk disisi kosong disamping Wendy sementara Jay berdiri disampingnya.

"Bagaimana keadaanmu?"

Wendy tersenyum dibalik alat bantu pernafasannya menatap Irene dan Seulgi yang kembali bersatu. Senang rasanya bisa memiliki kesempatan melihat bahkan menikmati kebersamaan mereka seperti dulu namun keadaannya sekarang sangat berbanding jauh dengan dulu.

Uluran tangan Wendy disambut oleh Seulgi. Irene juga melakukan hal yang sama saat Wendy menarik tangannya dan menyatukan tangan ketiganya, "Tetaplah seperti ini." ucap Wendy terdengar tidak jelas.

"Kau mau kita tetap bersama?" tanya Irene. Wendy mengangguk membuat Irene juga ikut mengangguk membalasnya, "Iya, Wendy. Kita akan tetap bersama." lanjutnya kemudian.

Jay yang menyaksikan semua itu ikut bahagia. Ia mendekat meletakkan tangannya dipundak Seulgi seraya menatap Wendy yang kini mengalihkan pandangan kearahnya. Wendy menggerakan bibir, membisikkan sesuatu yang dapat dipahami oleh pria itu.

----

Kekacauan menjadi hal pertama yang menyambut kepulangan Yoongi di Mansion miliknya. Hampir seluruh penjaga Mansion terluka parah juga beberapa pelayan yang sebagiannya memilih bersembunyi saat kekacauan datang mulai keluar satu persatu dari tempat persembunyian mereka.

"Apa yang terjadi disini?" tanya Yoongi setengah berteriak.

Salah seorang penjaga yang memiliki luka tembak di perutnya bersuara, "Tadi ada dua orang yang menyerang kita. Satu pria dan satunya lagi seorang wanita. Ah tidak, ada dua wanita karena wanita terakhir muncul saat teman pria mereka berhasil melarikan diri duluan."

Teman pria? Yoongi berpikir keras sebelum berlari menaiki tangga menuju lantai atas dimana kamarnya berada. Ia membuka pintu kamar dan semakin marah ketika tidak menemukan keberadaan Wendy disana. Sial, lagi dan lagi dia dijebak.

Beautiful Disaster (Seulmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang