Serangan

2.7K 376 26
                                    

Seorang pria berjas hitam berjalan mendekati mobil yang terparkir tak jauh dari Villa yang ditempati oleh Black Swan.

"Apa kau yakin ini tempat mereka?" tanya seorang pria didalam mobil memandang jauh cahaya dari bangunan yang ada didepan sana.

Pria berjas hitam itu mengangguk, "Sangat yakin, Tuan. Aku sudah menyelidikinya sebelum memberitahukan kepada Tuan."

"Bailklah, kalau begitu kalian segera berpencar. Kepung tempat ini, jangan sampai mereka lolos." titahnya langsung dituruti.

"Kali ini kita lihat, Wen! Apa kau bisa kabur lagi dariku?"

----

Terbangun dari tidurnya dan tidak menemukan Seulgi dalam dekapannya sekali lagi menghancurkan segala harapan. Setelah semua yang terjadi tadi malam, itu belum cukup untuk membuat Seulgi tinggal disisinya. Nyatanya wanita itu kembali meninggalkan dirinya sendiri.

"Jangan pergi.. Aku tidak bisa hidup tanpamu, Bear."

"Mana yang lebih baik? Bersama tapi saling menyakiti atau menjauh karena mencintai?"

"Apa maksudmu, Bear? Tidak akan ada yang saling menyakiti."

"Ck! Cinta."

Kini, Jimin cukup mengerti apa yang diinginkan oleh Seulgi. Sekuat apapun ia berusaha wanita itu tidak akan mau menetap disisinya. Ck! Jimin berpikir ia akan diberi kesempatan untuk bahagia, menebus kesalahan karena sering mempermainkan wanita. Seumur hidup Jimin hanya mencintai satu wanita selain ibunya dan wanita itu adalah Seulgi akan tetapi setelah hari ini Jimin tidak yakin apakah dia akan membiarkan dirinya jatuh lagi pada pesona seorang wanita atau tidak.

"Kook! Kita pulang sekarang." ucap Jimin berjalan menghampiri Jungkook dan Yerim diruang santai kamar hotel mewah tempat mereka menginap.

"Apa yang terjadi, Oppa?" Yerim bertanya.

"Bagaimana, apa semuanya sukses?"

"Jangan membodohiku lagi kalau kau masih ingin hidup, Kook!" ancam Jimin serius.

"Jimin oppa."

"Aku tidak akan menjawab pertanyaan apapun."

Jungkook dan Yerim saling melempar pandangan kebinggungan satu sama lain. Mereka sudah cukup yakin bahwa rencana mereka berhasil karena setelah empat jam Jimin tak kunjung keluar, itu membuat mereka berpikir bahwa semua berjalan dengan lancar tanpa hambatan tapi melihat raut wajah Jimin saat ini cukup membuat mereka yakin kalau sesuatu yang mereka rencanakan tidak berakhir baik.

----

Jay meringis. Tubuhnya terpental jauh demi menghindari tembakan beruntun dari luar rumah. Serangan tiba-tiba yang dipimpin oleh Min Yoongi itu berhasil melumpuhkan Jay yang kala itu tengah bersantai diruang TV. Sungguh, pria itu tak menduga bahwa Min Yoongi akan menemukan tempat mereka.

Yoongi melangkah masuk kedalam rumah dengan langkah santai diikuti dua pengawalnya. Melihat Jay yang terduduk dilantai dengan luka tembak dilengan kirinya menyunggingkan senyum tipis.

"Ck! Jadi, kau mau apa hah?" desis Jay menatap tajam Yoongi.

"Membuktikan perkataanku." jawab Yoongi dengan senyum puas terpeta diwajah tampannya.

Jay berdecih, "Tak ku sangka kau bergerak cepat juga."

"Sudah ku peringatkan sebelumnya bukan? Jangan meremehkanku atau kau akan menyesalinya."

Klik

Lampu utama tiba-tiba saja mati membuat keadaan disekitar gelap gulita hingga Yoongi dan dua pria yang mengawalnya tak dapat melihat apapun.

Beautiful Disaster (Seulmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang