Sibuk

2.5K 410 47
                                    

Jungkook dan Yerim saling memandang dalam kebinggungan satu sama lain. Begitu banyak makanan yang tersaji dihadapan mereka saat ini. Oh come on! apa yang mereka lewatkan dari hubungan Jimin dan Seulgi. Gerangan apa yang membuat keduanya terlihat semakin lebih dekat kian hari.

"Ada apa ini, kenapa ada begitu banyak makanan?" tanya Jungkook.

"Iya siapa yang ulang tahun?" sambung Yerim ikut bertanya.

"Ini hanya sebuah perayaan kecil, sebenarnya aku mau mengajak kalian makan diluar tapi kata Jimin lebih baik membeli bahannya dan memasaknya dirumah biar lebih banyak," jelas Seulgi mengerucutkan bibirnya lucu. Sebetulnya ia keberatan dengan ide Jimin barusan karena itu sudah pasti akan melelahkan untuknya namun Jimin sudah menawarkan bantuan untuk membantunya memasak hingga Seulgi mau tak mau harus menerimanya setelah memikirkan perkataan Jimin bahwa jauh lebih baik memasak sendiri, selain makin banyak toh kadar kebersihan dari makanan akan terjamin.

"Itu benar," sahut Jimin muncul dari balik punggung Seulgi. Pria bermata sipit sama dengan Seulgi itu tersenyum begitu manis didepan pasangan muda dihadapannya.

"Kalau boleh tau perayaan untuk apa ini?" tanya Yerim kembali.

Jimin merangkul Seulgi membuat Seulgi menoleh menatapnya, "Bear, apa kau belum memberitahu mereka lewat pesan bahwa kau sudah menemukan pekerjaan baru?"

"Jinja!!" pekik Yerim heboh.

"Kupikir lebih baik memberitahu secara langsung," balas Seulgi mengalihkan pandangan kearah Yerim, mengangguk kecil sebagai jawaban, "iya, Yer dan itu berkat Jimin," lanjutnya kembali memandang Jimin. Oh betapa dirinya sudah bersikap jahat beberapa hari lalu terhadap pria yang sudah menolongnya keluar dari ancaman menjadi gembel dijalanan,

"Terima kasih, Jim apa jadinya hidupku tanpamu," tutup Seulgi dengan senyum tulus.

Jimin menggeleng, meletakkan tangannya diatas kepala Seulgi, "Tidak perlu sungkan, Bear aku senang bisa membantumu,"

Seulgi tersenyum membalasnya. Mungkin benar, ia hanya harus mengenal Jimin dan mengabaikan gosip yang ia dengar diluar sana. Jimin nyatanta memiliki sisi baik dalam dirinya yang tidak banyak diketahui oleh orang lain.

"Ekhm, bisakah kita mulai makan malamnya," dehem Jungkook menyadarkan Jimin dan Seulgi.

"Tentu, ayo.." Seulgi menjawab seraya menyenggol perut Jimin yang diam-diam menggodanya.

----

Hari pertama Seulgi bekerja ditempat Seunghoon berjalan dengan lancar. Seulgi begitu cepat belajar dan menyesuaikan diri dengan segala hal yang menjadi tanggung jawabnya hingga membuat Seunghoon senang karena Seulgi bekerja diluar dugaannya. Gadis cantik itu benar-benar bisa diandalkan oleh Seunghoon.

"Terima kasih untuk hari ini, Seul aku merasa tertolong sejak kedatanganmu,"

"Jangan berkata seperti itu, Pak sudah menjadi tugasku untuk membantu menyelesaikan pekerjaan yang ada disini,"

Seunghoon terkekeh, "jujur aku sempat meragukan kemampuanmu kemarin dan memutuskan untuk mencoba menerimamu dengan harapan kecil tapi pada kenyataannya kau membuatku takjub dengan kemampuanmu,"

"Kau memujiku lagi, Pak..," senyum Seulgi.

"Aku serius. Mungkin jika kau bersedia kita bisa makan malam, anggap saja sebagai ucapan terima kasih karena sudah banyak membantuku hari ini," balas Seunghoon.

"Eh..," binggung Seulgi.

Drrttt

Suara ponsel milik Seulgi yang digenggam olehnya berhasil mengundang perhatian Seunghoon. Seulgi menunduk lalu tersenyum kecil. Ialu meminta ijin untuk mengangkat panggilan yang ternyata dari Jimin sekalian berpamitan untuk pulang yang langsung saja diangguki oleh Seunghoon. Tatapan mata Seunghoon terus terarah pada pintu yang baru saja ditutup seakan Seulgi masih disana.

Beautiful Disaster (Seulmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang