Missing you like Crazy

3.2K 425 27
                                    

Keadaan ruang tamu masih sama seperti sebelumnya. Tidak ada yang berubah setelah Yerim mengatakan apa yang ingin ia katakan kepada ketiga pria di hadapannya.

"Apa kau pikir aku akan percaya begitu saja, Yer? Buruan bisa lebih cerdik dari yang diduga. Kau saudarinya, aku tidak heran jika kau membela kakak sepupu mu bukan?"

"Aku tidak memintamu untuk percaya, Oppa tapi setidaknya kau bisa menyelidiknya sebelum melakukan kesalahan karena menangkap atau bahkan lebih parah membunuh orang yang tak bersalah." pinta Yerim.

"Kim Yerim!" Desis Yoongi.

"Hyung! Tolong jaga sikapmu terhadap calon istriku!" cetus Jungkook tidak terima.

"Yerim benar. Kita harus menyelidikinya." angguk Jimin menyetujui.

"Ck! Park Jimin, apa kau pikir aku adalah orang yang mudah dibodohi?"

"Oppa," Yerim menyatukan kedua tangannya dihadapan Yoongi lalu berlutut didepan pria berkulit pucat pemilik wajah dingin, "aku tidak punya siapa-siapa lagi didunia ini. Sekali saja, ku minta untuk mencari tau lebih dulu karena aku sangat yakin bahwa Seulgi Unnie tidak bersalah, dia hanya korban, aku sudah melihat semua bukti dengan mata kepalaku." tangis Yerim pecah saat memohon membuat Jungkook berjalan menghampiri Yerim lalu ikut berlutut.

"Jangan seperti ini, Yer. Tidak akan ada yang menyakiti Seulgi Noona, ini janjiku."

Jungkook membantu Yerim berdiri. Jimin berjalan mendekati Yerim dan berdiri disamping wanita bertubuh mungil itu seolah ingin mempertegas bahwa ia berada dipihak Yerim saat ini membuat Yoongi mengeram marah melihat semua itu.

"Ck! Jadi kalian mau melindungi wanita itu?" Yoongi tertawa. Masih tak dapat mempercayai apa yang ia lihat. Kedua orang terpecaya yang selalu membuat dirinya bangga akan hasil kerja mereka berdiri di pihak lain.

"Aku tetap pada keputusanku." putus Yoongi berlalu pergi dari sana.

----

"Suamiku sudah mulai curiga kalau aku kembali pada dunia gelap dimana musuh-musuhnya berada." cerita Irene sesaat setelah dirinya menginjakkan kaki di markas Black Swan.

Selama dua minggu lamanya misi yang mereka rencanakan mengalami kelonggaran waktu karena Irene yang tidak bisa dihubungi, apalagi alasannya kalau bukan karena sang suami. Irene tidak dapat berkutik jika Vincent sudah pulang ke rumah, segala aktifitas Irene tidak akan luput dari pengawasan sang suami.

"Apa kau tidak bisa membuatnya berubah pikiran, Rene? Kita kekurangan personil dan jika kau tidak ikut dalam misi ini bagaimana caranya kita menang, ditambah kondisi Wendy belum pulih seutuhnya." sahut Seulgi duduk disamping Irene.

Sebenarnya Irene bisa saja membujuk Vincent. Bukanlah hal sulit melakukannya mengingat suaminya yang satu itu sangat lembut dan mau mendengarkan perkataan Irene dengan kepala dingin tapi tidak dengan sisi lain suaminya yang akan dengan tegas menolak permintaan Irene. Sisi yang tidak banyak orang tau memiliki akses dunia malam dan juga berkuasa dimana-mana.

"Yang dikatakan Seulgi benar, kita butuh member blackswan lengkap." sambung Jay yang duduk didepan keduanya.

Irene mendengus. Entah dengan cara seperti apa agar teman-temannya mengerti, "Aku tau, Jay tapi ini lebih sulit dari yang kalian bayangkan." desah Irene. Ini tentu akan lebih muda jika Vincent tetap bangun.

Drrtt

Ponsel milik Jay yang berada diatasmeja bergetar menandakan ada satu pesan masuk disana. Tanpa menunggu lebih lama lagi Jay meraih ponselnya, dan mengernyit binggung melihat nomor tak dikenal dilayar ponselnya pun membuka pesan singkat tersebut.

Beautiful Disaster (Seulmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang