Sebuah Kebenaran

2.8K 407 43
                                    

Jay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jay

Vincent Kim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vincent Kim

Happy Reading

Selama perjalanan bersama Seunghoon. Seulgi tidak mengeluarkan sepatah katapun. Gadis itu terus saja diam dengan tatapan kosong. Hatinya berubah menjadi tak tenang begitu ia pergi meninggalkan rumah dan itu semua hanya karena satu alasan yaitu,

Diamnya Jimin.

"Seul, kenapa diam saja?" Seunghoon bertanya tanpa melepas pandangan dari jalan yang ada didepannya.

Seulgi menoleh, menggeleng lemah sebagai jawaban sama sekali tak membuat Seunghoon puas dengan jawaban yang ia terima. Pria yang sedang fokus pada kemudinya itu mau tak mau mencuri lirik pada Seulgi.

"Apa kau tidak suka pergi denganku?"

"Bukan seperti itu..,"

"Lalu?"

"Aku hanya merasa kurang enak badan," balas Seulgi tak fokus.

Seunghoon panik mengulurkan tangan menyentuh dahi Seulgi, memeriksa keadaan gadis itu, "hangat, apa sebaiknya kita kembali saja,?"

"Tidak, aku tidak apa-apa," Seulgi menggeleng.

"Benarkah?"

"Iya..," angguk Seulgi.

Beautiful Disaster

"Jim!! Apa yang terjadi disini?" amuk Jungkook mendapati ruang santai rumah mereka berantakan. Beberapa botol soju, beer, pembungkus snack dan mangkuk makanan berserakan dimana-mana.

"Berhentilah jika kau hanya datang kesini untuk protes, Kook." racau Jimin dengan mata terpejam.

"Come on, Jim! Ini rumah bukan club."

Jimin berangsur bangun dari sofa yang dipakainya berbaring dengan satu kaleng beer ditangan kanan. Jimin terkekeh memandang sekeliling sembari mengaruk belakang kepalanya yang tidak gatal sebelum mendongak memandang Jungkook.

Beautiful Disaster (Seulmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang