Sisi Lain

2.4K 371 59
                                    


Happy Reading guys... ❤️

Hembusan nafas panjang terdengar. Ketiga orang berdiri sejajar dibelakang ikut menyaksikan gerakan tangan Wendy yang secara perlahan-lahan mulai menghubungkan flashdisk. Setelah terpasang. Jemari tangan Wendy dengan lincah menari-nari diatas kursor membuka data satu persatu.

"Hah,"

Wendy mengernyit binggung begitupun dengan Jay, Seulgi dan Irene. Alis mereka menyatu bersamaan menatap layar laptop dihadapan mereka.

"Cuma ini?" tanya Irene.

"Ini apa?" sambung Seulgi.

"Aku tidak mengerti," keluh Jay.

"Aku juga." tutup Wendy memangku tangan menopang dagu seraya menatap gambar dengan tulisan kuno juga gambar berupa peta yang beberapa titiknya dilingkari.

"Itu adalah kode rahasia menuju harta karun yang diinginkan oleh boss kalian selama ini." celetuk seseorang dibalik pintu sukses mengagetkan keempat orang didalam ruangan tersebut.

"Sayang, kau mengagetkanku saja," dengus Irene.

Vincent tersenyum membalasnya. Ia lalu mendekat menghampiri Irene dan memeluk pinggang istrinya posesif, "aku mencarimu dikamar ternyata kau ada disini." ucap Vincent.

"Maaf menganggu, Vincent tapi bisakah kau menjelaskan maksud dari ucapanmu tadi?" tanya Jay penasaran.

Wendy mengangguk setuju, ia yang selama ini bertugas menemukan profil target mereka mulai penasaran juga, "benar, aku penasaran kenapa kau menjadi satu-satunya target kesayangan boss?"

"Iya, aku baru sadar, aku mendapatkan tugas untuk membawamu dalam keadaan hidup tapi waktu itu aku keburu pergi," Seulgi mengalihkan pandangan menatap Irene, "dan istrimu ini yang memutuskan mengambil alih tugasku menangkapmu." Timpal Seulgi.

"Garis bawahi, dan kau ditargetkan menuju neraka oleh istrimu ini." kekeh Jay tertawa.

Irene cemberut mendengarnya. Ia kemudian memandang Vincent yang juga tengah menatap dirinya dengan senyum geli. Ya, masih segar dalam ingatan pertemuan pertamanya dengan Irene yang terkesan buruk. Waktu itu istrinya yang kini sedang mengandung anaknya datang menyamar sebagai salah satu pelayan bar, berniat membunuh dirinya dengan koktail beracun yang ia bawa. Sungguh tindakan yang terkesan berani namun sayang, Vincent sudah lebih dulu mencium rencana jahat Irene dan menjebak balik Irene hingga sekarang berakhir menjadi istrinya.

Irene terdiam sesaat sebelum ikut melayangkan pertanyaan yang selama ini tak pernah dijawab oleh suaminya. Setiap Irene bertanya maka Vincent akan mengalihkan pembicaraan mereka,

"Selama ini kau selalu bungkam mengenai alasan mengapa Calvert ingin menemuimu sebelum membiarkanmu mati. Dari semua target kami, kaulah satu-satunya yang dia inginkan ditangkap dalam keadaan hidup untuk dibawa kepadanya."

"Itu memang benar," ia mengangguk kecil, "itu karena dia menginginkan sesuatu dariku."

"Apa itu?"

"Dia membutuhkanku memecahkan kode rahasia menuju harta karun tersebut."

"Ck! Jaman sekarang masih ada harta karun?" Seulgi bersuara.

"Bukan harta karun biasa. Boss kalian sudah menghabiskan banyak hal hanya untuk sesuatu yang bahkan dia sendiri tak tau ada atau tidak."

"Lalu kenapa tidak berhenti saja dari pada mencari sesuatu yang tidak jelas."

"Tidak semudah itu. Peta harta karun itu diturunkan pada generasi Calvert. Siapapun penerusnya punya ambisi yang sama menemukan harta itu. Dan mereka tidak akan berhenti sebelum tujuan keluarga mereka tercapai."

Beautiful Disaster (Seulmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang