Calon boss

2.7K 442 49
                                    


Tulisan miring Flashback yee


Happy Reading^^



"Kita mau kemana, Jim?"

Seulgi mengedarkan pandangan ke sekeliling. Mengernyit binggung menatap Jimin. Pria itu hanya diam saja tak membalas. Seulgi kembali memandang jalanan. Seulgi sangat yakin Ini bukanlah jalan pulang menuju rumah mereka.

"Jim! kita mau kemana?" tanya Seulgi untuk yang kedua kalinya ketika Jimin sendiri tidak ada niatan sedikitpun menjawab pertanyaannya.

"Mencari pekerjaan untukmu, Bear."

"Hah!"

"Katanya kau mau mencari pekerjaan. Makanya ayo cari!! Aku benar-benar tidak tahan melihat wajah merenggutmu setiap saat dirumahku,""

"Tapi tidak begini juga, Jim!! Kau mau membawaku kemana? Kita tidak punya tujuan,"

"Makanya ku bilang ikut saja, aku akan membawmu pada temanku," balas Jimin. Seulgi mengalihkan pandangan. Pernyataan Jimin barusan menimbulkan spekulasi lain di benak Seulgi. Ya, dia memang membutuhkan pekerjaan tapi pekerjaan seperti apa yang mau menerima dirinya yang belum memiliki gelar sarjana sedangkan dunia pekerjaan sangat mengutamakan hal itu.

"Hey, hey tenang, Bear aku tidak akan menjualmu jika kau berpikir seperti itu," jelas Jimin seakan dapat membaca isi kepala Seulgi saat ini, "Kudengar dia membutuhkan asisten baru kiarena asisten lamanya berhenti. Ku harap posisi itu belum terisi," jelas Jimin pada Seulgi.

"Oh, harusnya kau mengatakannya lebih awal,"

"Kau saja yang selalu berpikiran buruk tentangku, Bear.,"

"Iya maafkan aku," sesal Seulgi merasa bersalah.

Mobil milik Jimin berhenti didepan bangunan sederhana. Sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif. Jimin keluar dari mobil diikuti Seulgi dibelakangnya. Keduanya berjalan masuk kedalam sana dan langsung saja disambut oleh beberapa pekerja disana dengan ramah.

"Tuan Jimin, sudah lama tidak kesini," sapa seorang pegawai pria yang bekerja disana. Para pekerja disana memang mengenal Jimin karena sering beberapa kali datang kesana menemui boss besar mereka.

"Apa Seunghoon ada diruangannya?"

"Ya, boss ada diruangan, silahkan masuk saja kedalam, tuan,"

"Thanks," balas Jimin mengalihkan pandangan ke arah Seulgi dibelakangnya, "ayo, Bear..," ajaknya menarik tangan Seulgi ketika gadis itu sibuk menengok ke kanan kiri memperhatikan tempat yang mereka berdua datangi.

Jimin melenggang masuk kedalam sebuah ruangan tanpa mengetuknya terlebih dahulu membuat seorang pria tampan, pemilik mata sipit mirip seperti Seulgi mendongak dari singgasananya.

"Jimin, tumben kau kesini..," sapa Seunghoon berdiri dari tempat duduknya menyambut Jimin sebelum pada akhirnya menyadari bahwa Jimin tidak sendirian datang ke tempatnya.

"Pacar barumu, Jim?" tanya Seunghoon melirik Seulgi sebentar lalu menatap Jimin, meminta jawaban dari pertanyaannya barusan.

"Tidak," bukan Jimin yang membalas melainkan Seulgi yang dengan kecepatan tinggi membantah anggapan Seunghoon tentang hubungan keduanya, "kami hanya teman biasa," lanjut Seulgi.

"Teman," ulang Seunghoon menahan tawa, "aku tidak tau kalau Jimin bisa berteman dengan seorang wanita," tawa Seunghoon seraya menyuruh Jimin dan Seulgi untuk duduk dikursi tamu melalui gerakan tangannya.

"Hentikan! Aku kesini bukan untuk membahas hal itu. Seunghoon, apa tempat untuk asisten barumu telah terisi?" tanya Jimin langsung.

"Belum, kenapa memangnya?" balas Seunghoon mengernyit, "apa kau punya rekomendasi siapa yang cocok untuk jadi asistenku,?" Seunghoon balik bertanya.

Beautiful Disaster (Seulmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang