Kebenaran

4K 487 130
                                    

Seulgi mempercepat langkah kakinya menuju parkiran bersama Abby yang tidak berhenti berceloteh di gendongannya seakan tengah memprotes apa yang dilakukan ibunya.

"Mbaa...ba.."

Menghindar adalah cara paling tepat untuk saat ini. Harusnya ia tak kembali kesini. Jimin tak akan pernah mungkin jadi miliknya. Seulgi tak ingin menjadi alasan hancurnya kebahagiaan orang lain dengan kehadirannya yang menganggu.

"Nona, ini susu Abby." ucap Anna yang berpapasan dengan Seulgi dan juga Abby. Anna mengernyit melihat Seulgi yang seperti menahan nangis.

"Kita pergi sekarang, Anna." titah Seulgi.

"Tapi, Nona-"

"Sekarang, Anna!"

Anna mengangguk lalu berjalan mengikuti Seulgi masuk kedalam mobil yang terparkir tidak jauh dari tempat mereka berdiri saat ini. Anna yang berada di kursi kemudi mulai menyalakan mesin kemudian menanjap gas meninggalkan area parkir..

Jimin berhasil sampai parkiran ketika dia melihat bayangan Seulgi berada didalam mobil yang akan meninggalkan tempat itu berhasil membuat Jimin kalut. Ia berlari pergi secepat mungkin mengikuti mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi itu.

"Nyonya sepertinya ada yang mengikuti kita." binggung Anna melirik kaca spion dimana seorang pria berlari mengikuti mobilnya.

"Jangan pedulikan dia, terus jalan."

Kembali pada Jimin yang memukul udara ketika mobil Seulgi tak terlihat dari pandangannya. Jimin berbalik ketika Jackson datang dengan mobil miliknya, membuka kaca.

"Boss, Ayo masuk!"

Ya Tuhan! Disaat seperti ini setidaknya Jackson begitu berguna untuknya.

Dengan gerakan cepat Jimin melenggang masuk kedalam mobil. Begitu Jimin menutup pintu mobil. Seperti kesetanan Jackson melajukan mobil melewati beberapa mobil lain lalu keluar dari area parkiran.

Sepeninggalnya mobil Jimin. Mobil yang sama, yang dikejar oleh Jimin terlihat memasuki area parkir kembali setelah melewati jalan memutar. Didalam mobil Seulgi tersenyum miris. Ia telah berhasil menggelabui Jimin dan Jackson.

"Nona, kenapa kita kembali lagi? Siapa orang itu sebenarnya, mengapa dia mengejarmu?" tanya Anna tidak mengerti. Selama ini yang ia tau Nona muda nya itu tak suka menghindar dari masalah apapun. Bella Albernathy akan lebih memilih menghadapinya ketimbang melarikan diri seperti seorang pengecut.

Abby duduk diam dipangkuan Seulgi sembari menatap keluar jendela mobil sembari meminum susu formula dari botol.

"Dia ayah kandung Abby."

Mendengar namanya diserukan oleh sang ibu membuat Abby mendongak, berhenti meminum susunya dan memandang ibunya dengan polos.

Seulgi menduduk ketika merasakan pergerangan Abby yang kini menatap dirinya lalu berkata, "iya, Nak tadi itu Daddy." serunya memberitahu Abby yang mungkin tidak akan mengerti ucapannya, "tapi maafkan Mommy. Kita tidak bisa memberitahu Daddy kebenaran tentangmu." lanjut Seulgi.

"Jadi, dia Ayah kandung Abby." gumam Anna setelah terdiam cukup lama.

----

Jimin mengerang frustasi. Ia dan Jackson tidak dapat menemukan jejak Seulgi dimanapun. Mereka telah berkeliling di segala tempat, berharap dapat menemukan keberadaan Seulgi. Tak pelak Jimin berlagak seperti orang kesetanan ketika gagal disatu tempat hingga ke tempat lain, bahkan Jackson yang Setia menemani Jimin sampai malam datang ikut menjadi korban amukan Jimin.

Bodoh! Betapa bodoh dirinya yang tidak mengenal anaknya sendiri dan malah dengan mudahnya percaya itu anak pria lain.

Harusnya Jimin sudah bisa menyadari sejak awal saat melihat Seulgi mengendong bayi itu dan mengakui bayi itu adalah anaknya. Jimin bahkan mengingat dengan jelas bayi itu adalah bayi yang sama yang pernah dibawa oleh bibi Laura. Bayi yang menangis karena ditinggal sebentar oleh ibunya hingga membuat Jimin tergerak untuk menenangkannya. Itu semua bukanlah sebuah kebetulan saat bayi itu diam begitu berada dalam dekapannya melainkan sebuah ikatan batin..

Beautiful Disaster (Seulmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang