Leave

4K 453 91
                                    

"Maafkan aku, Jim.." batin Seulgi mengeluarkan gunting yang disembunyikan dibawah bantal saat Jimin berada didalam kamar mandi.

Seulgi telah merencanakan malam ini sebelumnya dimana dimalam yang sama ia akan mengakhiri semua dengan kedua tangannya sendiri. Sebuah keputusan besar dengan resiko yang sama.

Perlahan, Seulgi mulai merangkak menaiki tubuh Jimin lalu duduk diatas perut Jimin yang tergelap dengan nyenyak. Seorang pria yang baru saja ia berikan segalanya. Cinta, tubuh dan kepercayaan.

'Kang Seulgi. Apa yang kau lakukan. Bunuhlah pria dibawahmu agar semua bisa segera berakhir.'

Tidak!

Seulgi menggeleng keras menolak apa yang baru saja muncul dikepalanya. Tidak! Ia tidak akan bisa melakukan ini. Gunting ditangannya mengantung bebas ditangan tangannya.

"Aku sangat mencintaimu, Bear.."

Setiap kata yang dibisikan Jimin saat mereka bercinta beberapa menit yang lalu terngiang lagi dalam kepalanya membuat niatnya memudar. Kepercayaannya pada pria itu meruntuhkan segala rencana. Untuk pertama kali jalan pikirnya kacau balau karena bertolak belakang dengan kata hati.

Seulgi merasa kalah dengan perasaan yang ia miliki. Ia menyerah pada keadaan. Tak terdengar seperti Kang Seulgi, sang penakluk dunia malam yang terjerat dalam rasa yang disebut Cinta. Cinta yang berhasil mempermainkan kisah hidupnya.

----

"Jangan menantangku, Wen!"

Setelah mengatakan itu. Tanpa memikirkan apapun lagi Yoongi menyeret tubuh Wendy keluar kamar menuju tangga disaksikan oleh beberapa pelayan bahkan penjaga di Mansion besarnya seolah itu bukanlah hal baru lagi bagi mereka.

Yoongi Mencengkram belakang kepala Wendy dengan keras membuat Wendy mengigit bibir menahan sakit.

"Kau lihat dibawah sana! Hanya ada dua kemungkinan untukmu saat ini."

"Tidak bisakah kau mempercayaiku?" bisik Wendy menutupi ketakutannya meski itu dirasanya sulit karena bibirnya bergetar ketika mengatakannya.

Yoongi menoleh. Memandang Wendy tajam, "Setelah pengkhianatan yang kau lakukan. Kau berharap aku akan percaya padamu, bitch?"

Sakit. Mungkin itulah penggambaran perasaan Wendy saat ini saat mendengar kata terakhir yang Yoongi ucapkan untuknya. Bicth? Jadi serendah itukah dirinya dimata Yoongi?

Rasanya Wendy ingin tertawa sekeras-kerasnya. Dia terlalu berharap banyak pada pria seperti Yoongi yang tak pernah menganggap dirinya spesial.

"Punya kata terakhir sebelum malaikat kematian menjemputmu?" desis Yoongi.

Sudah cukup penderitaan Wendy. Ia tidak bisa bertahan lagi dalam kondisi seperti ini. Mungkin mati adalah pilihan yang tepat untuknya.

"Setelah ini, aku harap kau tidak akan hidup dalam rasa penyesalan."

Dan itu benar-benar menjadi kata terakhir yang didengar oleh Yoongi karena setelah itu Wendy menarik diri secara paksa, mengorbankan dirinya sendiri jatuh dengan sendirinya ke bawah sana. Sekali lagi, Wendy sudah mempersiapkan diri jika dirinya harus mati detik itu juga.

"Wen.." ucap Yoongi. Semua terjadi begitu cepat hingga dirinya pun tidak sempat menahan Wendy mengorbankan dirinya. Sejujurnya Yoongi tidak serius dengan apa yang diucapkan olehnya. Itu semua hanya gertakan tak berarti.

----

Rasa penasaran Jungkook tentang target mereka selanjutnya tak terbendung. Ia tidak bisa menunggu lagi sampai mereka pulang ke Seoul. Sudah cukup lama mereka tidak mendapatkan misi dari Yoongi dan saat profil si target lengkap, tentu saja mereka tidak akan menyianyiakan kesempatan tersebut.

Beautiful Disaster (Seulmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang