Bella Zera Albernathy

3.3K 428 94
                                    

Dua tahun bukan waktu yang singkat bagi Seulgi memulai hidup baru. Satu tahun lalu tepatnya ia melahirkan seorang bayi perempuan yang diberi nama Abby.

"Selamat Nyonya Albernathy, bayi anda perempuan. Dia sangat cantik seperti anda.."

Masih segar dalam ingatan Seulgi saat jemari tangannya meraih bayi kecilnya yang berlumuran darah. Air mata jatuh membasahi wajah Seulgi kala itu mendengar suara tangisan Abby membahana memenuhi ruang bersalin untuk pertama kalinya.

"Mommy disini, sayang. Selamat datang.." peluk dan cium Seulgi pada putrinya.

Akan tetapi...

Kebahagiaan Seulgi pada malam itu berubah menjadi malam paling menyakitkan baginya juga karena saudari kembar yang baru ia ketahui pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya tanpa mau melihat dirinya lebih dulu.

Sejak kematian Sarah pun semua seakan berubah dalam kehidupan Seulgi. Ia tak lagi bisa menolak tanggung jawab yang sebelumnya dimiliki oleh Sarah sebagai pewaris utama. Sebagai keluarga terpandang Seulgi dituntut untuk menduduki kursi direktur utama yang telah lama dibiarkan kosong, dan melanjutkan bisnis milik keluarganya tersebar dibeberapa negara.

Siapa yang tak mengenal keluarga Albernathy? Yang memiliki bisnis perekonomian bahkan dijuluki Raja perdagangan karena memiliki perusahan yang bergerak diberbagai bidang. Tak jarang hal itu membuat Seulgi sering melakukan perjalanan bisnis keluar negeri setelah Abby berusia kurang dari tujuh bulan.

Seulgi yang masih tahap belajar pun tak lepas dari pengawasan sang nenek yang telah pensiun daei segala urusan bisnis dan memilih bermain bersama cucu tersayang di istana megah milik keluarga Albernathy.

"Nyonya, helikopter sudah siap."

Tak menjawab. Seulgi mengangguk, berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan keluar menuju lift. Sebisa mungkin Seulgi mengatur waktunya agar dia bisa pulang cepat sekalipun harus bekerja keras untuk menstabilkan keadaan perusahaan. Seulgi hanya tak tahan berpisah lama dengan Abby nya.

Selelah, seletih apapun Seulgi dalam pekerjaannya namun saat tiba dirumah dan melihat Abby maka secara ajaib segala kepenatan dirinya secara otomatis hilang berganti senyum bahagia. Sebagai seorang single parent, Seulgi telah berjanji tidak akan membuat Abby kekurangan kasih sayangnya.

-----

Jimin melempar kasar beberapa dokumen berkas yang ada ditangannya dihadapan seluruh petinggi perusahaan yang hadir dalam rapat dewan kali ini berhasil membuat para petinggi perusahaan diam membisu tak berani mengeluarkan suara melihat betapa menakutkannya direktur utama mereka.

Sudah satu tahun berlalu sejak Jimin mengambil alih perusahaan yang sebelumnya dipimpin oleh ayahnya. Sangat berbeda dengan tuan Park yang begitu bisa diajak berkompromi, Park Jimin justru sebaliknya. Pria itu tegas dan penuh Wibawa. Jimin tak kenal takut memberantas habis orang-orang yang beberapa tahun belakangan membuat rugi perusahaan. Tak ada yang dapat membodohi pria itu. Mungkin tuan Park telah melakukan hal benar dengan memberikan posisi direktur ke tangan Jimin ketika perusahaan mengalami krisis.

"Kenapa diam? Saya tidak mengundang kalian semua ke sini untuk lomba bungkam."

Terdengar suara tawa kecil dari sisi kiri setelah perkataan Jimin terlontar berhasil menarik perhatian semua orang disana tak terkecuali Jimin yang berdiri dengan gagah dikursi utama yang terletak diantara dua sisi jejeran kursi petinggi.

Merasa dirinya ditatap oleh seluruh orang membuat pria itu kikuk. Tatapan prihatin mulai dilayangkan untuk dirinya.

"Saya tidak bercanda, Tuan Lee." ungkap Jimin.

Beautiful Disaster (Seulmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang