31

9.6K 507 13
                                    

Ia berbalik menghadap alex, menatap pria itu dengan kebencian yang sangat kentara

Alex berjalan mendekati daisy, matanya menatap lurus pada bola mata merah wolf daisy.

"Kau!" Seru daisy menunjuk tepat pada wajah alex, tentu saja alex tidak terkejut ia tahu yang berbicara sekarang adalah wolf dari daisy

Alex diam seolah menantang wolf itu,seperti yang sudah di katakan penyihir itu

"Wolf yang berada di tubuh diasy akan bersikap sangat kasar dan agresif jika ia merasa terancam atau tidak senang pada sesuatu hal, ia tak akan segan segan membunuh siapa pun yang mengusiknya termasuk matenya sendiri, berbeda jika matenya sudah menandainya sepenuhnya wolf itu akan menuruti setiap keinginan matenya jika matenya dapat mengendalikannya dengan benar," penyihir itu menjeda kalimatnya seraya menarik nafas

"Apa king tidak merasakan seberapa kuatnya daisy, selama ia berada disini, pack ini tidak akan pernah mendapatkan ancaman dari rogue di luar sana, ataupun penyihir hitam sekalipun,jelasnya saya tidak tahu kenapa bisa seperti itu,tapi menurut pengamatan saya seperti  itu adanya"

Alex membenarkan dihatinya,selama 17 tahun daisy tinggal disini tidak pernah ada seekor rogue pun yang berani memasuki teritorialnya begitu juga penyihir hitam, seolah diasy adalah mantar terkuat di packnya,tapi ketika gadis itu keluar dari packnya,packnya mulai mengalami kekacauan perselisihan antara rogue dengan warga packnya sangat sering terjadi

Tidak salahkan alex mencoba perkataan penyihir itu,walau ia belum menandai daisy.

"Masuk!" Perintahnya dingin

Ruby terkekeh sedetik kemudian ekspresinya berubah datar menatap tajam tepat pada mata alex " jangan memerintah ku!" Bentaknya

" Kau harus menuruti perintah ku!" Balas alex tak kalah keras, ia sedang berusaha mengalahkan kekeras kepalaan wolf daisy

Bibir ruby tersungging miring " kau siapa berani memerintah ku, hah!!!" Balasnya semakin keras berteriak tepat didepan wajah alex

Mata alex terpejam sedetik kemudian warna bola matanya berubah, sam sudah turun tangan disini, alex mengizinkannya ia rasa wolf itu akan lebih menurut pada wolfnya

"Mate" suara bass milik sam terdengar kala ia membuka matanya setelah beberapa saat terpejam

Ruby mendengus, berani-beraninya alex menyuruh sam untuk membujuknya

" Mate, masuk kekamar!" Perintahnya suaranya naik satu oktaf karena tidak melihat pergerakan daisy

Mata daisy sudah kembali kewarna semula karena ruby menyerah,ia tahu ia tak akan bisa menolak permintaan sam maka dari itu ruby menyerah.

Daisy mengeleng dengan tubuh bergetar kakinya melangkah mundur

Sam menarik tangan daisy tapi gadis itu menepisnya kasar, gadis itu kembali berbalik menuju pintu mencoba menerobos pintu yang di jaga beberapa warrior

Dengan cepat sam mengejarnya menyeret paksa gadis itu menuju kamarnya" lepaskan aku!!" Teriaknya

"BRENGSEK!!"

"BAJINGAN!!"

"KEPARAT!!!"

"SETAN!!!"teriakan dan makian sumpah serapah daisy lontarkan sambil meronta-ronta memukul tangan alex sekaut yang ia mampu.

Pukulan ditanganya sama sekali tidak terasa menyakiti alex dengan entengnya sam mengendong gadis itu layaknya karung beras menaiki tangga menuju kamarnya.

Help Me Mate  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang