Siap siap typo bertebaran dimana mana
Hehe😎Zein pov
Ponsel ku berdering menandakan ada sebuah panggilan masuk,tanpa melihat nama yang tertera di layar ponsel, aku sudah tahu siapa yang menelpon, betta ku erik sudah memberitahu melalui mindlink ada hal penting yang harus di bicarakannya dan itu tidak bisa melalui mindlink, jika menggunakan mindlink akan menguras banyak tenaga ku dan erik.
Aku undur diri ingin keluar rapat sambil memberi kode kepada king alex yang sedang duduk mendengarkan beberapa penjelasan dari sekretarisnya," apa yang ingin kau bicarakan??" Tanya ku setelah keluar dari ruangan rapat, pada erik di seberang sana
"Menurut informasi yang kudapat dari penyihir itu, werewolf female yang memiliki darah setengah iblis adalah mate dari king alex"
Mate king alex,hati ku mengulang ucapan erik, siapa matenya?? Apa dia sudah bertemu dengan matenya??
Aku harus menanyakan hal ini padanya setelah rapat nanti"Satu lagi, menurut infomasi dari beberapa warga blackmoon pack, daisy adalah mantan maid di pack king alex" beritahu erik pada ku
Jadi daisy mantan maid di pack king alex, tapi kenapa gadis itu tidak pernah memberitahu aku,pikir zein lagi
"Tidak bisakah penyihir itu mencari tahu siapa mate king alex?" Tanya ku, aku tidak ingin membuang-buang waktu lebih lama lagi untuk menemukan werewolf female itu, hanya dia satu satunya kunci agar aku bisa bertemu dengan mate ku
"Aku sudah memintanya untuk mencoba melihat siapa mate king alex, tapi selalu saja dia tidak mendapatkan jawabannya yang jelas, seperti ada tembok penghalang yang menghalangin penyihir itu untuk melihatnya"
Zein mengehela nafasnya, kemana lagi aku harus mencarinya, usaha untuk menemukan matenya kenapa begitu sangat sulit
*
"Zein??" Suara serak sehabis bangun tidur itu menghancurkan lamunan zein, memikirkan percakapannya dengan erik tadi siang, lantas zein memutar kepalanya ke kanan untuk melihat daisy yang memanggil namanya, gadis itu berdiri sedikit limbung sambil memegang kusen pintu untuk menahan tubuhnya agar tidak sampai terjatuh kelantai, zein memberikan kode melalui tangannya agar gadis itu mendekat "Apa sudah merasa baikkan?"tanyanya menepuk sebelah kursinya
"Sudah lebih baik" sambil duduk berselonjor kaki di samping zein, di sandarkannya kepalanya di bahu pria itu, kepalanya masih terasa berat tapi sudah tidak separah tadi siang dengan mata tetap lurus kedepan menatap layar datar 20 inci di depannya, melihat sikap daisy yang jarang jarang bermanja dengannya zein tersenyum tipis tangannya terangkat mengelus sayang puncak kepala kekasihnya itu, walau hanya dia yang mengagap daisy kekasihnya, itu tak masalah bagi zein, dirinya senang jika bersama daisy, walau wolfnya selalu mendesaknya untuk mencari matenya secepatnya, zein bisa apa, mau tak mau zein harus menuruti keinginan wolfnya ia tak ingin menyakiti wolfnya, wolfnya sudah cukup baik memperbolehkannya berdekatan dengan daisy, zein selalu memberikan pengertin pada wolf itu, pada akhirnya wolfnya memberikannya izin dengan syarat hanya sebagai teman jangan sampai menandai, tak apa zein butuh teman untuk hari harinya yang terasa kosong ini.
"Apa kamu tidak pulang?" Tanya daisy tetap fokus dengan acara menontonnya
"Kamu mengusirku?" zein merasa mendengar pertannyaan daisy, yang secata tidak langsung mengusirnya
"Emm,, bukan itu maksud ku,,apa kamu tidak kelelahan?, Kamu menjaga ku dari tadi siang dan sekarang sudah hampir tengah malam" cepat cepat daisy menjelaskan maksud pertanyaannya ketika merasa aura ketidak sukaan zein terasa, zein salah pengertian dengan maksudnya,mata sayunya menatap khawatir takut takut melihat reaksi zein yang sedikit lebih tinggi darinya, mendadak daisy merasa sangat kecil duduk saja dia sudah terlihat sangat kecil apa lagi berdiri bersampingan dengan zein,bisa hilang dia,huhh sempat sempatnya daisy membandingkan tingginya dalam keadaan seperti ini.
Yang awalnya rahang pria itu mengeras, mulai melunakannya kala ia sedikit demi sedikit mengerti dengan penjelasan daisy, ia salah sangka denga pertanyaan daisy, ternyata gadis itu sedang khawatir padanya
"Ayo kita tidur" ajak zein sambil mengiring daisy kekamar, satu tahun belakangan ini daisy sudah terbiasa tidur satu ranjang dengan zein, ya hanya tidur. Terkadang pria itu sampai larut malam di kontrakannya, daisy tak tega memaksa pria itu untuk pulang, walau pun terkadang ia merasa was was, takut zein berbuat hal yang macam-macam padanya
*
"Permi,,si" suara daisy tercekat di tenggorokannya, ia melihat pemandangan itu lagi, pemandangan menjijikan sekaligus menyakiti hatinya dan ruby
Alex sedang berciuman dengan julie, ciuman itu lebih panas dari yang daisy lihat beberapa hari terakhir, pantas saja hatinya selalu berdenyut sakit tanpa ia tahu sebabnya ketika melihat alex bermesraan denga julie, sekarang daisy mendapatkan jawaban dari pertanyaannya selama ini, daisy dapat menyimpulkan jadi zein sengaja melakukan ini di depanku, bathinya meraung sedih wajahnya berubah sendu
"Haruskah aku diam saja melihat ini?" Daisy bermonolog di hatinya,ingin rasanya ia menangis sekarang tapi ia harus kuat demi ruby yang selalu menguatkannya,kala mengingat sederet kalimat yang selalu di katakan ruby ketika dirinya sedang terpuruk
"Kita harus kuat daisy, kita ini bukan werewolf biasa, ada darah iblis di dalamnya,iblis itu lebih kejam dari werewolf murni"
Daisy memejamkan matanya rapat-rapat lalu menulikan pendengarannya, kala telingannya yang sensitif mendengar desahan menjijikan dari mulut tebal julie
Daisy mencoba menghubungi wolfnya, tapi tak ada jawaban sama sekali dari dalam sana, sepertinya wolf itu sama kesalnya dengannya
Perlahan kelopak matanya terbuka menatap kedua insan yang baru saja menyelesaikan adegan panas menjijikan itu tanpa tahu malu.
"kau!!" Tunjuk julie dari suaranya terdengar sedikit terkejut bercampur takut, ketika julie baru menyadari ada orang lain selain dirinya dan alex
Daisy memandang julie datar, senyum miringnya sedikit terlihat kala melihat raut cemas julie, tapi alex tidak menyadari senyum miringnya itu, mungkin jalang itu memikirkan kejadian pagi kemaren, dewi dalam bathinya bersorak senang
Daisy melangkah dengan angkuh mendekati meja alex, tangannya terulur meletakkan amplop putih berukuran sedang ke atas meja kaca besar berwarna hitam mengkilap itu, daisy sedang berusaha terlihat baik-baik saja di hadapan matenya yang kurang ajar ini.
Alex mengangkat sebelah alisnya melihat amplop yang di letakan daisy di depannya, pria itu duduk tegap di atas kursi kebesarannya menghadap daisy yang berdiri sedikit tinggi darinya
"Ini adalah surat pengunduran diri saya pak, saya harap sebelum pulang surat ini sudah di tandatangani, terimakasih" suara gadis itu datar sedatar wajahnya menatap tepat pada bola mata coklat gelap milik alex, tanpa menunggu persetujuan alex daisy melenggang pergi
"Berani-beraninya kau!!" Teriak julie melihat kelakuan tidak sopan daisy, julie mengejar daisy, belum sempat tangan daisy menyentuh handle pintu, julie sudah terlebih dahulu menarik kasar tanganya, membuat daisy terpaksa berbalik menghadap julie, posisi seperti ini membuat alex dapat lebih jelas melihat ekspresi daisy yang tetap datar-datar saja
Plak!!!
Next,,,,
Semoga suka ya
Jangan lupa vote dan comment 😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Help Me Mate
WerewolfKenapa kau selalu maneriaki ku dengan kata kata itu?? Seolah olah kau tahu kebenaranya Apa kau pernah bertanya apa yang terjadi? Apa kau pernah menyelidiki kejadian itu? Apa kau pernah memikirkan perasaan ku? Hanya satu jawabanya yang ku tau Jawaba...