Perlahan luka itu kembali pulih, setelah kurasa cukup aku bergerak memutar tubuh kesamping menurunkan kaki kebawah ranjang ingin beranjak dari hadapan alex, ingin menyembunyikan sedikit rona merah yang muncul tiba-tiba di kedua pipiku yang memanas, duduk berhadapan seperti ini pertama kalinya aku lakukan secara suka rela dengan alex.
"Terimakasih" Ucapnya,aku ingin berdiri tapi gerakanku tertahan, alex memeluk ku menyamping, dia meletakan dagunya di selela-sela pundak ku, kurasakan matanya memperhatikan tanda di bagian leher ku yang ia buat beberapa hari lalu.
Aku menyentak tangannya kasar yang merengkuh perutku lembut " Tidak perlu, aku merasa bertanggung jawab atas luka itu" Balas ku acuh tanpa menatapnya lalu berpindah menuju sofa
Kurebahkan tubuhku di sofa panjang lumayan cukup menampung tubuhku yang tidak terlalu tinggi, aku butuh istirahat dengan memejamkan kedua kelopak mata ku " Kenapa tidur disana?, disini masih luas" Suara alex mengema di telinga ku, aku tahu dia masih memperhatikan ku tapi aku tidak ada niatan sedikit pun untuk sekedar menjawab pertanyaannya,
3 jam berlalu, aku tetap tidak bisa terlelap, kenapa mata ku sangat sulit untuk diajak bekerja sama.
Aku bisa mendengar seseorang berjalan mendekat ke arah ku, siapa lagi kalau bukan alex, aromanya semakin memekat.kurasakan tubuhku di angkat lembut olehnya,dia meletakan ku di atas ranjang dengan disusul dirinya berbaring di samping ku, kurasakan hembusan nafas hangatnya di pipi kanan ku, alex tidur sangat dekat dengan ku,perlahan tangannya melingkar erat di atas perut ku.
Deg
Deg
kenapa dengan jantung ku, aku merasakan detak jantung ini bergerak dengan sangat cepat. Apa aku masih mencintainya?? Bukankah aku sangat benci padanya, tidak mungkin. Mungkin ini efek dari dirinya yang selalu memukul ku dulu, aku merasa takut.
" Tidur lah, aku tahu kamu belum tertidur dari tadi"
Damn!, aku ketahuan berpura-pura tidur.ku singkirkan tangannya, lalu aku berbalik membelakanginya tanpa bicara.
Tok
Tok
Tok
" Sayang apa kamu didalam?" Suara itu, aku tentu saja tahu itu suara jalangnya, mendengar suara menjengkelkan itu emosi ku mendadak mendidih.
" Cemburu heh"
Aku mengerutu tanpa membuka mata, Apa-apaan ruby, menuduh aku cemburu pada jalang itu, tidak mungkin.
"Ya kau cemburu" Ulangnya di akhiri dengan kekehan mengejek, ketika aku menolak mentah-mentah pemikirannya. " Terserah kau" Ketus ku tidak perduli
Kurasakan ranjang ku bergerak, kubuka sedikit kelopak mata ku untung saja aku tidur menghadap pintu keluar kamar dengan leluasa aku bisa melihat dan mendengar apa yang mereka lakukan.
Di cahaya remang-remang karena lampu kamar yang dimatikan, ku pertajamkan penglihatan dan pendengaran,terlihat alex membuka pintu kamar pelan" Apa yang kau lakukan disini? " Tanya alex pada julie, bajunya yang berlumuran darah tadi sudah berganti.
" Aku merindukan mu"
Aku mendengus jijik mendengar suara yang di buat-buat seperti mendesah,apa-apaan itu tangan julie bertengger di dada alex.
Awas saja kau!!,aku tidak akan tinggal diam. Aku bangun dari tidur pura-pura ini, lalu melepaskan tiga kancing baju tidur ku yang berbentuk dress selutut berwarna hijau lumut, ku acak-acak sedikit rambut merah ku. Lalu berdiri melangkah mendekati alex
Grep
Aku sengaja memeluknya dari belakang, kurasakan punggung alex menegang, ku usap lembut perutnya yang terasa sangat keras dari balik kaos putih yang ia kenakan, kurasa didalamnya terdapat beberapa roti sobek,perlahan alex mulai merasa rilex karena usapan ku terlihat tubuhnya kembali melunak seperti semula, alex menoleh melihat wajah ku yang bersembunyi di balik punggungnya. Terlihat dia tersenyum kecil," Kau mau kemana??, kenapa menghentikan kegiatan kita tadi?" Dengan suara lembut menggoda sambil menatap julie yang menatap ku tajam merasa posisinya mulai terancam, aku membalas dengan tatapan mencemooh, akan kubalas semua perbuatannya dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Help Me Mate
Про оборотнейKenapa kau selalu maneriaki ku dengan kata kata itu?? Seolah olah kau tahu kebenaranya Apa kau pernah bertanya apa yang terjadi? Apa kau pernah menyelidiki kejadian itu? Apa kau pernah memikirkan perasaan ku? Hanya satu jawabanya yang ku tau Jawaba...