23

8.1K 467 10
                                    

"hufff,,," desah daisy sambil mendudukkan bokongnya di kursi di depan jendela kamarnya matanya menatap lurus anak anak yang bermain di depan kontrakannya

Suhu tubuhnya sudah kembali normal,tapi bisa saja rasa sakit yang ia rasakan kemarin akan datang tiba tiba lagi

Sedari tadi pagi wolfnya selalu memaksanya untuk menceritakan apa yang terjadi selama dirinya tak ada

Ingatanya terpaksa memutar kejadian belasan tahun silam, tidak ada air mata, tidak ada emosi di setiap apa yang di ungakapkannya matanya hanya menerawang kosong

"Jadi kuputuskan mulai sekarang aku akan membenci seluruh anggota pack yang menyakitimu dan pria yang bernama alex itu" geram wolfnya

Tubuh daisy tiba tiba mendadak panas,matanya berubah ubah terkadang coklat terkadang berubah menjadi warna merah menyala, daisy dapat melihat itu dari pantulan kaca jendela

" A,,,alex tidak tahu a,,apa apa" ucap daisy tersendat menahan hawa panas yang menjalar sampai ke ubun ubunnya " kau tidak berhak membencinya" nasehatnya, daisy mencoba meredam emosi wolfnya

Entah kenapa sebagian hati kecilnya tidak suka alex di benci oleh wolfnya, sungguh hatinya tidak bisa berbohong ada sesuatu yang tiba-tiba mencubit hatinya

" Terserah kau!!, ini keputusan ku kau tidak bisa mengubahnya" geram wolfnya,walau masih dengan kesal wolfnya sudah mulai tidak berusaha mengambil alih tubuhnya lagi

Dapat disimpulkan, bahwa wolfnya memiliki emosi yang tidak terkendali terlebih gennya setengah iblis dan setengah werewolf itu.

Tentu saja daisy tidak akan selalu bisa meredam emosi wolfnya yang meledak ledak, daisy butuh mate, ia sangat membutuhkan mate, tapi bagaimana??

Kemana ia harus mencari??

*

"Maaf ya pak, daisy merepotkan" sungkan daisy tak enak pada supir kantor yang diberi tugas oleh zein untuk mengantar jemputnya

"Tidak apa apa neng, ini sudah tugas saya"

Saat ini daisy sedang dalam perjalanan menuju tempatnya bekerja, bukankah aneh seorang ob di jemput dan diantar dengan mobil perusahaan, tapi mereka sudah sangat memakluminya karena siapa pun pasti tahu bahwa daisy kekasih seorang wakil ceo

"Neng lagi sakit ya??" Tanya supir paruh baya sambil sesekali melihat melalui kaca mobil

"Ah tidak pak"

"Tapi tadi saya lihat mata neng kaya merah gitu tapi pas saya pastiin lagi nggak merah"ujar supir itu bingung, bukan hanya melihat matanya saja supir itu mengira daisy sakit tapi dari baju yang di gunakannya memang tidak wajar

Daisy sedikit terkejut dengan perubahan matanya,ia tidak merasakan itu

"Bapak mungkin salah lihat,mungkin pantulan dari kacamata saya" daisy mencoba memberi keterangan yang masuk akal

Supir itu menganggung

"Apa kau sengaja melakukannya??" Tanya daisy pada ruby wolfnya

"Aku tidak tahu, itu terjadi tanpa kusadari" jawab ruby juga merasa heran

Daisy hanya mendiami jawabanya yang kurang memuasakan dari ruby, matanya mengamati pemandangan pagi hari di kota new york ini, lalu lintas lumayan lengang karena tiba tiba saja awan menjadi berwarna gelap

"Terimakasih pak" ucap daisy sambil turun dari mobil,ketika mobil yang di tumpanginya sudah sampai pada tujuan

"Sama sama neng"

Kaki gadis itu melangkah ringan menuju dapur, sesekali senyumnnya terbir menyapa karyawan-karyawan yang berpapasan dengannya

Ketika dirinya ingin berbelok kekiri tepat saat itu lift terbuka memperlihatkan seseorang yang masuk pada daftar memberikan penderitaannya selama ini

Daisy memcoba menghiraukannya, gadis itu berjalan lebih cepat sambil menunduk,bukan karena takut tapi dirinya sekarang sedang tidak ingin mencari masalah yang tentu saja selalu merugikannya

"Kau,,!!!!" Teriak orang itu

Terpaksa daisy berhenti dengan posisi menyampingi wanita itu,

Suara sepatu julie terdengar menghentak marmer semakin mendekatinya,

Daisy sedikit memutar tubuhnya kesamping menghadap julie

"Kenapa aku merasa tidak suka dengan wanita bar-bar ini??" Ucap ruby memindlink daisy

"Waspadalah,dia yang bernama julie" beritahu daisy

Mendengar jawabaan daisy membuat ruby berang

"Kenapa ini,,?? Apa yang kau lakukan??" Mindlink daisy panik,tiba tiba tubuhnya tidak dapat di kendalikan

"Aku akan memberi jalang ini pelajaran" ujar wolfnya

"Jang,,,,"

"Jadi kau!!!!" Tunjuk daisy tepat pada wajah menor julie,lebih tepatnya yang berbicara sekarang adalah ruby wolfnya

Julie terkejut tubuhnya reflek mundur,mendadak tangan julie bergetar kala melihat mata daisy berubah menjadi merah menyala, julie menunduk menghindari mata yang menatapnya tajam seperti dapat membunuh hanya dengan kedipan saja

Melihat itu ruby tersenyum senang,kau tidak akan bisa mengangguku lagi jalang,umpatnya kecil

Mendengar umpatan itu julie kembali mencoba menatap daisy angkuh agar daisy merasa terintimidasi dengannya" berani beraninya kau!!!" Bentak juli meremas pergelangan tangan daisy kuat

Ruby hanya memasang wajah datarnya satu alisnya terangkat, apa yang di lakukan jalang bodoh ini,dia ingin bermain main dengan ku??pikir wolf itu

Bibir yang biasa memperlihatkan senyum tulus itu berubah menjadi menyeringai mengerikan,matanya semakin tajam menatap tepat pada bola mata julie

"Singkirkan tangan mu bodoh" ucap ruby dingin lalu matanya beralih menatap leher julie

"Kau"suara julie tercekat lehernya tiba tiba merasa tercekik seperti di ikat tali tambang yang sangat kuat "aghh,,,"julie terengah-engah tanganya mencoba melepaskan tali yang tidak kasat mata pada lehernya tapi tetap saja usahanya sia sia kesadarannya sudah mulai menipis

"Hentikan ruby,,!!"teriak daisy,ia mencoba mengambil alih tubuhnya kembali tapi tetap saja ia tak bisa wolf ini terlalu kuat untuk tubuhnya yang lemah " kau bisa membunuhnya, setidaknya ingat aku, kau mengunakan wajah ku" daisy memohon

Ruby memutar bola matanya malas menganggap daisy terlalu baik pada jalang sialan ini,tapi wolf itu tetap menghentikan kegiatanya ketika mendengar kata kata daisy yang ada benarnya "kali ini aku memaafkan kau,tapi tidak lain waktu, jangan perlihatkan wajah buruk rupa mu lagi dihadapan ku bitch "ketus ruby meninggalkan julie yang masih terbatuk mengatur nafasnya yang tersendat

Next,,,,

Jangan lupa comment dan bintangnya ya

Help Me Mate  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang