21

8K 436 9
                                    

"Aaagggrrrr!!!!" Meja diruangan itu menjadi sasaran kemarahannya,"sialan berani-beraninya dia meneriaki ku"dadanya naik turun, rahang pria itu mengeras giginya bergemeletuk alex benar-benar merasa terhina dengan perkataan pedas gadis itu

Sedetik kemudian pria itu memperlihatkan smirk jahat di wajahnya

Bukan alex namanya jika tidak memiliki berbagai rencana untuk membalaskan setiap dendam yang terselubung di dadanya
"semua yang di katakan mate kita benar alex!!" sam selalu saja mencoba menasehati alex "kau harus ingat!! dia mate kita jangan lakukan hal-hal yang lebih membuatnya sakit" tambah sam ketika mengingat kekasaran alex pada matenya dulu, sam hanya bisa meraung sedih ingin rasanya memeluk dan menenangakan matenya tapi sam tidak bisa melakukannya semua karena alex yang mengguncinya terlalu kuat

Bukankah seharusnya alex harus bersyukur mendapatkan wolf sebijak sam dan mate sebaik daisy, tapi tentu saja ego dan dendam mengalahkan segalanya

"DIAM KAU ANJING!!!"bentak alex dengan mindlinknya

*

Bughkkkk,,,
Bunyi benda terjatuh dengan keras mengagetkan orang orang yang berada di dalam dapur

"Daisy!!!!"teriak maria,wajah maria seketika pucat melihat hidung daisy yang mengeluarkan darah hitam pekat di tambah lagi suhu tubuh gadis ini sangat dingin

Sekarang disinilah daisy sendiri di kontrakannya bergelung dengan selimut tebal, ia bersikeras ingin kerumah tidak ingin di bawa kerumah sakit tentu saja harus berdebat panjang dulu dengan maria,tubuhnya bergetar menggigil tiga lapis selimut belum cukup untuk menghangatkan tubuhnya yang sangat dingin di tambah lagi kepalanya yang berdentum sangat hebat, darah yang keluar dari hidungnya sudah berhenti dari setengah jam yang lalu

Sedari tadi ia mencoba untuk tidur tapi usahanya sia sia, pikirannya benar benar kacau

" Aku Takut" , sudah keberapa kali kata kata itu keluar dari mulutnya pandanganya kosong

Jauh jauh sebelumnya, dia sudah tahu ini resiko yang akan terjadi jika matenya tidak menemuinya segera

Tapi tetap saja dirinya takut

"Aku takut " lirihnya
satetes air mana turun dari kelopak matanya "hiks,,,"di cengkramnya erat selimut putih itu

Menangis

Tiada kata lelah untuk menangisi dirinya yang malang

*

"Apa kau sudah baik baik saja daisy??" Maria bertanya dengan raut cemasnya

Daisy mengangguk,siapa pun yang melihatnya tentu saja tahu bahwa gadis itu sedang dalam keadaan tidak sehat

Dengan wajah pucat, tangan yang bergetar yang selalu berusaha di sembunyikannya kedalam lengan sweater di tambah bibirnya yang sedikit membiru

Mulut maria sedikit terbuka" aku harus mengantarkan pesanan al,, maksud ku tuan alex " potong daisy cepat

Di ketuknya pelan pintu hitam itu lalu membukanya"saya ngantarkan pesanan tuan" beritahunya cepat, daisy mencoba biasa ketika melihat pemandangan di depannya, alex dengan kekasih menjijikannya itu sedang bercumbu mesra tidak lupa tangan pria itu bergerilya ditubuh julie

Oh moon desahan menjijikan itu keluar dari mulut julie,bola mata daisy berputar malas

Dasar murahan tidak tahu tempat,umpat daisy,emosinya naik seketika ketika melihat pemandangan yang menurutnya menjijikan untuk di lihat

mulai sekarang ia benci melihat alex dan julie seperti itu

Alex hanya menatapnya sekilas, alex sengaja mencium julie ketika dirinya mencium aroma daisy mulai mendekat,wajahnya sedikit terkejut ketika mendengar umpatan kecil dari mulut gadis itu

"Permisi tuan" pamit daisy pada kedua insan yang sedang memadu kasih itu setelah meletakan kopi di atas meja tubuhnya berbalik cepat menuju pintu

" Selamat datang jalang " suara itu menghentikan gerakan tangan daisy memegang handle pintu, tubuhnya berbalik menatap wanita yang menghinanya, mata daisy menatapnya datar

Julie mendekati daisy dengan angkuhnya, daisy mendadak mual melihat wajah menjijikan julie yang di penuhi dempul di tambah lagi lipstik merah menjijikan di bibirnya berserakan kemana mana

"Kau tidak pantas mendampingi alex, kau hanya sampah yang harus disingkirkan dan di buang!!"tunjuknya pada wajah daisy lalu berjalan keluar meninggalkannya yang terpaku tidak mengerti dengan apa yang di katakan julie

Rahang alex terlihat mengeras" saya permisi pak" pamit daisy menghiraukan eksperesi alex

"Maria?? Tolong izinkan aku, sepertinya aku harus pulang sekarang" beritahu daisy pada maria sebelum kejadian kemarin terulang kembali ketika meletakan nampan di atas pencucian

Suhu tubuhnya mendadak menjadi lebih dingin di banding tadi pagi, kepalanya kembali berat

"Baiklah, apa kau perlu kuantarkan??"tawar maria

"Tidak apa apa,aku sudah memesan ojek"tolak daisy dengan senyum lembutnya

Bertepatan ketika daisy baru saja membuka pintu rumahnya,gadis itu terbatuk hebat mulutnya mengeluarkan darah kepalanya semakin pusing

Next,,,

Help Me Mate  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang