Jaehwan menggeser tirai kuning pucat yang menutupi jendela kamar sepanjang malam, membiarkan sinar matahari hangat masuk.Tidur Minhyun terganggu karena sinar itu tepat mengenai matanya, ia menyipit dengan satu tangan menghalau sinar.
"Bangun hyung, ini sudah pagi"
Jaehwan menepuk ranjang dan melipat selimut, merapikannya meskipun Minhyun masih berada diatas sana.
"Kau sedang apa ? Jangan menepuk seperti itu, debunya terbang semua", protes Minhyun.
Ia bangkit untuk duduk dan dengan cepat tersingkir ke ujung ranjang.
Jaehwan menarik selimut yang menggulung tubuh tinggi Minhyun semalaman, lalu melipatnya santai tanpa rasa bersalah.
"Aku masih ingin tidur, berikan selimutku"
Ck~~
"Bangun hyung, lihatlah ini sudah jam berapa", Jaehwan berseru dengan satu jari menunjuk jam.Minhyun mengacak rambutnya frustasi.
"Aku baru bisa tidur jam empat subuh, dan kau membangunkanku jam tujuh pagi .. Kau memang luar biasa !", gerutu Minhyun.
"Salah hyung kenapa baru tidur jam segitu"
Hiss~~
"Itu dosamu ! Kau mendengkur kencang sekali di telingaku .. Bagaimana aku bisa tidur kalau begitu ???""Hyung bohong .. Aku tidak mendengkur saat tidur, jangan mengarang cerita", protes Minhyun.
"Air liurmu juga terus turun ke atas bantal, jorok sekali"
"Masa ???"
Jaehwan menarik bantalnya dan langsung mencium untuk memastikan.
Minhyun menahan senyumnya yang ingin muncul, Jaehwan benar-benar polos dan mudah dibodohi.
"Tuh kan, hyung bohong", seru Jaehwan saat menyadari ekspresi Minhyun berubah geli.
"Aku tidak bohong", bantah Minhyun.
"Hyung bohong padaku .. Hyung ingin tertawa kan ???"
"Tidak"
Jaehwan memukulnya dengan bantal dengan seruan-seruan yang tak berhenti, lalu tiba-tiba Minhyun menarik bantalnya dan----Seettt
Buukk
Jaehwan ikut tertarik dan jatuh tepat di dada Minhyun.
Mata keduanya bertemu dan saling berkedip cepat.
"Aku jatuh kaan", protes Jaehwan seraya mencoba berdiri.
Namun tangannya terpleset saat ingin bangun dan kembali jatuh menabrak Minhyun.
Wajah Minhyun semakin memerah karena hembusan napas hangat Jaehwan terasa menerpa lehernya, jantungnya seperti hampir berhenti.
Minhyun menyingkir dengan cepat, dan--Buukk .. Jaehwan kali ini tersungkur ke atas ranjang, lalu berseru nyaring, "hyung tidak punya perasaan, kepalaku hampir terbentur tembok"
"A-aku m-mau ke k-kamar mandi dulu"
Minhyun pergi tanpa menoleh dengan wajah memerah malu, meninggalkan Jaehwan yang masih menggerutu kesal.
Jantungnya---mungkin akan benar-benar berhenti sebentar lagi.
...
...
..."Ada apa denganku ? Kenapa aku seperti ini ? Jantungku rasanya mau melompat keluar"
Minhyun terus membasuh wajahnya didepan kaca, dan kembali berseru pelan, "dia membuatku tidak bisa tidur setiap malam, dan sekarang dia membuatku hampir mati kehabisan napas"
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO, MR. HWANG ~ [MINHWAN] -END-
FanficKim Jaehwan-seorang asisten rumah tangga yang berisik tapi manis, bekerja pada Hwang Minhyun-seorang eksekutif muda yang ketus dan pemarah.