HELLO, MR. HWANG ~ PART 25

2.7K 345 23
                                    


Swing~~

Bukk.

Jaehwan menoleh, wajahnya merengut lucu.

"Hyuung, berhenti melempar bungkus permen .. Hitunganku jadi berantakan lagi"

Minhyun tersenyum jahil.

"Jaehwan~ah"

"Ya ?"

"Lihat aku"

"Apa hyung ?"

Cup~~~

Minhyun melayangkan kecupan dari jauh yang langsung membuat pipi Jaehwan merona merah.

Hahahahaha~~
"Aigooo, pipimu memerah"

"Hyuuungg"

Jaehwan menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Malu.

Dan keduanya tertawa.

Cklek~~

"Selamat datang", seru Jaehwan yang tidak menyadari siapa yang masuk kedalam minimarket.

"Bibi Park ?"

Minhyun langsung mengintip saat Jaehwan menyebutkan satu panggilan yang mengganggunya.

Dan wajahnya berubah malas dengan desahan kesal.

"Jaehwan~ah .. Bisa pinjami Bibi uang ? Listrik di rumah hampir padam karena Bibi belum membayarnya"

Minhyun sudah akan berdiri, ia tidak ingin wanita tua itu menipu kekasihnya lagi.

Tapi, satu seruan membuat Minhyun tersenyum bangga dan kembali duduk mendengarkan.

"Maaf Bi, tapi aku tidak akan memberikan Bibi uang lagi .. Minta Yunhee untuk bekerja dan menghasilkan uang, jangan selalu bermalas-malasan di rumah"

"Kau ?? Aku akan menyuruh putriku untuk putus denganmu kalau begitu"

Jaehwan tersenyum mendengar ancaman itu.

"Apa Yunhee tidak cerita kalau kami sudah putus ? Aku tidak ingin menyia-nyiakan perasaanku untuk putri Bibi, karena aku juga layak untuk dicintai"

Bibi Park terdiam.

"Bibi bisa minta uang pada pacar baru Yunhee, sepertinya dia kaya .. dan katakan pada Yunhee, kalau aku---tidak ingin bertemu dengannya lagi"

Wanita tua itu menyerah.

Mungkin saja ia merasa malu sekarang, atau mungkin juga tidak ?

Yang pasti, ia pergi dari hadapan Jaehwan tanpa mendapatkan apapun---untuk pertama kali dan untuk seterusnya.

Ada rasa lega setelah ia berhasil mengatakan semua itu dengan tegas.

Pertama kalinya ia merasa bangga pada dirinya sendiri, dan untuk pertama kalinya ia menyadari betapa bodoh dirinya.

Bertahun-tahun Jaehwan mencintai seseorang yang salah, dan menutup mata dari segala keburukan dengan keyakinan kalau tidak ada yang sempurna.

Tapi Yunhee terlalu tidak sempurna untuknya, dan ia tidak ingin memiliki seseorang seperti itu didalam hidupnya.

Jaehwan menoleh saat suara tepuk tangan Minhyun bergema, lalu tersenyum bahagia.

"Aku bangga padamu"

Jaehwan tersipu dengan pujian itu.

Terlebih saat Minhyun melingkarkan kedua tangannya di pinggang Jaehwan, memeluknya mesra dari belakang dan memperhatikan wajahnya yang mulai memerah lagi.

HELLO, MR. HWANG ~ [MINHWAN] -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang